Membangun bisnis sendiri, baik dalam bentuk startup digital maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi pilihan banyak orang di era sekarang. Apalagi dengan kemajuan teknologi dan kemudahan akses internet, siapa pun bisa memulai bisnis dari rumah dengan modal minim. Namun, ada satu aspek penting yang kerap diabaikan oleh para pelaku usaha pemula: perizinan berusaha.

Padahal, perizinan berusaha adalah syarat utama agar sebuah usaha dianggap sah secara hukum dan dapat berkembang lebih luas. Tanpa legalitas, bisnis kamu bisa kehilangan peluang besar, mulai dari sulit mendapatkan pendanaan, kerja sama, hingga terkena sanksi dari pemerintah. Oleh karena itu, penting sekali memahami bagaimana cara mengurus perizinan usaha UMKM dan startup agar sah di mata hukum, serta apa saja manfaat yang bisa didapat setelah legalitas bisnis kamu beres.

Mengapa Legalitas Usaha Itu Penting?

Sebelum masuk ke langkah-langkah teknis, mari kita bahas dulu kenapa legalitas usaha itu penting. Legalitas atau izin usaha bukan cuma formalitas atau beban administratif. Legalitas adalah fondasi hukum dari usaha yang kamu jalankan. Dengan memiliki legalitas, bisnis kamu mendapatkan perlindungan hukum, kepercayaan dari pelanggan dan mitra, serta peluang yang lebih luas untuk berkembang.

Misalnya, jika kamu ingin bekerja sama dengan perusahaan besar, pemerintah, atau mendapatkan investasi dari venture capital, legalitas menjadi syarat utama. Tanpa izin usaha, kamu dianggap belum memiliki entitas bisnis yang sah. Apalagi di era digital sekarang, banyak layanan digital seperti e-commerce, pembayaran online, hingga pemasaran digital, mensyaratkan dokumen legal sebagai bagian dari verifikasi.

Jenis Legalitas dan Perizinan Usaha di Indonesia

Di Indonesia, jenis legalitas usaha bisa berbeda tergantung dari bentuk dan skala bisnis kamu. Berikut ini adalah beberapa dokumen dan izin usaha yang penting untuk dimiliki oleh startup dan UMKM:

1. Nomor Induk Berusaha (NIB) – Ini adalah identitas usaha kamu, ibarat KTP untuk bisnis. NIB dikeluarkan melalui sistem OSS (Online Single Submission).
2. Sertifikat Standar atau Izin Komersial/Operasional – Ini tergantung dari jenis usaha. Misalnya, usaha makanan perlu izin edar dari BPOM atau sertifikat halal.
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) – Digunakan untuk kewajiban perpajakan usaha.
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) – Khusus untuk usaha perdagangan, walau saat ini sebagian besar digantikan oleh NIB.
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) – Sudah digabung dalam sistem OSS, tapi dulu ini digunakan untuk mencatat keberadaan usaha.
6. Izin Lingkungan atau Persetujuan Lingkungan – Untuk usaha yang berdampak terhadap lingkungan.

Apa Itu OSS RBA dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

OSS RBA (Online Single Submission Risk-Based Approach) adalah sistem perizinan berusaha yang dikelola oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Dengan sistem ini, kamu bisa mengurus seluruh perizinan usaha secara online dan terintegrasi. Sistem OSS RBA berbasis risiko, artinya jenis izin yang dibutuhkan tergantung dari tingkat risiko kegiatan usahamu.

Ada tiga kategori risiko:

• Risiko rendah: Cukup dengan NIB.
• Risiko menengah: Perlu NIB + Sertifikat Standar.
• Risiko tinggi: Perlu NIB + Izin berusaha + Persetujuan lingkungan.

Sistem ini sangat membantu pelaku usaha kecil karena mempercepat proses perizinan dan menghindari birokrasi yang berbelit-belit.

Langkah-Langkah Cara Mengurus Izin Usaha Melalui OSS

Berikut ini adalah langkah-langkah mengurus perizinan usaha UMKM atau startup kamu melalui OSS RBA:

1. Buat akun OSS: Kunjungi oss.go.id, lalu daftar akun OSS dengan NIK untuk perorangan atau data perusahaan untuk badan usaha.
2. Lengkapi data profil usaha: Masukkan informasi tentang jenis usaha, alamat, struktur organisasi (jika ada), dan detail lainnya.
3. Pilih bidang usaha sesuai KBLI: KBLI adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Pilih KBLI yang sesuai dengan jenis usahamu.
4. Dapatkan NIB: Setelah semua data lengkap, kamu akan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).
5. Sertifikat Standar/Izin lainnya: Sistem OSS akan otomatis menyesuaikan izin tambahan apa yang kamu butuhkan berdasarkan risiko usaha.
6. Cetak dokumen legalitas: Kamu bisa langsung mencetak NIB dan izin lainnya dari dashboard akun OSS kamu.

Tips Memilih KBLI yang Tepat

Pemilihan KBLI sangat penting karena akan menentukan jenis izin yang perlu kamu urus. Banyak pelaku usaha yang salah memilih KBLI, sehingga akhirnya harus mengurus ulang dokumen. Untuk startup dan UMKM, pastikan KBLI yang kamu pilih benar-benar sesuai dengan aktivitas utama bisnismu.

Misalnya, jika kamu menjalankan bisnis kuliner berbasis online, kamu bisa memilih KBLI untuk jasa boga atau katering, bukan perdagangan umum. Sedangkan untuk startup digital, ada KBLI khusus untuk pengembangan aplikasi, jasa konsultasi TI, hingga platform digital.

Manfaat Setelah Usaha Kamu Legal

Mengurus izin usaha memang butuh waktu dan tenaga, tapi manfaatnya jauh lebih besar. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan:

• Mudah menjalin kerja sama bisnis karena usaha kamu sudah terdaftar secara resmi.
• Akses ke pendanaan dari bank, lembaga keuangan, atau investor lebih terbuka.
• Perlindungan hukum jika terjadi sengketa bisnis.
• Mudah mengikuti pelatihan, program pemerintah, hingga pengadaan barang dan jasa.
• Meningkatkan kepercayaan pelanggan karena usahamu terlihat profesional.

Apakah UMKM dan Startup Wajib Punya Izin Usaha?

Ya, semua bentuk usaha, sekecil apa pun, sebaiknya memiliki legalitas. Bahkan usaha rumahan pun bisa dan disarankan memiliki NIB. Pemerintah sendiri sudah memberikan kemudahan untuk pelaku usaha mikro dan kecil agar bisa mendapatkan izin secara gratis dan cepat melalui OSS.

Dengan adanya kebijakan seperti ini, tidak ada alasan lagi untuk menunda legalitas bisnis. Justru, semakin awal kamu mengurus perizinan usaha, semakin cepat juga kamu bisa memanfaatkan peluang bisnis yang lebih besar.

Kendala yang Sering Dihadapi dan Cara Mengatasinya

Meski sudah serba online, tetap saja banyak pelaku usaha yang bingung saat mengurus perizinan. Berikut ini beberapa kendala umum yang sering muncul:

• Bingung memilih KBLI: Solusinya, baca detail deskripsi KBLI di situs BPS atau OSS, atau konsultasi dengan Dinas Koperasi dan UKM setempat.
• Data tidak lengkap: Siapkan dokumen pendukung seperti KTP, NPWP, surat domisili usaha, dan lainnya.
• Tidak paham cara kerja OSS: Kamu bisa minta bantuan ke pendamping UMKM, komunitas, atau ikuti pelatihan OSS yang sering diselenggarakan pemerintah daerah.

Perizinan Khusus untuk Jenis Usaha Tertentu

Beberapa jenis usaha membutuhkan izin khusus tambahan. Misalnya:

• Usaha makanan/minuman: Perlu izin edar BPOM, PIRT, atau sertifikat halal.
• Usaha pendidikan: Perlu izin operasional dari Dinas Pendidikan.
• Startup teknologi: Perlu perjanjian pengguna (TOS), kebijakan privasi, serta perlindungan data pengguna.
• Usaha keuangan digital: Harus izin dari OJK atau Bank Indonesia.

Jadi, jangan hanya berhenti di NIB. Pastikan semua aspek legalitas yang dibutuhkan oleh jenis usaha kamu benar-benar sudah dipenuhi.

Mengurus izin usaha startup dan UMKM bukan lagi hal yang sulit. Dengan adanya OSS RBA, semuanya bisa dilakukan secara online, cepat, dan gratis untuk usaha kecil. Legalitas bukan hanya soal mematuhi aturan, tapi juga tentang membuka pintu-pintu peluang baru untuk bisnis kamu.

Jika kamu ingin bisnis kamu sah di mata hukum, dipercaya pelanggan, dan siap berkembang ke level berikutnya, mulailah dengan mengurus legalitasnya. Jangan tunda lagi, karena semakin cepat kamu bergerak, semakin besar peluang sukses yang bisa kamu raih.

Teruslah belajar, cari informasi, dan konsultasi jika butuh bantuan. Legalitas adalah investasi jangka panjang untuk keberlangsungan bisnis kamu.