Dilukis Saat Covid Melanda
Alasan terciptanya startup Pawon Mak Nok adalah pada tahun 2021 itu, kasus covid sedang berada di puncak sehingga banyak sekali masyarakat yang terkena covid. Mulai dari sana, banyak masyarakat yang mengonsumsi minuman herbal karena baik untuk menjaga kesehatan. Banyak sekali kreasi minuman herbal yang dibuat langsung dengan bahan-bahan alami yang masih segar. Tidak hanya itu, masyarakat juga mulai peduli untuk menjaga kesehatan mulai dari makanan bergizi, tidur yang cukup, selalu mencuci tangan, dan berolahraga. Kemudian setelah covid mulai berkurang dan aktivitas mulai berjalan normal, masyarakat tetap menjaga hidup sehat karena sudah menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun sejak covid melanda. Minuman herbal yang tadinya bisa diminum secara langsung karena dibuat dadakan dari bahan segar mulai ditinggalkan. Masyakarakat mencari minuman yang instan agar dapat dibuat kapanpun dan dimanapun tanpa harus ribet karena padatnya aktivitas yang mulai kembali normal. Akhirnya Pawon Mak Nok muncul sebagai solusi untuk permasalahan tersebut yaitu menyediakan minuman herbal khas Yogyakarta yang diolah menggunakan teknik pemanggangan oven higienis sejak November 2022.
Apakah Teknik Pemanggangan Oven Higienis Adalah Keunggulan Brand?
Yap… pengolahan dengan teknik pemanggangan higienis merupakan salah satu keunggulan brand. Kami memutuskan untuk tidak menggunakan metode pengeringan “sun drying” yaitu metode pengeringan yang menggunakan tenaga sinar matahari secara langsung. Lewat metode pemanggangan higienis, produk kami memiliki aroma yang kuat dan rasa yang pekat. Produk kami bisa bertahan selama 9 bulan dan sangat praktis untuk dibuat. Wedang herbal kami tidak perlu dicuci dan tidak perlu direbus, hanya butuh diberi air panas dan tunggu 5 menit untuk siap diminum. Kami mengemas produk kami dengan racikan per pcs sehingga konsumen bisa langsung membuatnya. Pawon Mak Nok menyediakan 3 varian yaitu Wedang Seruni, Wedang Uwuh, dan Wedang Tepis.
Kenapa Sih Yang Tercipta Justru Wedang Seruni Dulu, Bukan Wedang Uwuh?
Produk awal yang tercipta adalah Wedang Seruni yang berbahan dasar Serai, Jahe, dan Jeruk Nipis. Hal ini terjadi karena saat covid, minuman herbal yang menggunakan jeruk nipis sangat diminati. Kandungan pada jeruk nipis dapat digunakan untuk menambah stamina dan menyembuhkan flu batuk sehingga produk yang kami keluarkan pertama adalah Wedang Seruni. Setelah Wedang Seruni mulai terjual, konsumen meminta untuk dibikinkan Wedang Uwuh karena mau bagaimanapun Wedang Uwuh merupakan signature minuman herbal khas Yogyakarta yang sudah ada sejak dulu. Konsumen ingin menjadikan wedang dari Pawon Mak Nok untuk oleh-oleh dari Yogyakarta sehingga kami memenuhi keinginan konsumen dengan mengeluarkan produk baru yaitu Wedang Uwuh. Kami memiliki keunggulan untuk menambahkan jahe merah sebagai bahan dasar dari produk Wedang Uwuh buatan kami sehingga rasanya lebih hangat di badan. Kemudian setelah itu, ada trend minuman dari bunga telang, kami akhirnya berkreasi dengan menciptakan produk baru yaitu Wedang Tepis (Telang Jeruk Nipis). Keunggulan dari minuman herbal bunga telang kami adalah memadukannya dengan Jeruk Nipis sehingga memiliki rasa yang ringan dan segar. Hal ini dilakukan karena sejatinya, bunga telang tidak memiliki rasa tertentu hanya saja mengeluarkan warna biru yang cantik.
Berawal dari Olahan Rumahan Dari Ibu Berusia 45 Tahun dan Remaja Berusia 19 Tahun
Bener banget….. kalian ga salah denger kalau ini merupakan perpaduan dari seorang ibu dan anak perempuannya yang saat itu bahkan masih remaja. Ibu kami bernama Mak Nok yang lahi tahun 1977 dan remaja ini bernama Tata yang lahir tahun 2003. Background kami pada saat itu adalah ibu yang memang sangat suka memasak dari dulu bahkan pernah menjual masakan lain seperti nasi box ayam rempah, jajanan pasar, dan pastel berbagai isi. Sedangkan anak perempuannya adalah bagian marketing yang menjual masakan ibunya dari dulu. Jadi usaha minuman herbal kami yaitu Pawon Mak Nok bukanlah usaha kolaborasi pertama kami. Saat Pawon Mak Nok mulai dirancang, ibu kami masih ada pekerjaan sampingan dengan menjual ayam rempah sedangkan anak perempuannya baru mengikuti kuliah semester 3 jurusan Agribisnis di Universitas Muhammadiyah. Diawali dengan riset and development resep sampai tercipta suatu produk siap jual. Kami bahkan melakukan riset pasar dengan memberikan testimoni kepada anggota keluarga terdekat dan tetangga untuk mengetahui apakah produk kami ini market fit atau tidak. Dan.. hasil dari survey nya banyak orang yang menyukai produk kami, maka dari itu kami memutuskan untuk menjual semua produknya.
Mengatasi Inflasi Rempah dan Memanfaatkan Jeruk Nipis Yang Terbuang Di Sekitar Rumah
Seperti yang kalian tahu, jika produk pertama kami adalah Wedang Seruni dan alasannya bukan hanya dapat mengobati flu batuk saat covid, tetapi.. banyak sekali jeruk nipis yang terbuang saat itu. Di sekitar tempat produksi kami yaitu Galur, Kulon Progo banyak sekali yang memiliki pohon jeruk nipis. Pohon jeruk nipis banyak ditanaman oleh warga sekitar di pekarangan rumahnya pribadi. Jarang sekali, masyarakat yang menjual jeruk nipis ke pasar karena pedagang pengepul biasanya tidak mau disetori dalam jumlah sedikit. Selain itu, kriteria jeruk nipis yang diterima oleh pedagang pengepul adalah jeruk nipis yang benar-benar masih hijau. Sedangkan setiap rumah hanya punya pohon yang jumlahnya sedikit di pekarangan, dan tidak semua jeruk nipis dapat siap panen dalam waktu yang sama. Hal ini lah yang membuat masyarakat tidak memanfaatkan jeruk nipis menjadi barang yang bernilai ekonomis. Melihat kondisi ini, kami memanfaatkan teknik pengolahan pemanggangan agar jeruk nipis yang ada di sekitar rumah dapat terserap.
Pawon Mak Nok dapat mengolah jeruk nipis baik dalam keadaan masih hijau sampai sudah kuning, dan kami menerima masyarakat yang ingin menjual jeruk nipis tanpa minimal berat. Jika hanya setor 0,5 kg pun kami terima baik dalam keadaan buah masih hijau atau sudah kuning. Selain itu, tidak hanya jeruk nipis yang dimanfaatkan tetapi serai yang ditanaman masyarakat sekitar pun tetap kami terima. Kami percaya bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang memberi manfaat untuk sekitar. Pawon Mak Nok hadir untuk memberi nilai guna dan nilai ekonomis yang lebih pada suatu produk dari hasil pertanian lokal.
Mimpi Dari Pre Order Sampai Ready Stock
Startup kami muncul tidak dengan modal yang besar, kami memanfaatkan alat-alat yang ada di rumah dan bahan-bahan yang dibeli dengan jumlah sedikit. Kami selalu membuka PO setiap harinya, jika ada PO kita baru membuat orderan dadakan tersebut. Sistem pre order sangat membantu para UMKM terutama tahap merintis karena modal yang dikeluarkan bisa seminimal mungkin, dan yang terpenting adalah mengurasi risiko modal habis karena produk tidak laku. Sistem pre order ini berlangsung cukup lama sekitar 3 bulan startup dirintis, setelah itu Pawon Mak Nok memberanikan diri untuk membuat produk yang ready stock. Hal ini dilakukan karena pertimbangan permintaan yang sudah cukup banyak. Selain itu, produk dari Pawon Mak Nok lebih banyak digunakan untuk kebutuhan oleh-oleh sehingga konsumen lebih membutuhkan produk ini secara cepat dan jumlah banyak. Pertimbangan lainnya adalah produk kami adalah produk kering yang daya simpannya bisa sampai 8-9 bulan sehingga tidak memiliki masalah untuk di stok banyak.
Berlari Munuju Pasar Ritel Modern
Kami menyadari bahwa produk minuman herbal khas Yogyakarta milik Pawon Mak Nok itu berpeluang untuk dijadikan oleh-oleh. Maka dari itu, kami memutuskan untuk mencari tahu apa saja yang dibutuhkan agar produk kami dapat menembut pasar ritel modern. Akhirnya setelah perjalanan panjang dan mencari tahu dari banyak sumber, hal terpenting yang harus dilakukan untuk meraih jalan itu adalah dengan memenuhi persyaratan resmi yang diperlukan. Kami mencari informasi jika makanan/minuman kering yang memiliki daya simpan lama, perlu perijinan seperti NIB, PIRT, dan Halal. Setidaknya, kita harus punya perijinan dasar terbelih seperti tiga hal itu dahulu jika ingin benar-benar menuju pasar ritel modern. Dengan tekad yang gigih, kami berusaha untuk memenuhi persyaratan tersebut dengan mendaftar di dinas koperasi dan instansi terkait. Akhirnya kami berhasil mendapatkan ketiga perijinan tersebut pada akhir tahun 2023.
Masuk Ritel Modern Perlu Modal Besar?
Ya… jika kamu masuk ke toko yang besar karena sistem titip jual dan termin pembayaran yang cukup memakan waktu. Tapii tidak semua… untuk beberapa toko yang skalanya masih kecil dan memiliki termin pembayaran yang tepat waktu maka modal bisa dibilang tidak terlalu besar. Yang jelas dan pasti adalah modal tetap akan bertambah, tidak peduli nomimalnya besar atau sedikit. “Loh kok bisaa sii..” ya bisaa dongg. Kalau kita melakukan titip jual, maka kita memerlukan penambahan modal untuk membuat stok yang lebih banyak untuk sebagiannya dititipkan di toko tersebut. Dan.. yang lebih penting adalah ketersediaan stok, bisakah kamu menjamin stok tersedia jika di bulan-bulan berikutnya kamu akan diminta untuk restok lebih banyak karena penjualannya bagus? Itulah kenapa kamu harus bisa yakin kamu punya modal dan kapasitas produksi yang siap untuk masuk ke toko ritel modern.
Mahasiswa 19 Tahun Dapet Modal +20 Juta Hanya Dengan File Proposal?
Hahahahahaha yesss, that’s right guys. Tahun 2024 tepatnya sekitar bulan Januari sampai Mei, aku dapet pendanaan dari program “Vessel Program” by UMY. Setelah program itu berakhir, di sekitar bulan Juni sampai Oktober aku dapat pendanaan dari program “P2MW” by Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Ditjen Diktiristek, Kemdikbudristek. Dalam setahun itu, aku mengikuti 2 program pendanaan dengan mengajukan proposal bisnis. Aku juga mengajak mahasiswa lainnya, kami satu tim ada 3 orang yaitu Tata (CO-Founder), Putri (CFO), dan Nia (CMO). Kami berkolaborasi menjalankan program ini dengan satu tujuan utama yaitu perluasan pasar baik di ritel modern dan e-commerce. Kami mulai melakukan berbagai upaya baik perbaikan branding agar menarik untuk dipasarkan di ritel modern dan e-commerce. Yaapp guys, menjadi mahasiswa yang mempunyai usaha itu bukanlah mudah. Baik dari segi modal dan pengalaman, kami sangat masih minim. Tapi…. mahasiswa itu juga punya banyak peluang yang bisa digunakan salah satunya memanfaatkan peluang pendanaan yang banyak diadakan oleh berbagai instansi. Jika kita benar-benar menginginkan sesuatu, aku yakin banyak jalan menuju roma. Kalau bukan kita yang mengubahnya, lalu orang lain pun tidak akan mau mengubah nasib kita sendiri.
Closingan Pertama Langsung Ke Hamzah Batik!
Itu bener, tempat yang langsung kita datangi setelah mendapat pendanaan dan siap untuk masuk ke toko ritel adalah Hamzah Batik. “Kenapaa ke sana? Apa yakin banget kalau produkmu sebagus itu?” Jawabannya hahahahahaha tentu tidakk, bukan karena aku yakin banget kalau produkku sebagus itu dan akan langsung diterima. Tapi….. MODAL NEKAT GUYS, toko modern yang langsung teringat di kepalaku saat itu ya cuma Hamzah Batik yang di Malioboro. Yaa siapa yang ga tau dengan hamzah batik? Sebagai orang awam sepertiku, hamzah batik menjadi top of mind untuk toko oleh-oleh di Jogja. “Terus cara masuknya gimana? Kamu ada link nya buat ke sana?” Hahahaha yo enggak sii, karena dah ditekad in yang puol-puol an dan bermodal nyali nekat, kami datang langsung ke Hamzah Batik. Kami langsung tanya kepada petugas di sana, “saya kalau mau masukin barang gimana ya kak?”. Dan.. ternyata ada kantornya sendirii untuk bisa masuk barang, jadi ga langsung ke toko oleh-oleh. Besoknya kita ke kantornya, dan benar saja kami diminta meninggalkan tester. Apakah langsung diterima begitu saja? Hehehe tentu tidak ternyataaa, aku harus menunggu sekitar 1 bulan lebih untuk mendapatkan penawaran dari Hamzah Batik. Dan selama nunggu kabar dari Hamzah Batik, tentu saja aku juga tetep cari peluang lain dong.
Pameran Pertama Langsung di Pameran Tematik Pasar Kotagede YIA!
Jadi selama di ghosting sama Hamzah Batik, aku cari peluang lain pastinyaa. Dan.. pas banget Pasar Kotagede YIA buka kesempatan untuk pameran tematik 2 bulan yaitu Bulan Maret-April 2024. Ga perlu nunggu, langsung dengan segala modal nekat aku melamar untuk ikut kurasi di Dinas Koperasi Jogja. Saat kurasi, aku menjelaskan tentang produkku itu ada apa saja, apa keistimewaannya, dan bagaimana kemasannya. Akhirnya produk kami yang masuk ke pameran ada 2 macam yaitu Wedang Seruni dan Wedang Tepis. Saat itu, kami memasukkan produk dengan kemasan plastik yang isinya 10 pcs.
Produk Kita Bisa Mecahin Rekor Muri?
Siapaa yang tahun lalu (2024) ikut acara gunungan dari Dinas Koperasi? Bagi kalian yang beruntung, kalian pasti akan dapet produk dari Pawon Mak Nok. Pawon Mak Nok adalah salah satu startup yang ikut berpartisipasi dalam acara gunungan di sana loh… Kami memberikan Wedang Seruni, Wedang Uwuh, dan Wedang Tepis untuk acara gunungan UMKM. Acara ini diadakan dalam rangka memperingari ulang tahun DIY dan produk di gunungan ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang datang. Kami sangat senang dan terharu ketika gunungan ini dapat memecahkan rekor muri.
Stand Pertama Justru Di ICCS (International Converence Of Community Services)
Sebelumnya aku pernah cerita kalau Pawon Mak Nok mendapatkan pendanaan dari program P2MW, dan salah satu rangkaiannya adalah event ICCS ini. Event ini diadakan di UMY pada bulan Juni 2024. Kami disana menjual 3 varian produk minuman wedang yaitu seruni, uwuh dan tepis. Produk yang dijual ada berbagai kemasan seperti plastik dan anyaman bambu. Kami juga menyediakan minuman seduh siap minum panas maupun dingin. Event ini dibuka untuk umum dan produk kami berhasil dinikmati dari berbagai usia.
Woman Enterpreuner Menjadi Satu Di Sisternet Goes To Campus
Pawon Mak Nok merupakan salah satu start up yang berkesempatan hadir dalam acara SISTERNET GOES TO CAMPUS yang diadakan oleh XL Axiata pada bulan Desember 2024. Dalam bazar yang bertempat di Sportarium UMY tersebut, program ini bertujuan untuk membantu mahasiswi merintis jalan menjadi Female Future Leaders. Dalam pelaksanaan bazar, kami menyediakan 3 varian produk minuman wedang yaitu seruni, uwuh dan tepis. Produk yang dijual ada berbagai kemasan seperti plastik dan anyaman bambu. Selain itu, kami juga menyediakan minuman siap minum yang dapat disajikan dalam keadaan panas dan dingin.
Pameran Nasional Bagi Mahasiswa Dari Berbagai Daerah Dalam Dahlan Muda Expo
Pawon Mak Nok merupakan salah satu start up yang berkesempatan hadir dalam acara Dahlan Muda Expo yang merupakan acara tahunan ajang bergengsi untuk memamerkan inovasi kewirausahaan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di tingkat nasional pada bulan Desember 2024. Kami berkesempatan hadir selama 2 hari untuk mengikuti bazar tersebut. Dalam pelaksanaan bazar, kami menyediakan 3 varian produk minuman wedang yaitu seruni, uwuh dan tepis. Produk yang dijual ada berbagai kemasan seperti plastik dan anyaman bambu. Selain itu, kami juga menyediakan minuman siap minum yang dapat disajikan dalam keadaan panas dan dingin. Dalam acara tersebut kami mendapat penghargaan berupa juara 2 poster digital usaha, harapan 2 video kreatifusaha, dan juara 3 stand terunik.
Mencari Arah Kembali Melalui Inkubasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi DIY
Kalau dihitung-hitung, Pawon Mak Nok sudah masuk ke ritel modern dan e-commerce dalam setahun. Tentu saja dalam setahun itu, banyak hal yang terjadi baik suka dan duka. Tidak jarang juga, kami mulai merasa stuck di beberapa fase perjalanan. Kami akhirnya mencari arah dengan mengikuti inkubasi bisnis yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM DIY. Kami ingin belajar lebih jauh terutama pada pihak-pihak yang sudah lebih lama berada di dunia bisnis. Inkubasi bisnis yang aku jalani selama kuliah ingin aku coba terapkan dalam dunia nyata. Dan dalam mewujudkan mimpi itu, aku sadar bahwa aku harus mencari lingkungan yang memang sudah banyak pengalaman di dunia bisnis secara lapangan. Kami mulai mengikuti serangkaian acaranya mulai dari seleksi berkas, wawancara, tahap satu, dan sekarang tahap dua. Banyak sekali hal yang kami pelajari dan kami mendapatkan komunitas yang saling berbagi informasi mengenai pasar UMKM baik di Indonesia maupun di Luar Negeri.
Inkubasi Bisnis Dinas Koperasi dan UMKM Tahap 1 Melelahkan
Kalau boleh jujur, Yaaaappp….. banyak sekali tugas yang diberikan dari Satoeasa (lembaga pembimbing UMKM). Mulai dari bisnis plan, perhitungan HPP, pembuatan SOP, sampai pembuatan OKR. Dalam satu bulan itu, kami benar-benar harus mengetahui bisnis kami itu arahnya mau kemana. Kalau sudah tahu arahnya mau kemana, ya harus tau juga cara dapetnya gimana… Dari situlah aku baru sadar, “Oh.. ternyata ini toh, perlunya kita buat rencana bisnis sampai sedetail ini. Akhirnya bener kalau aku itut inkubasi ini, aku ada harapan untuk keluar dari fase stuck”. Bulan Mei-Juni 2025 ini menjadi awal baru bagi Pawon Mak Nok untuk mengembangkan sayap ke pasar yang lebih luas lagi.
Dapatkan materi dan cerita INKUBASI BISNIS 2025 di sini!
Inkubasi Bisnis Dinas Koperasi dan UMKM Tahap 2 Menantang Mental
Yappp, inkubasi dinas koperasi dan UMKM itu sampai 3 tahapan lohh. Mulai dari Tahap 1 (150 orang) lanjut ke Tahap 2 (75 orang) lalu lanjut ke Tahap 3 (25 orang). Di Bulan Juni kemaren, aku dapat kabar kalau startup Pawon Mak Nok lolos ke Tahap 2. Rasanya senang puoll guys. Apalagi senengnya double, “La kok double ki kenopo to mba?” Soale sehari sebelum pengumuman itu, aku baru aja lulus S1 dari UMY guys. Kebayang dong… pas wisuda deg-deg an e gimanaa, hati dan pikiran rasane kaya permen nano-nano pokoke cuampur-cuampur. Rasanya seneng bisa lulus dan menyelesaikan tanggung jawab sebagai mahasiswa, terharu bisa lulus sesuai harapan saat maba dan resmi menjadi sarjana, tapi tetep kepikiran duh gimana ya iki tugas tahap 1 ku. “Apa ya udah cukup bagus ya? Gek-gek ada yang kurang iki ya?” Itu 2 pertanyaan yang terus bergumam di kepalaku sepanjang prosesi wisuda. Sampai akhirnya, aku berpikir “Ya sudah apapun hasilnya bakal diterima, yang terpenting sudah memberikan usaha yang terbaik. Jika memang rejekinya, pasti akan datang kok yang penting tidak ada penyesalan karena tidak melakukan usaha terbaikku.” Itulah kenapa rasa seneng pas pengumuman lolos tahap 2 itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Tapi… pas lihat tugas tahap 2, waaahh ternyata ini lebih menantang mental. La gimana enggak menantang, pokoknya omset bulan depan minimal naik 10% ya dari omset bulan lalu. Di situlah hati mulai deg-deg an kembali hahaha. Semu acara mulai dicoba, menyusun strategi bagaimana agar tujuan itu bisa tercapai. Langsung eksekusi juga tentunya, karena menaikkan omset tidak semudah itu. Kami mencoba untuk menanambah mitra toko oleh-oleh, reseller, dan menaikkan penjualan melalui e-commerce. Selama tahap 2, kami berhasil menambah mitra toko oleh-oleh di Toko Gareng dan Toko Kurnia Titik 0 Km. Tidak lupa juga, setiap event yang dibuka, kita akan langsung mengatakan gass…
Perjamuan Dosen Hiroshima Shudo University Dari Jepang Di UMY
Pada Bulan Juni 2025 start up Pawon Mak Nok berkesempatan menyajikan minuman khas Yogyakarta dalam rangka menyambut dosen tamu dari Hiroshima Sudho University di UMY. Ini dalah event pertama yang kita ikuti setelah lolos tahap 2 Inkubasi Bisnis Dari Dinas Koperasi Dan UMKM DIY. Dalam pertemuan tersebut kami menyajikan minuman wedang seruni, uwuh dan tepis. Selain itu kami menyiapkan tester aroma untuk membuktikan dari aroma rempah-rempah yang wanginya strong karena melalui proses pengovenan yang higienis. Kami juga mendapat sambutan hangat dari Mr James dan Ms. Izumi selaku petinggi dari Hiroshima Shudo University.
Menjadi Pembicara di Live Talk Show Event Agribumy Fest UMY
Setelah acara perjamuan itu, Pawon Mak Nok selaku berkesempatan mengenalkan produk dan mengisi acara pada program AGRUBUMY FEST bulan Juli 2025. Acara ini disiarkan langsung melalui IG Prodi Agribisnis UMY. Program tersebut diadakan oleh Prodi Agribisnis UMY yang bertempat di taman batu Gedung F5 UMY. Rasanya senang dan bangga bisa berbagi cerita kepada mahasiswa di UMY tentang bagaimana startup kami bisa bertumbuh sampai titik ini. Masih kecil langkahnya, tapi semoga dengan langkah kecil yang terus-menerus dilakukan bisa mengantarkan kita ke mimpi besar itu.
UMKM Terpilih Yang Mewakili UMKM Galur Untuk Event Musaqabah Tilawatil Al-Qur’an Yang Diadakan Oleh Kabupaten Kulon Progo
Event Musaqabah Tilawatil Al-Qur’an ini dijalankan pada Bulan Juli oleh Dinas Kabupaten Kulon Progo. Dalam event tersebut ada stand UMKM perwakilan Kapanewon Galur nih.. Beruntungnya Pawon Mak Nok menjadi salah satu UMKM yang mewakili UMKM di Kapanewon Galur. Kami tentunya membawa produk-produk kami, mulai dari Wedang Seruni, Wedang Uwuh, dan Wedang Tepis. Dan dalam event ini, untuk pertama kalinya kami membagikan tester minuman Wedang Seruni secara gratis kepada para pengunjuang. Banyak pengunjung yang menikmati tester dari kami dan akhirnya tertarik untuk membeli produk dari kami. Bahkan kami mendapat dukungan dan respon baik dari Bapak Ambar Purwoko A.Md. selaku Wakil Bupati Kabupaten Kulon Progo.
Prioritas Karyawan Produksi Kok Malah Janda Dan Ibu Rumah Tangga Sih?
Yaaa, kami memang memprioritaskan karyawan bagian produksi yang berstatus janda dan ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar tempat produksi. Kami sadar bahwa menjadi perempuan yang berstatus janda atau single parent dan ibu rumah tangga yang membantu perekonomian keluarga itu sangatlah hebat. Dengan tingkat produksi yang semakin bertambah, kami memutuskan untuk menambah karyawan produksi. Mulai bulan Juni 2025, kami mulai menambah karyawan produksi perempuan agar bisa memberdayakan masyarakat sekitar walaupun masih dalam skala kecil. Harapannya sederhana, semoga dengan langkah kecil ini dapat berkembang menjadi berkah bagi lingkungan sekitar.
Mau Konsultasi?