Tips Marketing ~ Kali ini saya akan sharing tentang guerrilla marketing, pendekatan out-of-the-box yang bisa membuat campaign Anda viral. Guerrilla marketing pertama kali diperkenalkan oleh Jay Conrad Levinson. Awalnya, pendekatan ini dirancang untuk bisnis kecil, namun dalam perjalanannya juga diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar. Konsep ini terinspirasi dari cerita David vs Goliath—perang yang asimetris, di mana pihak yang lemah justru bisa menang karena strategi yang mengejutkan. David mengalahkan Goliath karena dua hal: serangan yang tak terduga, dan efek psikologis yang besar ketika Goliath tumbang—mental pasukan musuh ikut runtuh. Prinsip inilah yang mendasari guerrilla marketing: surprise dan amplify.
Prinsip pertama, surprise, berarti campaign harus mengejutkan—tidak terduga sebelumnya. Prinsip kedua, amplify, adalah bagaimana kejutan itu bisa menyebar luas melalui berbagai media. Campaign guerrilla marketing yang sukses umumnya tidak konvensional, belum pernah dilakukan dalam industri tersebut. Bisa saja idenya pernah muncul di industri lain, namun tetap terasa baru dalam konteks yang sekarang. Selain itu, campaign tersebut juga harus autentik, berasal dari pemikiran orisinal dan benar-benar kreatif, sehingga mampu menarik perhatian orang. Karena sifatnya yang mengejutkan, campaign seperti ini biasanya mudah viral—baik secara online melalui media sosial, maupun offline melalui word of mouth. Orang akan tertarik untuk mengambil foto, selfie, membagikan kontennya secara sukarela, dan membicarakannya dengan teman dan komunitas mereka.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Meningkatkan Penjualan Dengan Instagram Ads
Berikut beberapa pendekatan guerrilla marketing yang umum digunakan:
Ambient Advertising
Ini adalah iklan yang muncul di tempat-tempat publik yang tidak biasa digunakan sebagai media iklan. Contohnya adalah bangku taman yang diubah menjadi iklan KitKat, atau balon merah yang diletakkan di selokan oleh tim film IT sebagai bagian dari promosi film. Campaign seperti ini mengejutkan, mencolok, dan menarik perhatian banyak orang.
Street Marketing
Pendekatan ini dilakukan langsung di jalanan, biasanya menggunakan metode human billboard, di mana seseorang mengenakan properti tertentu dan berjalan di area publik untuk mempromosikan produk. Pendekatan lainnya adalah flash mob, di mana sekelompok orang tiba-tiba menari di tempat ramai, menciptakan momen tak terduga yang kemudian bisa menjadi konten viral.
Ambush Marketing
Strategi ini dilakukan dengan ‘menumpang’ pada sebuah event tanpa menjadi sponsor resmi, tetapi tetap mendapatkan exposure besar. Contoh terkenalnya adalah Fiji Water Girl di ajang Golden Globe, di mana seorang wanita dengan botol Fiji Water selalu tampil di latar belakang setiap foto red carpet, mencuri perhatian media.
Experiential Product Sampling
Sampling produk sudah umum dilakukan, terutama oleh brand FMCG. Namun, dalam guerrilla marketing, sampling dikombinasikan dengan pengalaman unik. Contohnya adalah kampanye Hug Me dari Coca-Cola di Singapura, di mana vending machine hanya akan mengeluarkan botol Coca-Cola jika seseorang memeluknya. Mahasiswa pun antre untuk memeluk mesin ini demi mendapatkan minuman gratis—hasilnya viral.
Stealth Product Placement
Pendekatan ini melibatkan penempatan produk di film atau serial tanpa terasa seperti iklan langsung. Contoh suksesnya adalah Kopiko, produk asal Indonesia yang muncul di berbagai drama Korea. Karena muncul secara tak terduga, penempatan produk ini memicu percakapan di media sosial dan membuat brand menjadi perbincangan banyak orang.
Itulah beberapa pendekatan guerrilla marketing yang bisa Anda gunakan untuk membuat strategi pemasaran Anda menjadi lebih kreatif dan viral. Dan apabila ada pertanyaan atau topik yang ingin saya bahas, silakan tinggalkan komentar di bawah.
Menarik Untuk Ditonton : Strategi Mengembangkan Bisnis
Mau Konsultasi?