Riset pasar adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui riset pasar, UMKM bisa lebih memahami kebutuhan pelanggan, mengenali kompetitor, serta menentukan strategi bisnis yang lebih efektif. Sayangnya, banyak pelaku UMKM yang menganggap riset pasar itu mahal dan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar. Faktanya, riset pasar tetap bisa dilakukan meski dengan modal minim—asal tahu caranya.
Artikel ini akan membahas bagaimana pelaku UMKM dapat melakukan riset pasar secara efektif tanpa mengeluarkan banyak biaya. Kita akan mengupas tuntas mulai dari pengertian riset pasar, manfaatnya, hingga langkah-langkah praktis melakukan riset pasar dengan anggaran yang terbatas.
Apa Itu Riset Pasar? Mengapa Penting bagi UMKM?
Riset pasar adalah proses mengumpulkan informasi tentang target pasar atau konsumen untuk membantu pengambilan keputusan bisnis. Informasi yang didapatkan dari riset pasar bisa mencakup tren industri, kebutuhan pelanggan, perilaku konsumen, hingga analisis kompetitor. Data ini kemudian digunakan untuk mengembangkan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, menentukan strategi pemasaran, serta memperbaiki proses bisnis secara keseluruhan.
Bagi UMKM, riset pasar adalah senjata ampuh untuk bertahan dan bersaing di tengah persaingan yang ketat. Tanpa riset pasar, pelaku usaha cenderung mengambil keputusan berdasarkan insting atau asumsi yang belum tentu sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hal ini bisa berakibat fatal, terutama bagi UMKM yang memiliki keterbatasan sumber daya.
Beberapa alasan mengapa riset pasar penting bagi UMKM antara lain:
-
Memahami Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
Dengan riset pasar, Anda bisa mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh target konsumen. Ini akan membantu Anda menciptakan produk atau layanan yang benar-benar menjawab kebutuhan mereka. -
Mengidentifikasi Peluang Pasar
Riset pasar bisa membantu Anda menemukan celah atau peluang baru yang belum dimanfaatkan oleh kompetitor. Dengan begitu, Anda bisa lebih unggul dan menciptakan strategi yang berbeda dari yang lain. -
Menentukan Strategi Pemasaran yang Efektif
Anda bisa mengetahui saluran pemasaran mana yang paling efektif untuk menjangkau target konsumen. Ini akan membantu Anda mengalokasikan anggaran pemasaran dengan lebih efisien. -
Menghindari Kerugian
Dengan data yang akurat, Anda bisa meminimalkan risiko pengambilan keputusan yang salah. Ini sangat penting bagi UMKM yang biasanya memiliki modal terbatas dan tidak bisa sembarangan dalam mengelola keuangan. -
Mengukur Kepuasan Konsumen
Selain untuk menarik pelanggan baru, riset pasar juga berguna untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan yang sudah ada. Anda bisa memahami apa yang perlu diperbaiki agar mereka tetap loyal pada bisnis Anda.
Menarik untuk kamu tonton : Cara daftar BPOM
Langkah-Langkah Riset Pasar untuk UMKM dengan Modal Minim
Melakukan riset pasar sebenarnya tidak selalu membutuhkan anggaran besar. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk melakukan riset pasar dengan modal minim.
1. Tentukan Tujuan Riset Pasar Anda
Langkah pertama dalam melakukan riset pasar adalah menentukan tujuan riset. Anda harus jelas tentang apa yang ingin Anda capai. Apakah Anda ingin mengetahui siapa target pasar Anda? Atau ingin menganalisis kompetitor? Atau mungkin ingin mengetahui seberapa besar potensi pasar untuk produk baru Anda?
Menentukan tujuan yang jelas akan membantu Anda fokus selama proses riset. Selain itu, ini juga akan memudahkan Anda dalam memilih metode riset yang tepat dan menyusun pertanyaan riset.
Beberapa contoh tujuan riset pasar yang umum dilakukan oleh UMKM antara lain:
- Mengidentifikasi profil konsumen
- Mengetahui tren pasar terbaru
- Menganalisis kekuatan dan kelemahan kompetitor
- Mengukur minat pasar terhadap produk baru
2. Tentukan Target Pasar Anda
Setelah menentukan tujuan riset, langkah selanjutnya adalah mengenali target pasar Anda. Target pasar adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran utama dari produk atau layanan Anda. Mereka adalah orang-orang yang kemungkinan besar akan membeli produk Anda.
Untuk menentukan target pasar, Anda bisa memulai dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
- Siapa yang membutuhkan produk atau layanan Anda?
- Berapa usia rata-rata mereka?
- Di mana mereka tinggal?
- Apa pekerjaan dan penghasilan mereka?
- Apa yang menjadi kebutuhan atau masalah mereka?
Mengetahui siapa target pasar Anda akan membantu Anda menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat dan efektif.
3. Gunakan Metode Riset Pasar yang Tepat
Ada berbagai metode riset pasar yang bisa Anda gunakan, bahkan dengan anggaran minim. Berikut beberapa metode yang bisa Anda coba:
a. Survei Online
Survei online adalah salah satu metode riset pasar yang paling murah dan mudah dilakukan. Anda bisa membuat survei menggunakan platform gratis seperti Google Forms, Typeform, atau SurveyMonkey.
Dalam survei, pastikan Anda menyusun pertanyaan yang relevan dengan tujuan riset Anda. Gunakan pertanyaan yang singkat dan mudah dipahami. Hindari pertanyaan yang terlalu panjang atau rumit, karena ini bisa membuat responden malas menjawab.
b. Wawancara Langsung atau Lewat Telepon
Selain survei, Anda juga bisa melakukan wawancara langsung dengan calon pelanggan. Wawancara ini bisa dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon. Dengan wawancara, Anda bisa mendapatkan jawaban yang lebih mendalam dibandingkan dengan survei tertulis.
c. Analisis Media Sosial
Media sosial adalah tambang emas bagi pelaku UMKM yang ingin melakukan riset pasar tanpa biaya besar. Anda bisa memanfaatkan fitur analitik di platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk mengetahui siapa audiens Anda, jenis konten apa yang mereka sukai, serta waktu terbaik untuk berinteraksi dengan mereka.
Selain itu, Anda juga bisa memantau komentar, ulasan, dan diskusi yang berlangsung di media sosial untuk memahami kebutuhan serta keluhan konsumen.
d. Observasi Langsung
Jika Anda memiliki toko fisik, cobalah melakukan observasi langsung terhadap perilaku konsumen di toko Anda. Perhatikan produk apa yang paling sering mereka lihat atau beli, bagaimana mereka berinteraksi dengan produk, serta berapa lama waktu yang mereka habiskan di toko Anda.
Observasi langsung juga bisa dilakukan secara online, misalnya dengan menganalisis data penjualan atau perilaku pengunjung di website Anda.
4. Kumpulkan Data Sekunder
Selain mengumpulkan data primer (data yang Anda kumpulkan sendiri melalui survei, wawancara, atau observasi), Anda juga bisa memanfaatkan data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan bisa diakses secara gratis atau dengan biaya rendah.
Beberapa sumber data sekunder yang bisa Anda manfaatkan antara lain:
- Laporan industri dari pemerintah atau lembaga riset
- Statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS)
- Artikel atau jurnal akademik
- Data dari asosiasi bisnis atau industri terkait
Dengan menggabungkan data primer dan sekunder, Anda bisa mendapatkan gambaran pasar yang lebih komprehensif.
5. Analisis dan Interpretasi Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Analisis data bertujuan untuk mencari pola, tren, atau insight yang bisa membantu Anda mengambil keputusan bisnis.
Jika Anda melakukan survei atau wawancara, cobalah menyusun hasilnya dalam bentuk tabel atau grafik agar lebih mudah dipahami. Untuk data kualitatif seperti wawancara, cari kata kunci atau tema yang sering muncul dalam jawaban responden.
Dari analisis ini, Anda bisa mulai menyusun strategi yang sesuai dengan hasil riset. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa konsumen lebih suka berbelanja secara online, maka Anda bisa fokus mengembangkan platform e-commerce untuk bisnis Anda.