Strategi Bisnis Pemula ~ Untuk saudara muslim pasti tidak asing dengan nama ini. Abdurrahman Bin Auf, sahabat Rasulullah yang sangat kaya raya. Bahkan disebut sebagai sahabat yang paling kaya.
Awal masuk islam, beliau meninggalkan semua harta bendanya. Karena ketika berhijrah dari Mekah ke Madinah oleh kaum Quraisy tidak boleh membawa harta bendanya sepeserpun.
Kita bisa mengambil point – point penting dari strategi bisnis beliau. Terutama para bisnis pemula. Berikut adalah point – point penting dari Abdurrahman Bin Auf dalam berbisnis
1. Market
Abdurrahman bin Auf sangat fokus terhadap market atau pasar. Bahkan ketika beliau masuk di Madinah, meminta tolong salah seorang sahabatnya untuk menunjukkan pasar. Beliau langsung mempelajari kebutuhan market yang ada di pasar tersebut.
Terkadang sebagai bisnis pemula bingung. Mana dulu ya, antara produk dan market ?
Kita bisa belajar dari konsep beliau. Dulukan pasar. Riset pasar dan pelajari market. Pelajari secara mendalam kebutuhan market Anda.
Ketika Anda sudah mengetahui masalah pada pasar tersebut. Maka anda bisa menciptakan solusi dalam bentuk produk.
Bingung ?
Intinya seperti ini. Ketika ada masalah ( kebutuhan market yang harus dipenuhi ) ciptakan solusi dalam bentuk produk yang dibutuhkan market.
Apa kira – kira masalahnya ?
Apa kira – kira Yang dibutuhkan ?
Apa kira – kira Yang diinginkan ?
Itu yang harus Anda cari ketika riset pasar agar bisa menciptakan sebuah produk. Jadi otomatis, tidak perlu waktu lama. Insya Allah jualan Anda pasti laris, karena produk Anda sangat dibutuhkan oleh mereka para target market.
2. Cash
Abdurrahman Bin Auf membeli atau menjual barang secara cash. Tidak ada sistem kredit. Basisnya semuanya cash.
Walaupun hutang boleh. Yang tidak boleh itu dalam Islam adalah riba. Boleh berhutang di awal membangun bisnis. Tetapi tidak boleh riba. Apa itu riba ? Anda cari sendiri ya. Saya akan fokus menulis konsep strategi dari Abdurrahman Bin Auf. Karena sejatinya hutang itu menjadikan seseorang ketergantungan. Dikit – dikit hutang. Dikit – dikit hutang. Itulah yang menjadi alasan beliau untuk menerapkan sistem cash pada bisnisnya.
3. Keuntungan Kecil
Abdurrahman Bin Auf dalam berbisnis, mengambil profit atau keuntungan kecil. Tapi fokusnya ke volume. Misa,l jualan snack atau sejenisnya, produknya kecil tapi yang beli banyak.
Intinya disini Abdurrahman Bin Auf tidak mau terlalu membebani pembeli dengan harga yang tinggi. Fokus untuk melayani pembeli agar bisnis bisa jangka panjang.
4. Kualitas Produk
Jadi Abdurrahman Bin Auf tidak membeli produk yang jelek atau rusak. Beli produk harus yang memiliki kualitas bagus. Itu prinsip beliau.
Karena jika beliau membeli produk yang jelek maka akan susah menjualnya kembali. Maka fokus membeli produk – produk yang punya kualitas bagus.
Logikanya, ketika produk yang kita jual bagus. Pasti konsumen akan puas dan repeat order. Pemesanan kembali inilah yang menjadikan bisnis bisa jangka panjang. Kalau konsumen sudah loyal dengan produk kita, maka market share nya juga akan lebih luas. Kalau dalam bahasa jawanya gepok tularnya cepat. Konsumen yang loyal akan banyak merekomendasikan teman atau koleganya untuk membeli produk yang kita jual.
5. Berkah
Dalam islam diajarkan. Ketika bisnis jangan hanya cari keuntungan. Tetapi Allah harus ridho. Bagaimana agar Allah ridho ? Produk yang dijual harus halal dan legal. Tidak menipu. Harus jujur.
Jadi Abdurrahman Bin Auf mengajarkan, jadikan bisnis jalan untuk lebih dekat dengan Allah. Contoh caranya melalui ibadah sedekah atau yang lainnya. Jadikan tujuan bisnis yang utama adalah untuk akhirat.
Ada quote dari salah satu pengusaha terkenal di Indonesia. “ Untung itu penting, tapi berkah lebih penting. Bisnis bukan tentang untung dan rugi, tetapi tentang halal dan haram.”
Baca Juga Mencontoh Strategi Bisnis Sahabat Utsman Bin Affan
Oke, mungkin itu yang bisa saya tulis. Semoga kita bisa mengambil ilmu dari sahabat Abdurrahman Bin Auf untuk perkembangan bisnis yang kita bangun.
Salam Sukses, Salam Satoeasa Untuk Indonesia
sumber foto : rahmatanlilalamin.or.id
Mau Konsultasi?