Tips Bisnis ~ Empati menjadi salah satu elemen penting dalam dunia sales. Sayangnya, banyak orang sales merasa kesulitan menghadapi pelanggan karena sering dianggap sebagai gangguan, dicueki, diremehkan, atau bahkan diabaikan. Masalah ini sering terjadi karena kurangnya kemampuan berempati, yakni kemampuan untuk menempatkan diri di posisi pelanggan. Dalam episode ini, kita akan membahas pentingnya “Selling with Empathy” serta cara membangun komunikasi yang lebih efektif dengan pelanggan.
Empati dalam konteks sales adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi pelanggan, memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan emosi mereka. Dengan empati, orang sales dapat menyesuaikan gaya komunikasi mereka untuk menciptakan hubungan yang lebih personal dan efektif. Dalam pandemi COVID-19, istilah empati menjadi semakin populer karena banyak orang diajak untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
Namun, dalam praktiknya, berempati dalam dunia sales tidak semudah kelihatannya. Pelanggan memiliki beragam sifat dan kepribadian yang memengaruhi cara mereka berinteraksi. Contohnya, jika kita membagi manusia ke dalam 7 kategori kepribadian, seorang sales mungkin memiliki tipe nomor 1, sedangkan pelanggan bisa saja memiliki tipe nomor 2, 3, atau lainnya. Ketika sales dan pelanggan memiliki tipe yang sama, komunikasi cenderung berjalan lancar. Namun, jika tidak, diperlukan usaha untuk menyesuaikan gaya komunikasi.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Mencapai Target Lebih Cepat
Sebagai seorang sales, berbicara dengan pelanggan hanya dengan gaya komunikasi pribadi kita sendiri akan menghasilkan rasio kesuksesan yang rendah, misalnya 1 banding 7. Namun, jika kita memahami dan berempati dengan tipe kepribadian pelanggan, rasio kesuksesan bisa meningkat menjadi 3 banding 7 atau bahkan lebih.
Contohnya:
Pelanggan Tipe Perasa: Pelanggan ini cenderung khawatir dan butuh diyakinkan. Gaya komunikasi yang optimis, ceria, dan terlalu penuh energi mungkin akan membuat mereka tidak nyaman. Sebaliknya, nada bicara yang tenang, meyakinkan, dan penuh bukti konkret lebih cocok.
Pelanggan Tipe Penggerak: Mereka cenderung optimis dan penuh semangat. Dalam berkomunikasi, sales perlu menyesuaikan energi dan gaya bicara agar sesuai dengan antusiasme pelanggan.
Dengan beradaptasi pada gaya komunikasi pelanggan, hubungan menjadi lebih harmonis, dan pelanggan merasa lebih dihargai.
Beberapa orang mungkin merasa bahwa menyesuaikan gaya komunikasi berarti harus bermuka dua atau kehilangan identitas diri. Namun, ini tidak sepenuhnya benar. Empati hanya melibatkan penyesuaian cara kita berkomunikasi tanpa mengorbankan integritas, profesionalisme, atau kejujuran. Sebagai contoh, kita secara alami akan berbicara berbeda kepada anak kecil, orang tua, atau teman. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan beradaptasi sudah ada dalam diri kita, hanya saja perlu disadari dan dilatih lebih lanjut.
Perhatikan Pelanggan dengan Seksama:
Amati cara pelanggan berbicara, gestur, pakaian, hingga suasana ruang kerja mereka. Hal ini membantu Anda memahami kepribadian mereka dengan lebih baik.
Sesuaikan Gaya Bicara:
Gunakan intonasi, ekspresi wajah, dan energi yang sesuai dengan pelanggan. Contohnya:
Untuk pelanggan yang formal: gunakan bahasa yang sopan, serius, dan profesional.
Untuk pelanggan yang santai: gunakan bahasa yang lebih casual dan bersahabat.
Gunakan Pendekatan Spesifik:
Jangan menyapa semua pelanggan dengan cara yang sama. Sesuaikan sapaan Anda berdasarkan kepribadian mereka. Misalnya:
“Selamat pagi, Pak Rudi. Apa kabar? Terima kasih atas waktunya.” (Formal)
“Halo Bu Susan! Apa kabar? Wah, tambah cantik saja, nih!” (Santai)
Belajar dari Pengalaman:
Jika Anda merasa kesulitan memahami tipe pelanggan, ada banyak sumber pembelajaran yang dapat diakses, seperti rekaman audio atau modul pelatihan tentang tipe-tipe kepribadian.
Empati bukan hanya tentang membangun hubungan baik dengan pelanggan, tetapi juga berkontribusi pada profit perusahaan. Ketika seorang sales mampu menyesuaikan gaya komunikasi mereka, tingkat keberhasilan dalam menjual produk atau jasa akan meningkat. Hal ini juga menciptakan hubungan jangka panjang yang baik antara pelanggan dan perusahaan.
Empati adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan dilatih. Dengan memahami tipe kepribadian pelanggan dan menyesuaikan gaya komunikasi, sales dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan meningkatkan peluang sukses. Ini bukan tentang kehilangan jati diri, melainkan tentang menciptakan koneksi yang lebih baik dengan pelanggan. Jadi, mulai sekarang, jadilah sales yang empatik dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Anda sebagai individu, tetapi juga perusahaan secara keseluruhan.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Menghitung Gaji Karyawan
Mau Konsultasi?