

Bagaimana cara membuat sebuah produk yang dapat dijual oleh banyak orang hingga mencapai ribuan reseller dan menghasilkan penjualan miliaran rupiah? Bayangkan Anda memiliki produk yang tidak hanya dijual oleh diri sendiri, tetapi juga oleh orang-orang di sekitar Anda, bahkan oleh mereka yang tidak Anda kenal. Tentu saja hal ini akan menimbulkan rasa senang dan bahagia karena produk tersebut laris manis di pasaran. Pertanyaannya, mengapa penting untuk menciptakan produk yang bisa dijual oleh banyak orang? Berdasarkan data, 80% brand di Amerika Serikat memanfaatkan sistem affiliate marketing untuk mendistribusikan produk mereka. Di Indonesia, tren serupa sedang berkembang pesat melalui sistem reseller dan affiliate. Kini, banyak orang mulai terjun menjadi affiliator karena peluangnya sangat besar.
Bagi para pemilik brand, membuka peluang bagi orang lain untuk menjadi affiliate atau reseller merupakan langkah strategis. Keduanya memiliki perbedaan mendasar: reseller membeli produk terlebih dahulu untuk dijual kembali, sedangkan affiliate bertindak sebagai perantara atau makelar yang menjualkan produk tanpa harus memiliki stok barang. Kelebihan sistem ini adalah efisiensi biaya iklan. Jika beriklan di media sosial seperti Meta membutuhkan anggaran besar tanpa jaminan hasil, maka dengan sistem reseller atau affiliate, Anda hanya membayar komisi ketika terjadi penjualan.
Menarik Untuk Ditonton : Sukses Story Ayam Mertua
Selain itu, algoritma media sosial yang semakin sulit diprediksi membuat keberadaan pasukan penjual loyal dan militan menjadi aset berharga. Contohnya, produk digital yang saya jual melalui platform Skill Up berhasil dipromosikan oleh lebih dari 300 affiliate secara bersamaan dan menghasilkan eksposur yang luar biasa. Hal yang sama berlaku untuk produk fisik seperti skincare herbal yang dijual melalui jaringan reseller. Saat banyak orang bergerak mempromosikan produk secara bersamaan, hasilnya bisa sangat signifikan.
Di era sekarang, konsumen cenderung lebih percaya pada testimoni dari pelanggan biasa dibandingkan influencer. Mereka lebih tergerak oleh key opinion customer yang berbicara berdasarkan pengalaman pribadi. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk mendorong promosi produk melalui para pelanggan, affiliate, marketer, makelar, atau reseller. Namun, agar produk mau dijual oleh banyak orang, terdapat beberapa syarat utama yang perlu diperhatikan.
Pertama, margin keuntungan harus menggoda. Margin ini bisa berupa komisi (untuk affiliate) atau potongan harga (untuk reseller). Idealnya, produk digital memberikan komisi 30–50%, sedangkan produk fisik sekitar 20–30%. Margin yang terlalu kecil membuat orang enggan bergerak. Contohnya, di platform Skill Up, saya memberikan komisi sebesar 30% untuk setiap penjualan. Artinya, jika harga produk Rp100.000, affiliate akan mendapatkan Rp30.000.
Kedua, produk harus solutif, artinya mampu menyelesaikan masalah nyata konsumen. Produk fisik seperti susu kambing, minyak herbal, atau produk penurun berat badan harus memiliki manfaat yang jelas. Demikian pula untuk produk digital, harus mampu memberikan solusi yang konkret, misalnya e-book tentang cara membuat e-book yang laris, panduan closing harian, atau contekan copywriting.
Ketiga, siapkan alat promosi siap pakai. Pemilik produk wajib menyediakan marketing kit berupa gambar, video, dan teks copywriting agar reseller atau affiliate dapat langsung memakainya. Misalnya, di SR12 Laku Keras dan Skill Up, saya menyediakan materi promosi siap pakai yang tinggal diunggah. Beberapa affiliate bahkan hanya menyalin teks promosi dan berhasil memperoleh penghasilan jutaan rupiah.
Keempat, memiliki layanan pelanggan (CS) yang responsif. Jika tidak bisa 24 jam, minimal harus cepat merespons pesan. CS bertugas menangani after sales sehingga reseller dapat fokus berjualan. Untuk sistem berbasis affiliate, pastikan platform mudah diakses dan ramah pengguna.
Kelima, produk harus terbukti laris. Jika produk masih baru, berikan sampel gratis agar bisa memperoleh testimoni. Kumpulkan bukti pembelian dan ulasan untuk memperkuat kepercayaan calon reseller atau affiliate.
Selanjutnya, untuk membangun sistem distribusi yang kuat, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, bangun sistem program reseller atau affiliate dengan membuat dashboard, sistem pelacakan (tracking), dan komunitas seperti grup WhatsApp atau Telegram. Kedua, siapkan materi promosi terpusat agar mitra mudah mengunduh dan menggunakannya. Ketiga, buat sistem penghargaan (reward) untuk memotivasi mereka, seperti hadiah poin yang dapat ditukar dengan laptop, handphone, perjalanan umrah, atau komisi bertingkat.
Meski demikian, sistem ini bukanlah MLM. Misalnya, di SR12, ketika seorang distributor berhasil membina distributor baru, ia akan mendapatkan profit sharing sebesar 6% sebagai bentuk apresiasi, bukan skema piramida. Hal ini membuat para mitra merasa saling mendukung, bukan bersaing.
Tantangan yang sering muncul dalam sistem ini antara lain kekhawatiran reseller berebut pasar, penurunan kualitas branding, atau kebocoran sistem. Untuk mengatasinya, pemilik produk perlu menetapkan aturan dan kode etik yang jelas, sistem wilayah penjualan, serta reward and punishment. Selain itu, bisa juga menggunakan teknologi seperti QR code untuk melacak produk dan mencegah pelanggaran harga jual.
Menjadi pemilik produk memang tidak mudah karena memerlukan sistem, aturan, dan pengawasan yang matang. Namun, jika dirasa terlalu rumit, Anda tidak harus menjadi brand owner. Anda dapat bergabung sebagai mitra penjualan atau affiliate. Bahkan tanpa modal besar, Anda tetap bisa berpartisipasi, seperti program Mitra SR12 Laku Keras yang hanya membutuhkan modal awal Rp100.000 untuk menjadi reseller dan mendapatkan akses ke grup pelatihan.
Kesimpulannya, membangun produk yang bisa dijual oleh banyak orang membutuhkan strategi dan usaha. Namun, jika dilakukan dengan sistem yang baik dan etika yang benar, hasilnya bisa sangat menguntungkan. Dan jika Anda belum siap menjadi pemilik produk, tidak ada salahnya memulai sebagai mitra penjualan terlebih dahulu — karena keduanya sama-sama memberikan peluang rezeki yang luas, selama dijalankan dengan cara yang halal dan profesional.
Menarik Untuk Dibaca : Pengaruh Positif Familiaritas Bisnis
Mau Konsultasi?