Outbound Marketing
12 Desember 2022, Oleh : Reni
Outbound Marketing adalah metode pemasaran tradisional yang dilakukan dengan mengirimkan pesan kepada calon konsumen, tanpa adanya permintaan dari konsumen potensial tersebut. Pengiriman E-mail pemasaran sampai Telemarketing termasuk contoh dari Outbound Marketing, karena tim akan pemasaran mendorong sampainya pesan kepada calon konsumen dan berharap ada pesan yang diterima dengan baik oleh calon konsumen.
Pada jaman dulu pesan pemasaran hanya disampaikan melalui radio, televisi, majalah, atau koran saja. Namun seiring berkembangnya waktu dan teknologi, pesan Outbound Marketing menjadi berbentuk Email ataupun SMS. Terlepas dari media yang digunakan, metode lama dinilai kurang efektif dari waktu ke waktu. Pada jaman sekarang orang-orang akan dibanjiri oleh lebih dari 2000 pesan Outbound Marketing pasa setiap harinya. Selain persaingan dengan tim pemasaran lain, konsumen sendiri menggunakan berbagai cara untuk menghindari pesan-pesan tersebut, mulai dari penggunaan ekstensi pemblokir iklan di browser hingga filter ID penelpon. Meskipun demikian,bukan berarti metode Outbound Marketing tidak bisa memberikan hasil yang optimal.
Proses Outbound Marketing
Adalah metode yang digunakan oleh bisnis untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen. Dalam bentuk komunikasi ini, perusahaan menjangkau langsung konsumen melalui berbagai media, seperti media sosial, E-mail. Telepon, ataupun SMS. Meskipun perusahaan mengirimkan banyak pesan pemasaran, Direct Communication umumnya menerapkan strategi personalisasi untuk membuat calon konsumen merasa spesial dan tertarik.
Outbound Marketing disampaikan dalam bentuk mass communication model, yaitu penyampaian informasi kepada banyak audiens yang posisinya jauh dari sumber informasi. Maka dari itu, perusahaan memanfaatkan media seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu media sosial, E-mail, ataupun telepon. Lalu perusahaan juga mungkin menggunakan media lain seperti telvisi dan radio.
Cara-cara tersebut selama ini dianggap sebagai salah satu metode tercepat untuk mencapai ROI atau Return Of Investment. ROI adalah rasio pengembalian investasi yang ditanamkan untuk operasional bisnis.
Harapan terakhirnya adalah proses Outbound Marketing dapat membuat target konsumen dapat tercapai dengan cepat dan baik.
Menjalankan Outbound Marketing
Agar sukses dan berhasil dalam menjalankan strategi Outbound Marketing, pelaku bisnis perlu memanfaatkan berbagai elemen dan teknik. Berikut akan dibahas ulasan mengenai teknik dalam menjalankan Outbound Marketing, diantaranys:
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui calon konsumen dan menentukan jumlah penjualan dari masing-masing konsumen supaya tujuan penjualan dapat tercapai. Untuk melakukan hal ini, pelaku bisnis harus mulai dengan membuat profil persona pembeli untuk konsumen potensial. Pelaku bisnis bisa menentukan calon konsumen berdasarakn kanal akuisisi mereka, yaitu:
Calon konsumen yang datang ke perusahaan karena promosi mulut ke mulut. Mereka tidak memerlukan proses akuisisi yang rumit dan calon konsumen ini merupakan yang paling potensial.
Konsumen potensial yang bertemu brand melalui Inbound Marketing. Calon konsumen ini layak untuk menjadi salah satu fokus.
Prospek yang berasal dari Outbound Leads. Pelaku bisnis perlu mengevaluasi calon konsumen ini perlu ditindaklanjuti atau tidak.
Perusahaan biasanya akan merekrut tim penjualan yang mencakup dua jenis potensial penjualan, yaitu:
Tim penjualan yang melakukan kontak pertama dengan calon pelanggan dan menjadwalkan pertemuan
Tim yang bertugas menunjukkan produk, menyiapkan proposal komersial, kontak, dan closing atau menyelesaikan transaksi penjualan.
Perusahaan atau pelaku bisnis menyadari bahwa tenaga penjualan dapat menjadi kurang produktif karena fokusnya dipecah menjadi proses pencarian calon pelanggan dan closing. Karena itu, merekrut Tim penjualan yang andal untuk setiap tahap penjualan merupakan solusi yang terbaik.
Saat memulai Outbound Marketing pelaku bisnis mungkin perlu menggunakan beberapa teknik dan mengidentifikasi metode yang memberikan hasil optimal. Salah satu teknik yang banyak digunakan adalah cold mail atau cold call. Tujuan dari cold call adalah mencari calon pelanggan yang belum melakukan pembelian atau kontak dengan bisnis. Sayangnya cold call sering dianggap memaksa dan mengganggu privasi calon pelanggan. Terlepas kontra yang muncul dari audiens, cold call atau cold mail bisa sangat efektif jika direncanakan dan dilaksanakan dengan baik,misalnya dengan menerapkan pendekatan AIDA (Awareness, Interest, Desire, and Action)
Perlu dipahami, tidak semua daftar calon konsumen yang dimiliki benar-benar akan membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan oleh pelaku bisnis, oleh karena itu, pelaku bisnis perlu menerapkan matriks tertentu untuk menilai calon konsumen. Ketahui kecocokan calon konsumen dengan binis yang dimiliki. Dengan melakukan identifikasi ini, pelaku bisnis bisa mengeliminasi konsumen yang dianggap potensial, tetapi sebenarnya kemungkinan mereka bertransaksi kecil. Jadi, sumber daya tim yang dimiliki bisa fokus menindaklanjuti konsumen yang benar-benar potensial.
Kalau pelaku bisnis sudah memiliki daftar konsumen yang benar-benar potensial, lakukanlah follow up. Pastikan pelaku bisnis memiliki dokumentasi untuk setiap proses follow up. Dengan demikian, jika proses gagal, pelaku bisnis bisa menganalisis kekeliruan dan memasakan produk lebih optimal pada kesempatan berikutnya. Sementara itu, jika berhasil, pelaku bisnis bisa menduplikasi formula tersebut untuk sales picth berikutnya.
Jika dilihat lebih dalam, funnel Outbound Marketing sebenarnya merupakan sales funnel. Sales Funnel atau saluran penjualan adalah proses yang mencakup dua tujuan utama. Pertama, konsumen melakukan pembelian dengan arahan dari perusahaan. Kedua, proses identifikasi oleh perusahaan berdasarkan produk atau layanan yang dipilih konsumen. Tujuan tersebut dicapai dengan menerapkan bebeapa langkah, mulai dari menciptakan awareness hingga konsumen melakukan repurchase atau terbangun loyalitas pelanggan. Proses tersebut memang tidak sederhana, pelaku bisnis perlu memperkenalkan brand kepada konsumen. Saat konsumen mulai tertarik pada produk atau layanan yang ditawarkan. Pelaku bisnis perlu memastikan pengalaman konsumen saat berinteraksi dengan bisnis terasa memuaskan sehingga mereka bersedia berinteraksi dengan bisnis tersebut.
Kelebihan Outbound Marketing
Kekurangan Outbound Marketing
Berikut diatas merupakan penjelasan lengkap mengenai Outbound Marketing, mulai dari proses, bagaimana dalam menjalankannya, sampai kekurangan dan kelebihan yang akan diperoleh jika pelaku bisnis menerapkan metode yang satu ini. Segala macam strategi ataupun metode yang dilakukan untuk mengembangkan sebuah bisnis pasti masing-masing memiliki kekurangan maupun kelebihan, tergantung bagaimana pelaku bisnis itu sendiri dalam menjalankan bisnis tersebut. Jika bisnis dilakukan secara benar dan menurut prosedur serta ketentuan yang sudah ditetapkan, tentunya bisnis akan berjalan dengan baik dan akan cepat berkembang.
Baca juga https://satoeasa.com/cara-mudah-menjadi-dropshipper-bisnis/
Mau Konsultasi?