Ide Bisnis Budidaya Singkong
02 Juli 2022, Oleh : Reni
Singkong, Ubi Kayu, Ubi Prancis, Ubi Sumpa, atau Kaspe (Manihot Esculenta) adalah perdu tropis dan subtropis tahunan dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong memiliki batang yang ketinggiannya bisa mencapai 7 meter dengan sedikit cabang. Singkong memiliki akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi umbi akar yang dapat dimakan. Dengan rata-rata ukuran umbi bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari kultivar. Bagian dalam umbi berwarna putih atau kekuningan.
Daftar Isi
Peluang Bisnis Budidaya Singkong
Singkong merupakan sumber energy yang kaya karbohidrat, namun sangat kecil kandungan proteinnya. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionina. Singkong di Indonesia sudah sangat dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat. Bahkan dahulu singkong menjadi salah satu bahan pengganti nasi, kandungan yang ada pada singkong kerap dimanfaatkan masyarakat untuk diolah dan dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari. Singkong dapat diolah menjadi berbagai olahan seperti, keripik, tape, getuk, gatot, tiwul, dan masih banyak lagi olahan yang dapat dibuat dari umbi satu ini. Budidaya singkong sejak dahulu sangat menjanjikan, karena kebutuhan akan singkong yang semakin hari semakin meningkat. Hal tersebut membuat Peluang Bisnis Budidaya Singkong sangat wajib untuk dicoba. Selain kandungan yang ada didalamnya serta dapat diolah menjadi berbagai makanan, singkong memiliki perawatan yang sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
Konsumen
Singkong memiliki banyak sekali konsumen, mulai dari konsumsi rumah tangga, juga banyak pelaku bisnis yang membutuhkan singkong sebagai bahan dasar maupun penunjang berbagai olahan produk maupun makanan yang mereka jajakan. Rasa yang khas dan kandungan nya membuat singkong menjadi makanan alternative pengganti nasi, bagi penderita diabetes maupun orang yang sedang menjalani diet karbo.
Cara Budidaya Singkong
Langkah pertama dalam budidaya singkong adalah mempersiapkan lahan. Menanam singkong sangat penting untuk memilih tanah subur yang dikeringkan dengan baik. Untuk menghasilkan singkong yang besar, tanaman harus memiliki ruang untuk menumbuhkan akar. Oleh karena itu, dalam penyiapan lahan tanaman harus diperhatikan luas lahan. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan saat tanah tidak dalam keadaan becek agar struktur tanah tidak rusak. Pengolahan tanah bisa dengan dibajak atau dicangkul 1-2 kali dengan kedalaman kurang lebih 20 cm. ratakan tanah, lalu dibuat guludan dan juga buat saluran drainase sehingga singkong dapat siap ditanam. Lahan yang telah digemburi dapat ditaburi pupuk kandang untuk menambah unsure hara bagi tanaman agar tumbuh subur. Tambahkan kapur jika tanah terlalu asam. Singkong dapat tumbuh baik pada keasaman tanah netral ( pH 5-8)
Tentukan bibit singkong yang akan dibudidayakan, pastikan bibit yang dipilih adalah bibit yang berkualitas baik dan berkultivar sesuai dengan kondisi lahan. Potong batang singkong dengan panjang sekitar 20 cm, batang singkong dipotong lurus atau miring.
Pada tahap ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tanaman singkong dapat berkembang dengan sempurna. Bibit yang sudah dipotong dapat langsung ditaman ke lahan tanam dengan jarak tanam 60 x 80 cm (bibit 60 cm dengan bibit lain: jarak antar jalur / kolom 80 cm). Kuantitas penanaman singkong yang dianjurkan untuk 1 ha adalah 60 ikat batang singkong. Dalam penanaman bibit singkong harus memperhatikan arah tunas, jangan sampai terbalik.
Tanaman singkong sebaiknya dirawat dengan baik agar mendapat hasil yang maksimal dan berkualitas. Cara melakukan pemeliharaan tanaman singkong dengan pemupukan pada 3-4 minggu terlebih dahulu atau setelah tanaman singkong telah mengeluarkan tunas dengan daun sekitar 5-7 helai. Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia (Urea, TSP, KCL) dengan takaran disesuaikan dengan luas lahan.
Selain pemupukan lakukan juga penyiangan atau pembersihan gulma dan tanaman pengganggu. Gulma harus dikendalikan selama 8-12 minggu pertama sejak tanam. Lakukan penyulaman pada bibit yang tidak tumbuh dan roboh. Pemupukan juga bisa dilakukan pada bulan ke 5 tanaman agar singkong lebih besar saat dipanen. Singkong membutuhkan suhu antara 21-35 derajat Celcius, curah hujan1500 mm sampai diatas 2000. Jenis varietas yang akan ditanam sangat bergantung pada intensitas dan lamanya curah hujan di lokasi. Hama serangga yang umum pada ubi kayu adalah belalang beraneka ragam, tikus, pemotong rumput, semut, dan rayap putih. Untuk hama serangga gunakan insektisida yang dianjurkan selain perawatan benih (pemotongan).
Tanaman singkong umumnya dapat dipanen sekitar 7-8 bulan masa tanam. Namun seiring dengan meningkatnya teknologi yang dapat menhasilkan varietas baru, terdapat singkong yang dapat dipanen pada bulan ke-5 setelah tanam. Ciri-ciri tanaman singkong yang siap dipanen adalah daunnya sudah mulai sedikit rontok, dan umbi singkong berukuran besar. Lakukan pemanenan dengan mencabut singkong secara manual, tanah yang gembur tentunya akan membantu mengurangi resiko singkong tertinggal saat dicabut
Kumpulkan semua batang singkong yang telah dipisahkan dari umbinya untuk membersihkan lahan agar dapat ditanami kembali. Sisa batang singkong ini dapat dimanfaatkan sebagai bibit untuk ditaman selanjutnya atau dibakar dilahan untuk dijadikan pupuk. Selain itu umbi singkong akan cepat busuk setelah dipanen karena tidak dapat disimpan dengan baik setelah dicabut. Tutupi akar singkong dengan karung goni dan siram air diatasnya agar tetap lembab dan jangan disimpan atau segera dipasarkan atau diolah sebelum 4 hari setelah proses pencabutan,
Kelebihan Bisnis
Singkong merupakan bahan yang dapat diolah menjadi berbagai olahan, baik produk kecantikan kesehatan, maupun makanan. Oleh karena itu singkong akan cepat laku dipasaran. Perawatan dan pemeliharaan yang mudah dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi.
Kekurangan Bisnis
Singkong jika sudah dicabut dan dipisahkan dari pohonnya tidak akan bertahan lama karena akan berwarna biru dan mengandung senyawa beracun. Singkong dapat mengalami kerdil batang dan umbi jika tidak diperhatikan dalam proses perawatannya.
Strategi Pemasaran Singkong
Untuk memasarkan singkong dapat menjualnya langsung kepasar atau pengepul besar. Dapat juga menawarkan kepada pelaku usaha atau pabrik yang membutuhkan singkong sebagai bahan utama maupun pendukung produk atau olahan yang mereka buat.
Analisis Biaya Budidaya Singkong
Investasi
Peralatan
No | Nama Peralatan | Harga |
1 | Pembukaan lahan | Rp 500.000 |
2 | Pengadaan bibit | Rp 200.000 |
3 | Mesin semprot | Rp 250.000 |
4 | Timba dan terpal | Rp 70.000 |
5 | Timbangan | Rp 150.000 |
6 | Pompa dan selang air | Rp 300.000 |
7 | Cangkul, golok, dan sabit | Rp 150.000 |
8 | Gerobak dorong | Rp 200.000 |
9 | Keranjang panen | Rp 60.000 |
10 | Peralatan tambahan | Rp 80.000 |
Total Biaya Tetap | Rp 1.960.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
No | Penyusutan | Hasil |
1 | Pembukaan lahan 1/12 x Rp 500.000 | Rp 41.700 |
2 | Pengadaan bibit 1/44 x Rp 200.000 | Rp 4.600 |
3 | Mesin semprot 1/44 x Rp 250.000 | Rp 5.700 |
4 | Timba dan terpal 1/44 x Rp 70.000 | Rp 1.600 |
5 | Timbangan 1/44 x Rp 150.000 | Rp 3.500 |
6 | Pompa dan selang air 1/44 x Rp 300.000 | Rp 6.900 |
7 | Cangkul, golok, dan sabit 1/44 x Rp 150.000 | Rp 3.500 |
8 | Gerobak dorong 1/44 x Rp 200.000 | Rp 4.600 |
9 | Keranjang panen 1/44x Rp 60.000 | Rp 1.400 |
10 | Peralatan tambahan 1/44 x Rp 80.000 | Rp 1.900 |
Jumlah Biaya Tetap | Rp 75.400 |
Biaya Variabel
No | Nama | Hasil |
1 | Pupuk alami Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
2 | Pupuk kimia Rp 20.000 x 30 | Rp 600.000 |
3 | Pestisida dan obat Rp 20.000 x 30 | Rp 600.000 |
4 | Tali dan pengemas Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
5 | Biaya transportasi Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
6 | Biaya lainnya Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
7 | BBM Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
Jumlah Biaya Tetap | Rp 3.750.000 |
Total Biaya Operasional
Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp 75.400 + Rp 3.750.000 = Rp 3.825.400
Pendapatan per Panen
150 kg x Rp 1.500 = Rp225.000
Rp 225.000 x 30 hari = Rp 6.750.000
Keuntungan per Bulan
Laba =Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 6.750.000 – Rp 3.825.400 = Rp 2.924.600
Berikut diatas merupakan penjabaran mengenai Bisnis Budidaya Singkong yang dapat dijadikan referensi usaha. Analisis biaya hanya sebagai gambaran, kenyataan dilapangan tidak dapat dipastikan. Tergantung bagaimana bisnis tersebut berjalan dan harga jual pada saat panen tiba.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Mau Konsultasi?