Meningkatkan Standar Mutu Untuk UMKM Berdaya Saing Global
06 Oktober 2022, Oleh : Reni
Beberapa tahun terakhir, kesuksesan dalam menembus pasar global menjadi impian banyak pengusaha UMKM di Indonesia. Sebagian besar percaya bahwa bersaing di pasar ekspor merupakan puncak dari pengembangan pasar suatu UKM. Artinya, saat pelaku bisnis sudah bisa mengekspor produk, maka produk sudah bisa diakui bersekala internasional. Untuk mencapai hal tersebut, terdapat banyak hal yang harus ditempuh demi mencapai kualitas ekspor. Salah satunya adalah dengan menerapkan Standar Mutu pada produk yang dihasilkan.
Standar Mutu merupakan suatu pakem atau aturan yang harus dipenuhi demi mencapai mutu yang diinginkan oleh produsen atau pelaku bisnis dari barang atau produk yang dijual. Biasanya, untuk mencapai mutu tersebut, produsen atau pelaku bisnis akan mentaati peraturan dalam berbagai kriteria, mulai dari standar ukuran, kualitas bahan baku, berat, hingga warna. Dalam menentukan Standar Mutu Produk, perlu menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman.
Fungsi Standar Mutu
Dalam dunia nyata, standar mutu berfungsi sebagai quality assurance (jaminan kualitas) suatu produk secara umum maupun khusus. Peranannya dapat dikatakan sangat besar, terutama untuk mencapai kualitas yang diinginkan secara konsisten. Tidak hanya itu, Standar Mutu juga diberlakukan dengan memperhatikan berbagai aspirasi dan kepentingan banyak pihak, terutama pihak konsumen. Standar mutu merupakan salah satu dari sekian hal yang diterapkan oleh suatu Negara, perusahaan, ataupun produsen suatu produk untuk menjaga persaingan bisnis antar produsen tetap sehat. Juga untuk meminimalisir terjadinya kecurangan perusahaan atau pelaku bisnis dalam memproduksi barang yang bersifat umum, seperti obat-obatan, bahan pangan, sembako, produk kuliner dan minuman, alat transportasi, dan berbagai produk lainnya.
Di Indonesia sendiri, memiliki Standarisasi mutu nasional yang biasa disebut SNI (Standar Nasional Indonesia. Biasanya tiga huruf ini sering dijumpai dicetak tebal pada pinggiran helm, stiker sepeda motor atau produk-produk pabrikan lainnya. Lembaga yang bertanggung jawab atas perumusan, penetapan, dan pengawasan SNI adalah Badan Standarisasi Nasional (BSN) bisa diakses di https://pembimbingansni.bsn.go.id . Tujuannya tentu saja untuk menjamin mutu dan kualitas produk-produk Indonesia. Tujuan dari diberlakukannya SNI adalah agar kualitas produk di Indonesia terjaga keamanannya yang artinya aman untuk kesehatan masyarakat.
Pentingnya Standar Mutu bagi UMKM
Bagi UMKM yang memiliki tujuan untuk memasuki perdagangan global alias ekspor, Standar Mutu sangat penting untuk diterapkan dalam pembuatan produk. Misalnya saja, sebuah perusahaan atau UMKM yang memproduksi Abon Daging Sapi, dengan kualitas produk yang bagus dan resep yang menghasilkan rasa khas. Semakin hari produk tersebut semakin terkenal sehingga mendapat kesempatan peluang untuk ekspor. Dengan demikian, jelas kualitas dan rasa yang tidak boleh goyah. Untuk mempertahankan kedua hal tersebut, tentunya perusahaan atau pelaku bisnis harus memiliki Standar Mutu produk yang jelas, seperti ukuran takaran bahan baku, kualitas bahan baku, lama waktu pengolahan dan lain-lain. Produk juga harus dicek mutunya sebelum dipasarkan agar Standar Mutu tetap terjaga. Pada akhirnya produk Abon Daging Sapi sampai di tangan konsumen, memiliki kualitas yang konsisten dan aman bagi kesehatan. Dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis Standar Mutu yang biasa digunakan oleh UMKM. Seperti:
Selain ke empat Standar Mutu diatas, tentu ada standar-standa mutu lainnya. namun yang terpenting adalah pelaku bisnis UMKM maupun perusahaan harus mulai penerepannya dari skala pabrik dan Standar Mutu Wajib Nasional (SNI). Jika keduanya sudah dipenuhi, akan lebih mudah bagi pelaku bisnis untuk memenuhi standar mutu lain dan mendapatkan sertifikasi mutu sesuai produk yang diproduksi.
Baca juga https://satoeasa.com/mengenal-standar-nasional-indonesia-sni-untuk-produksi/
Mau Konsultasi?