Ide Bisnis Budidaya Sawi Pakcoy
16 Mei 2022, Oleh : Reni
Sawi pakcoy atau bok choy (Brassica rapa Kelompok Chinensis, suku sawi-sawian atau Brassicaceae) merupakan jenis sayuran yang populer. Sayuran yang dikenal sebagai sawi sendok ini mudah dibudidayakan dan dapat dimakan segar (biasanya dilayukan dengan air panas) atau diolah menjadi asinan. Kadang sawi ini juga disebut sawi hijau karena memiliki fungsi yang mirip, meskipun sawi sendok lebih bertekstur kaku serta ukurannya cenderung lebih kecil dan meroset.
Daftar isi
Peluang Bisnis Budidaya Sawi Pakcoy
Sawi Pakcoy merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, Sawi Pakcoy memiliki rasa yang nikmat dan lezat. Berbagai jenis olahan makanan yang dapat dibuat dari bahan dasar pakcoy, baik berbagai masakan tumisan maupun rebusan. Kandungan gizi yang terdapat pada sawi ini juga tergolong tinggi dan memiliki harga jual yang cukup terjangkau. Peluang Bisnis Budidaya Sawi Pakcoy dirasa cukup menjanjikan, karena dipasaran sayuran sawi pakcoy sangat diburu dan peminatnya sangat tinggi.
Konsumen
Sawi Pakcoy banyak dicari tidak hanya untuk memenuhi konsumsi rumah tangga namun juga oleh para pelaku usaha kuliner. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sangat menyukai sayuran ini.
Cara Budidaya Sawi Pakcoy
Pemilihan Bibit
Tahapan budidya sawi pakcoy dimulai dengan pemilihan bibit. Karena bibit merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya ini. Pilihlah bibit yang terbaik sebelum mulai proses penanaman. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain berbentuk bulat, kecil-kecil, permukaannya licin mengkilap dan agak keras, warna kulit bibit cokelat kehitaman. Selain itu perhatikan pula tempat penyimpanan bibit, agar kualitasnya tidak menurun atau busuk sebelum ditanam. Oleh karena itu perhatikan lama penyimpanan, suhu, dan kadar air tempat penyimpanan. Sebaiknya bungkus bibit dengan kemasan alumunium foil agar tidak rusak dan bisa tertutup rapat.
Proses Pembibitan
Pembibitan dimulai dengan menyiapkan media tanam berupa bedengan dengan ukuran satu meter persegi, kemudian diberikan pupuk terlebih dahulu. Pupuk yang digunakan adalah 10 kg pupuk kandang, pupuk urea sebanyak 20 gram, pupuk TSP sebanyak 10 gram dan KCL sebanyak 7,5 gram. Pembibitan dilakukan dengan menabur secukupnya benih di media tanam, sesuaikan dengan luas lahan yang akan digunakan biasanya takaran ideal untuk 1 hektar lahan adalah 750 gram bibit. Setelah ditebari bibit, media ditutupi tanah kembali dan dilakukan penyiraman setiap hari dengan meggunakan penyemprot. Selanjutnya sawi akan dipindahkan ke lahan yang lebih besar, setelah berusia 3 minggu, dengan jarak tanam antar bibit 20 cm x 20 cm.
Persiapan Lahan (Bedengan)
Seminggu sebelum penanaman lakukan penggemburan tanah dengan cara dicangkul dan diberi pupuk kandang 20 ton/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCL 75 kg/ha. Dan menjaga kadar Ph tanah. Kandungan Ph tanah yang dianjurkan untuk tanaman sawi adalah 6-7. Selanjutnya buatlah bedengan dengan tinggi 40 cm, lebar 120 cm dan panjang 100 meter atau sesuaikan dengan kondisi luas lahan. Sedangkan jarak antar bedengan yaitu 30 cm, yang kemudian dibuat parit dengaan diisi air setinggi 20 cm untuk penyediaan air bagi tanaman.
Penanama
Bibit sawi pakcoy siap ditanam jika sudah mulai muncul 3-4 daun. Penanaman dilakukan dengan cara melepaskan bibit dari media tanam lalu dimasukkan kedalam lubang tanam yang sudah disediakan pada bedengan. Setelah dimasukkan taburi sekitar lubang dengan tanah lalu basahi tanah disekitar bibit agar tetap terjaga kelembabannya.
Pemeliharaan
Setelah bibit ditanam, lakukan pemeliharaan meliputi penyiraman, penjarangan (mencabuti tanaman yang tumbuh terlalu rapat), penyulaman (penggantian tanaman yang mati atau rusak), pembersihan gulma, dan pemupukan tambahan yang diberikan pada saat tanaman berumur 3 minggu. Penyiraman dilakukan setiap hari, pada pagi dan sore hari. Disamping itu jaga tanaman dari hama dan penyakit. Bisanya hama penyakit yang menyerang yaitu ulat dan karat daun.
Panen
Setelah tanaman sawi pakcoy berumur 40 hari, tanaman sudah dapat dipanen. Cara pemanenan dengan mencabut tanaman hingga ke akarnya. Panen bisa dilakukan setiap seminggu sekali, dengan mengatur waktu tanam satu bedengan dengan bedengan yang lain.
Kelebihan Bisnis
Budidaya Sawi Pakcoy sangat mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Sawi pakcoy memiliki banyak penggemar walaupun persaingan dipasar sangat tinggi, jadi tidak khawatir jika budidaya sawi pakcoy tidak laku dipasar. Masa panen sawi pakcoy juga relatif cepat sehingga tidak perlu menunggu lama untuk memperoleh keuntungan.
Kekurangan Bisnis
Sawi Pakcoy sama seperti sayuran lain yang membutuhkan perawatan yang intensif, dimana jika sudah terserang hama dan penyakit sawi pakcoy akan sulit untuk di tanggulangi.
Strategi Pemasaran Sawi Pakcoy
Untuk memasarkan Sawi Pakcoy, sediakan kemasan yang higenis dan baik agar memiliki ciri khas tersendiri dipasaran. Dapat menjualnya sendiri ataupun menitipkan kepada swalayan, warung kelontong, pengepul sayuran maupun menawarkan kepada pelaku usaha yang membutuhkan Sawi Pakcoy sebagai salah satu bahan olahan yang mereka buat. Untuk memperluas pemasaran dapat juga melakukan penjualan online melalui media sosial yang dimiliki.
Analisis Biaya Budidaya Sawi Pakcoy
Investasi
Peralatan
No | Nama Peralatan | Harga |
1 | Pengadaan bibit sawi pakcoy | Rp 500.000 |
2 | Pembukaan lahan | Rp 1.500.000 |
3 | Keranjang panen | Rp 50.000 |
4 | Pompa air | Rp 250.000 |
5 | Cangkul | Rp 60.000 |
6 | Gunting | Rp 30.000 |
7 | Hand sprayer | Rp 250.000 |
8 | Timba | Rp 30.000 |
9 | Selang air | Rp 100.000 |
10 | Peralatan tambahan lainnya | Rp 200.000 |
Jumlah Investasi | Rp 2.970.000 |
Biaya Operasional per Bulan
Biaya Tetap
No | Penyusutan | Hasil |
1 | Bibit sawi pakcoy 1/30 x Rp 500.000 | Rp 16.700 |
2 | Pembukaan lahan 1/30 x Rp 1.500.000 | Rp 50.000 |
3 | Keranjang panen 1/30 x Rp 50.000 | Rp 1.700 |
4 | Pompa air 1/30 x Rp 250.000 | Rp 8.400 |
5 | Cangkul 1/30 x Rp 60.000 | Rp 2.000 |
6 | Gunting 1/30 x Rp 30.000 | Rp 1.000 |
7 | Hand sprayer 1/30 x Rp 250.000 | Rp 8.400 |
8 | Timba 1/30 x Rp 30.000 | Rp 1.000 |
9 | Selang air 1/30 x Rp 100.000 | Rp 3.400 |
10 | Peralatan tambahan 1/30 x Rp 200.000 | Rp 6.700 |
Total Biaya Tetap | Rp 99.300 |
Biaya Variabel
No | Nama | Hasil |
1 | Pupuk organic Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
2 | Pupuk kimia Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
3 | Obat-obat kimia Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
4 | Pestisida Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
5 | Biaya transport Rp 20.000 x 30 | Rp 600.000 |
6 | Pengemas Rp 15.000 x 30 | Rp 450.000 |
7 | BBM Rp 25.000 x 30 | Rp 750.000 |
Total Biaya Variabel | Rp 4.500.000 |
Total Biaya Operasional
Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp 99.300 + Rp 4.500.000 = Rp 4.599.300
Pendapatan per Panen
60 kg x Rp 5.000 = Rp 300.000
Rp 300.000 x 30 hari = Rp 9.000.000
Keuntungan per Panen
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 9.000.000 – Rp 4.599.300 = Rp 4.400.700
Berikut diatas merupakan penjabaran mengenai Bisnis Budidaya Sawi Pakcoy yang dapat dijadikan referensi usaha. Analisis biaya hanya sebagai gambaran, kenyataan dilapangan tidak dapat dipastikan. Tergantung bagaimana bisnis tersebut berjalan dan harga jual pada saat panen tiba.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Mau Konsultasi?