Saluran Distribusi
27 Februari 2023, Oleh : Reni
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang dibutuhkan. Distribusi juga memiliki definisi berupa saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industry atau konsumen. Lembaga saluran distribusi adalah produsen, konsumen dan distributor. Kegiatan distribusi dapat disebut sebagai kegiatan yang sangat diperlukan agar produk dapat sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
Dalam kegiatan distribusi, terdapat aspek fisik dan non fisik yang bertujuan agar alur pemasaran menjadi lancar. Aspek fisik berkaitan dengan lokasi pemindahan atau penyaluran produk. Sementara aspek non fisik berkaitan dengan pengetahuan penjual (produsen) mengenai apa yang diinginkan oleh konsumen dan konsumen juga harus mengetahui produk apa yang dijual oleh produsen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut dengan distributor.
Jenis Saluran Distribusi
Distribusi ini dilakukan antara produsen dengan konsumen secara langsung. Misalnya petani sayur melakukan transaksi jual beli secara langsung di pasar.
Distribusi ini dilakukan melalui seorang perantara supaya produk dari produsen tetap bisa sampai ke tangan konsumen. Misalnya penerbit buku yang menjual bukunya melalui sales supaya sampai ke tangan konsumen yang biasanya konsumen berupa pihak sekolah, siswa, mahasiswa, lembaga akademik dan lain-lain.
Jenistribusi ini dilakukan melalui beberapa perantara, sehingga produk tersebut tidak bisa langsung diterima dari produsennya. Misalna pabrik makanan menjual produknya kepada konsumen melalui beberapa agen atau sales terlebih dahulu. Alur yang biasa dipakai adalah : produsen -> pedagang besar -> pedagang kecil -> pedagang eceran -> konsumen
Saluran Dalam Distribusi
Adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual kembali suatu produk tanpa mengubah bentuknya untuk mendapatkan keuntungan dari pihak konsumen. Pedagang dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
Perantara khusus mempunyai tugas yang sama dengan penjual, tetapi perantara khusus tidak bertanggung jawab secara penuh apabila produk tersebut tidak laku dijual. Perantara khusus meliputi beberapa macamnya, yaitu :
Tujuan Distribusi
Fungsi dan Tugas Pokok Distribusi
Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka akan semakin bertambah pula kebutuhan atas suatu produk. Dari adanya pernyataan tersebut, menyebabkan produk barang harus dapat disalurkan ke berbagai tempat, sehingga pasti membutuhkan alat transportasi untuk mengangkut produk-produk tersebut supaya sampai ke tangan konsumen.
Dalam bidang pemasaran barang, kegiatan menjual suatu produk oleh produsen akan selalu ada. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada pihak konsumen dapat dilakukan dengan cara penjualan. Dari proses penjualan tersebut maka produk dapat sampai ke tangan konsumen dan menggunakannya sesuai kebutuhan.
Setiap aktivitas penjualan, pasti diiringi dengan adanya aktivitas pembelian atau biasa disebut dengan transaksi jual-beli. Jika penjualan dilakukan oleh produsen, maka proses pembelian ini dilakukan oleh konsumen yang membutuhkan produk tersebut.
Sebelum produk disalurkanke tangan konsumen, biasanya produk-produk tersebut akan disimpan lebih dahulu dalam suatu gudang. Hal tersebut dilakukansupaya produk tetap aman dan utuh hingga diterima oleh konsumen.
Konsumen manapun pasti akan selalu menginginkan produk yang hendak dibeli memiliki ketentuan mutu akan jenis dan ukuran produk tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya pembakuan standar baik dalam jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan. Pembakuan atau standarisasi suatu produk dilakukan supaya produk yang akan didistribusikan sesuai dengan harapan konsumen.
Kadang terdapat produk distribusi yang mengalami jatuh atau pecah sehingga produk tersebut dapat rusak. Hal tersebut akan menjadi risiko yang harus ditanggung oleh distributor. Namun pada saat ini sudah terdapat lembaga atau perusahaan asuransi yang dapat menanggung resiko tersebut.
Strategi Distribusi
Strategi ini akan menempatkan produk pada pengecer (retailer) serta beberapa distributor di berbagai tempat. Strategi ini cocok diterapkan dalam produk-produk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sembako, rokok, dan lain sebagainya.
Dalam strategi ini akan menyalurkan suatu produk ke daerahpemasaan tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer. Sehingga akan muncul persainganantara distributor dengan pengecer untuk mendapatkan konsumen dengan teknik masing-masing. Strategi ini cocok diterapkan untuk produk elektronik, sepeda, pakaian, dan lain-lain.
Dalam strategi ini distributor atau pengecer akan diberikan hak istimewa atas produk yang akan dijual. Strategi ini biasanya digunakan untuk produk dengan kualitas dan harga tinggi, misalnya showroom mobil, factory outlet dan lain-lain.
Faktor Pengaruh Kegiatan Distribusi
Dalam faktor ini saluran distribusi akan dipengaruhi oleh adanya pola pembelian konsumen, yakni jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan produk, dan kebiasaan dalam pembelian produk tersebut.
Faktor ini aka nada pertimbangan dari segi produk yang berkaitan dengan nilai unit, besar dan berat produk, mudah rusaknya produk, standar produk hingga pengemasan produk.
Yaitu faktor perusahaan aka nada pertimbangan yang berkaitan dengan sumber dana, pengalaman, dan kemampuan manajemen, pengawasan, serta pelayanan yang diberikan.
Faktor ini merupakan faktor kebiasaan dalam pembelian, aka nada pertimbangan yang diperlukan berupa kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan hingga ongkos kirim barang.
Konflik Saluran Distribusi
– Konflik Horizontal
Dalam konflik ini biasanya terjadi di antara perantara tingkat distribusi yang sama. Penyebabnya adalah kebiasaan pedagang perantara yang menganekaragamkan persediaan produk dengan menambah jenis produk baru. Misalnya, pada zaman sekarang, supermarket mulai menjual alat kecantikan hingga obat-obatan sehingga menyebabkan pengecer lain merasa tersaingi.
– Konflik Vertikal
Dalam konflik vertical, biasanya terjadi antara produsen dengan pedagang besar, selain itu juga bisa terjadi antara produsen dengan pengecer (retail).
Konflik ini dapat disebabkan oleh beberapa aspek misalnya adanya perbedaan pandangan antar masing-masing pihak. Misalnya dari sudut pandang seorang pedagang besar, mereka hanya diberikan kesmepatan luas pada saat tahap awal saja yang menyebabkan kerugian. Namun dalam sudut pandang produsen, pedagang besar tersebut kurang mampu mempromosikan barangnya sehingga terjadi kerugian, hingga akhirnya produsen memilih menggunakan tenaga penjual sendiri untuk menjual produknya.
Konflik ini biasanya timbul karena antara kedua ihak merasa berkepentingan dan mempunyai “senjata” dalam menyalurkan produk ke tangan konsumen akhir.
Berikut diatas merupakan penjelasan dari Distribusi atau Saluran Distribusi. Dengan adanya distribusi, hasil produksi akan sampai pada konsumen yang letaknya cukup jauh.
Baca juga https://satoeasa.com/perusahaan-manufaktur/
Mau Konsultasi?