Nike juga memproduksi Niqob dan baju muslimah dengan berkejasama desainer Saeedah Haque. Sebelumnya pada tahun 2017 Nike sudah memperkanelakna produknya yaitu Nike Pro Hijab. Dan waktu itu produk tersebut merevolusi dunia sport ware. Itulah pakaian yang syar’i sesui syarat muslimah. Produk tersebut dipopulerkan oleh atlet muslim ternama yaitu Zahra Lari dar Uni Emirat Arab dan Amna Al Haddad seorang atlet angkat besi. Berselang 2 tahun setelahnya Nike meluncurkan victory swim yaitu baju renang muslimah.
Sehlina JanMohamed pada bukunya menuliskan di dunia saat ini telah hadir generasi baru, yang dia sebut sebagai generasi M.” Siapakah mereka ?
Mereka adalah muslim generasi milenial yang tumbuh di lingkungan kehidupan modern. Meskipun begitu mereka tetap taat dalam menjalankan syariat. Mereka muda, kaya dan dinamis. Mereka perpaduan antara gaya hidup konteporer dan religious. Mereka adalah generasi yang berbeda dengan muslim sebelumnya.
Ada dua faktor yang mendorong lahirnya generasi M.
Pertama. Kondisi global pasca peristiwa 9/11 dan respon masyarakat dunia terhadap ekstrimisme islam.
Kedua. Faktor internet. Internet telah membuat mereka bisa berkomunikasi dengan sesama muslim dan juga non muslim di berbagai belahan dunia.
Dengan begitu sangat mempengaruhi perubahan di dunia fashion. Saat ini para kaum muslimah berani tampil dengan gaya modern. Tentu ini ditangkap Nike menjadi sebuah peluang. Apalagi di negara Indonesia yang mayoritas adalah muslim.
Sekarang kita lihat gelombang perubahan yang membesar di dunia bisnis. Terutama di bidang fashion muslim.
Menurut hasil survay pada tahun 2050 populasi muslim akan tumbuh 311 Juta itu di dengara India. Sedangkan di Inggris dan beebrapa Eropa dan Amerika Utara minoritas muslim terus tumbuh pesat. Sebagian dari mereka berumur di bawah 30 tahun.
Pada tahun 2030 berdasarkan prediksi kelas menengah muslih akan meningkat kurang lebih 900 juta. Peningkatan itu tentunya akan mendorong peningkatan konsumsi dan mendorong terjadinya perubahan – perubahan signifikan di berbagai sektor. Salah satunya dalah sektor industri fashion.
Menarik Untuk Ditonton : Memahami Emosional Dan Rasional Dalam Desain Kemasan
Berdasarkan data dari Sate of Global Islamic Economy belanja konsumen muslim dari tahun 2014 sebesar USD 1,9 Triliun dan meningkat pesat pada tahun 2021 yaitu USD 3,0 Triliun.
Hal tersebut karena didukung oleh regulasi olahraga yang memperbolehkan atlet memakai kostum yang modest.
Tentu ini menjadi fokus respon dari brand-brand global, yang pasti mereka tidak diam. Pasti bisa mengambil peluang bisnis mengenai perkembangan tersebut.
Jelas Nike, Adidas dan brand terkenal lainnya akan menggarap sportware untuk muslimah, yang sebelumnya tidak tergarap dengan maksimal. COntoh ketika Nike meluncurkan hijab untuk atlet musliah pada tahun 2017. Nike berhasil membangun kesan, bahwa mereka selalu berusaha memahami dan menghargai kebutuhan pelanggannya yang sangat beragam.
Pada tahun 2025 berdasarkan survay pasar industri fashion medest senilai USD 375 Miliar. Sebenarnya pasar tersebut sudah ada sejak lama, tapi yang menggarap hanya kebanyakan negara muslim, seperti Turki, Arab, Iran dan lainnya. Sekarang tidak lagi, semua brand global akan terfokus pada pasar tersebut.
Brand global seperti Nike tidak asal-asalan dalam membuat produk. Mereka riset mendalam mengenai kebutuhan para muslimah terutama para atlet. Untuk itu mereka gencar menggandeng komunitas lokal untuk melakukan riset. Ini adalah sebuah strategi cerdas untuk memahami kebutuhan para pelanggan.
Tapi tidak semudah itu, pasti ada tantangan yang harus dihadapi Nike ketika menggandeng sebuah komunitas. Karena mereka punya intrepretasi masing-masing, dan itu Nike harus bisa membuat produk yang sesuai mereka harapkan.
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari cerita bisnis Nike di bidang fashion ini ?
Pertama. Di dalam arus perubahan yang begitu cepat, mode bukan hanya tentang pakaian. Mode adalah cermin dari identitas, kultur, dan perubahan sosial. Sebab apa yang kita kenakan itu menunjukkan identitas diri kita. Dari mana kita berasal dan mau kemana kita akan pergi.
Kedua. Sewaktu brand global seperti Nike dan Adidas menyambut dan memeluk keanekaragaman budaya, maka mereka bukan hanya berhasil mengubah cara pandang terhadap fashion muslim. Mereka juga mendukung tekad jutaan muslimah di dunia bahwa muslimah bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Dengan tetap mematuhi ajaran syariat-syariat yang berlaku. Dengan begitu mereka tidak menanggalkan identitas mereka sebagai seorang muslimah.
Tentu ini adalah langkah bisnis jangka panjang Nike yang memiliki potensial keberhasilan tinggi.
Semoga kita bisa selalu merespon perkembangan yang sedang terjadi. Terutama produk yang sedang kita buat. Bisnis tidak hanya mencari untung, tapi juga harus bisa berdampak positif untuk lingkungan sekitar. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indoensia.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Daftar Sertifikat Halal Untuk UMKM
Mau Konsultasi?