Vilfredo menemukan prinsip ini saat meneliti persebaran kekayaan di Italia pada tahun 1906 dan menemukan bahwa 80% kekayaan negara bersumber dari hanya 20% masyarakat.
Prinsip ini kemudian diterapkan oleh Joseph Juran, seorang konsultan manajemen dari Amerika, dalam penelitian tentang kontrol kualitas produksi. Ia menemukan bahwa 80% produk cacat disebabkan oleh 20% masalah produksi. Prinsip Pareto menunjukkan bahwa masalah yang bersumber dari persentase kecil dapat menyebabkan 80% kegagalan, dan sebaliknya, 20% input yang baik dapat menghasilkan 80% keberhasilan.
Dalam buku *Living the 80/20 Way* yang ditulis oleh Richard Koch, pembaca diajak untuk memahami prinsip Pareto sebagai panduan untuk mencapai 80% hasil dengan hanya 20% upaya. Nenek moyang kita sudah memahami konsep ini sejak mereka beralih dari berburu ke bertani, dan dari pertanian konvensional ke pertanian modern.
Dengan alat dan teknologi, mereka bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak dengan usaha yang lebih sedikit. Kini, kemajuan teknologi mempercepat proses ini; manusia dapat mendengarkan musik terbaru melalui gadget tanpa membeli kaset atau piringan hitam, dan bisa memesan makanan lewat aplikasi tanpa keluar rumah.
Menarik Untuk Dibaca : Frugral Marketing
Namun, di era modern yang serba cepat ini, sering kali kita terjebak dalam “jalur cepat” yang penuh tantangan dan tuntutan, sehingga intensitas stres dan kecemasan meningkat. Jalur cepat ini membuat kita kehilangan waktu untuk istirahat, bermain, dan menikmati momen bersama orang-orang tercinta.
Saatnya kita menerapkan prinsip “lebih banyak dengan lebih sedikit”, yang memungkinkan kita mendapatkan hasil yang baik dengan upaya yang lebih sedikit. Dengan mengurangi upaya, kita akan memaksa diri berpikir lebih keras dan melakukan hal-hal secara berbeda, seperti yang diyakini oleh Vilfredo Pareto sebagai akar dari semua kemajuan.
Dalam kehidupan, waktu adalah hal yang paling berharga. Terkadang, kita merasa waktu berlalu sangat cepat atau lambat, tergantung pada apa yang kita lakukan. Di era modern ini, kita sering merasa terdesak untuk melakukan segala sesuatu lebih cepat karena kemudahan teknologi, namun pada akhirnya kita selalu merasa kekurangan waktu.
Prinsip 80/20 membantu kita memaksimalkan waktu dengan mencapai 80% hasil dari 20% waktu yang digunakan. Contoh sederhana adalah Archimedes yang menemukan teorinya saat bersantai di bak mandi, bukan di ruang kerjanya. Ini menunjukkan bahwa ide-ide cerdas dapat muncul saat kita bersantai, bukan saat tergesa-gesa.
Warren Buffett pernah menyatakan bahwa manusia dan simpanse memiliki kesamaan gen hingga 98%, namun perbedaan 2% tersebut membuat manusia memiliki potensi luar biasa. Meski begitu, manusia tetap memiliki kodrat sebagai individu unik dengan potensi yang berkembang secara berbeda dan tak terduga.
Untuk menemukan identitas unik dirimu, cobalah mengurangi pengaruh dari luar satu per satu. Mulailah berhenti melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain dan berhenti memikirkan apa yang dipikirkan orang lain. Fokuslah pada dirimu sendiri, dan kembangkan individualitas dengan berani menonjolkan kekuatan, keunikan, serta kemampuan yang ada pada dirimu.
Dalam menikmati hidup secara mendalam, kamu bisa menggunakan Prinsip 80/20 untuk mendapatkan fokus dalam meningkatkan diri. Langkah pertama, fokus pada tujuan yang sudah kamu tetapkan.
Kedua, temukan jalur termudah untuk mencapai tujuanmu, dan ketiga, lakukan tindakan dengan pendekatan 80/20. Terkadang, fokus hanya mengambil sebagian kecil dari waktumu, tetapi dampaknya bisa menentukan kualitas hidupmu. Fokus pada yang terbaik berarti lebih sedikit adalah lebih banyak. Seperti yang dikatakan Paulo Coelho, “Saat Anda menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta akan bersatu membantu Anda meraihnya.”
Struktur kehidupan modern sering kali mengasumsikan bahwa kesuksesan hampir selalu diukur dengan uang. Kesuksesan dipandang sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan “lebih banyak” — lebih banyak uang berarti lebih banyak kerja.
Misalnya, seorang nelayan yang ingin menjadi pengusaha besar mungkin butuh 20, 25 tahun, atau bahkan lebih untuk mewujudkan impian itu. Kalau mengikuti pola kehidupan modern, nelayan tersebut akan berencana membeli kapal besar dan memancing sepanjang waktu hanya untuk mengejar mimpinya sebagai pengusaha.
Risiko yang ditanggung adalah melupakan kebahagiaan bersama keluarga, anak-anak, sahabat, dan orang yang dicintai karena dia mengejar “lebih banyak” dengan mengeluarkan lebih banyak usaha.
Untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki, mulailah percaya bahwa “lebih sedikit adalah lebih banyak.” Prinsip ini tidak membutuhkan proses yang rumit; kamu hanya perlu menyederhanakan hidup ke bagian terbaik dan paling memuaskan.
Tak perlu lagi berusaha melakukan lebih banyak; cukup buang kebiasaan yang tidak sesuai, dan kamu akan merasa lebih nyata, sehingga kebahagiaan alami dalam dirimu akan terpancar. Dengan begitu, kamu bisa meninggalkan perangkap kehidupan modern yang selalu menuntut “lebih banyak.” Hidup sederhana berarti “lebih sedikit adalah lebih banyak.”
Kehidupan modern sering kali menyerupai perangkap treadmill yang selalu berputar tanpa henti. Perangkap ini hanya membuatmu berlari, berkeringat, dan kelelahan tanpa membawamu ke mana-mana.
Kamu harus berani menolak perangkap tersebut dan berhenti melakukan apa yang dilakukan oleh mereka yang terlalu ambisius. Albert Einstein pernah berkata, “Setiap masalah harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi bukan lebih sederhana.” Prinsip 80/20 akan membantu membuat segalanya sesederhana mungkin, tetapi tidak berlebihan.
Lakukan tindakan segera untuk meraih kehidupan baru yang lebih baik dengan upaya-upaya yang berbeda. Pastikan tindakan yang kamu lakukan didasarkan atas hasrat dan cinta untuk tujuan diri sendiri, pekerjaan, kesuksesan finansial, jalinan hubungan, serta hidup sederhana yang indah.
Buatlah timeline dan deadline untuk melakukan segala aktivitas atau tindakan, baik dalam sehari, beberapa bulan, atau tahun. Jika ternyata kamu belum mendapatkan progres yang diinginkan, pilihlah rute lain dan mulailah lagi, begitu seterusnya.
Semoga ini bisa untuk menjadi motivasi dalam menjalankan bisnis kita.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Optimasi Instagram
Mau Konsultasi?