Ide Bisnis Budidaya Jamur Tiram
01 April 2022, Oleh : Reni
Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus Eryngil dan sering dikenal dengan King Oyster Mushroom.
Daftar Isi
Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram
Jamur Tiram merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan minral, rendah karbohidrat, lemak, dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalium, karbohidrat, dan protein. Jamur tiram memiliki rasa yang unik, enak, dan gurih, jamur ini banyak diolah menjadi berbagai masakan yang sangat disukai berbagai kalangan masyarakat. Peluang Bisnis Budidaya Jamur Tiram merupakan ide bisnis yang bagus untuk dicoba karena selain banyaknya kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan juga harga yang terjangkau berbagai kalangan masyarakat membuat jamur satu ini banyak dicari dipasaran.
Konsumen
Jamur tiram menjadi salah satu jamur yang menjadi favorit berbagai kalangan masyarakat, jamur ini dapat diolah menjadi berbagai macam menu masakan. Selain untuk memenuhi kebutuhan lauk rumah tangga jamur ini biasanya banyak digunakan oleh pelaku bisnis rumah makan ataupun pengrajin jamu herbal sebagai salah satu bahan yang mereka gunakan.
Cara Budidaya Jamur Tiram
Sebelum mengetahui bagaimana budidaya jamur tiram, perlu diketahui syarat tumbuh jamur tiram agar dapat tumbuh dengan baik. Jamur tiram tumbuh optimal pada kayu lapuk yang tersebar didaratan rendah sampai lereng pegunungan atau kawasan yang memiliki ketiggian sekitar 600-800 m diatas permukaan laut. Kondisi lingkungan optimum untuk pertumbuhan jamur tiram adalah tempat yang teduh dan tidak terkena pancaran sinar matahari secara langsung dengan sirkulasi udara lancar dan angin yang basah.
Secara alami jamur tiram banyak ditemukan tumbuh di batang-batang kayu lunak yang telah lapuk seperti pohon karet, damar, kapuk atau sengon yang tergeletak di lokasi yang sangat lembab dan terlindung dari cahaya matahari. Pada fase pembentukan miselium, jamu tiram membutuhkan suhu 22-28 derajat Celcius dan kelembaban 60 – 80 %. Pada fase bembentukan tubuh buah memerlukan suhu 16-22 Derajat Celcius dan kelembaban 80 % dengan kadar oksigen 10%.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pilihlah bibit jamur yang baik dan berkualitas. Untuk mendapatkan bibit jamur yang baik, bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
Tetapi sebagai pemula sebaiknya disarankan untuk membeli saja bibit jamur tiram yang akan dibudidayakan. Usahakan memilih jamur tiram dengan BER sekitar 75%. Pastikan juga bibit jamur berwarna putih dan telah tumbuh penuh merata dimedia tumbuhnya, serta pastikan tanggal pembuatannya belum kadaluarsa.
Media tempat pertumbuhan jamur tiram ialah dengan menggunakan baglog. Baglog ini terbuat dari bekatul, grajen (serbuk gergaji) serta kapur. Cara membuat baglog sendiri harus memperhatikan perbandingan grajen dan bekatul yaitu 10: 1 atau 100 kg grajen banding 10 kg bekatul, serta 1-2 kg kalsium atau kapur, langkah berikutnya adalah:
Langkah selanjutnya ialah dengan membuat media tumbuh jamur tiram menggunakan proses fermentasi, yang nantinya akan membuat jamur dapat tumbuh dengan maksimal. Selain itu, proses fermentasi ini juga berfungsi membunuh jamur liar lain yang berpotensi mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Cara fermentasi ialah dengan mendiamkan media tumbuh selama kurang lebih 5-10 hari. Hal ini berfungsi untuk proses pelapukan atau pengomposan pada material tanah sudah terjadi. Pada tahap ini udara di sekitar media tumbuh jamur juga akan meningkat hingga 70 derajar celcius. Dan perlu untuk dilakukan proses perataan material tanah dengan cara membolak-balikkan material tersebut disemua sisi. Jika baglog sudah berwarna cokelat kehitaman, ini berarti media tumbuh jamur tiram sudah siap.
Pada tahap ini akan memerlukan beberapa drum. Pada drum pertama isilah drum dengan air sekitar 30-50 cm dari dasar drum, selanjutnya panaskan air dalam drum hingga mengeluarkan uap. Jangan lupa untuk menutup drum yang sudah dilubangi kemudian diisi dengan selang besar untuk dihubungkan dengan drum kedua. Air uap akan masuk ke drum kedua dari bawah, lalu bagian atas ditutup dengan pengencang yang diberi lubang untuk selanjutnya dihubungkan dengan drum ke tiga. Drum ketiga juga berisi media dan prosedurnya sama seperti langkah sebelumnya. Sampai pada drum terakhir, pada drum terakhir harus diberi plastik yang diikat dengan tali tambang. Sebaiknya jangan menggunakan besi karena akan berpengaruh besar pada tekanan. Cara tersebut dikenal dengan system steriliasi chanel. Cara ini akan lebih hemat bahan bakar. Selanjutnya saat suhu media sudah mencapai 60 derajat celcius maka diamkan selama 6 jam agar dingin secara natural. Jika suhunya sudah menunjukkan 40-45 derajat celcius, buka lagi tutup yang terkahir dan bawa media ke rak.
Setelah proses sterilisasi baglog, tahap selanjutnya ialah pindahkan baglog tersebut ketempat Inokulasi, biarkan selama 1 x 24 jam sehingga kembali ke suhu normal. Pastikan juga bahwa sirkulasi udara di tempat tersebut berjalan dengan baik agar baglog tidak tercemar bakteri atau spora pathogen. Berikut tahap-tahap pengisian bibit kedalam baglog :
Tahap inkubasi ialah jamur tiram harus diletakkan di suhu ruang dengan rentang 22-28 derajat celcius. Kelembapan yang diperlukan ialah sekitar 60-70 %. Masa inkubasi ini akan berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbuh miselium. Jika jamur sudah muncul, jamur tiram biarkan terbuka. Jangan lupa seprot jamur setiap hari agar kelembapan terjaga. Dalam satu bulan, jamur tiram ini akan mulai tumbuh besar dan siap untuk bisa dipanen.
Kelebihan Bisnis
Budidaya Jamur Tiram akan mendatangkan omset yang tinggi jika dilakukan dengan tekun, walau proses pembudidayaan gampang- gampang susah, tetapi bisnis ini memiliki peluang yang sangat menjanjikan.
Kekurangan Bisnis
Pembuatan baglog harus dilakukan dengan hati-hati dan benar, jika tidak jamur tiram akan mengalami kegagalan atau hasilnya tidak akan bagus. Jika bisnis ini gagal dari awal maka harus siap kehilangan modal awal karena tidak bisa diperbaiki lagi. Pengelolaan pada musim kemarau sangat sulit karena ketersediaan air yang sedikit.
Strategi Pemasaran Budidaya Jamur Tiram
Cara memasarkan jamur tiram sangatlah mudah, kamu dapat menawarkan kepada tetangga, menitipkan kepada warung kelontong, atau menjualnya sendiri kepasar. Selain itu kamu dapat menawarkan jamur tiram kepada pelaku bisnis yang akan mengolah jamur ini menjadi berbagai olahan masakan.
Analisis Biaya Budidaya Jamur Tiram
Asumsi
Investasi
Peralatan
Jumlah investasi Rp 13.400.000
Biaya Tetap
Total Biaya Tetap Rp 446.667
Biaya Variabel
Total Biaya Variabel Rp 8.100.000
Total Biaya Operasional
Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rp 446.667 + Rp 8.100.000 = Rp 8.546.667
Pendapatan per Bulan
Penjualan rata-rata
25 kg x 25.000 = Rp 625.000
Rp 625.000 x 30 hari = Rp 18.750.000
Keuntungan Per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp 18.750.000 – Rp 8.546.667 = Rp 10.203.000
Berikut diatas adalah penjabaran mengenai Bisnis Budidaya Jamur Tiram yang dapat dijadikan referensi usaha. Analisis biaya hanya sebagai gambaran, kenyataan yang terjadi dilapangan tidak bisa dipastikan. Semua bisnis jika dijalani dengan teliti dan serius pasti akan mendapat keuntungan yang besar.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Mau Konsultasi?