Sekarang yang menjadi pertanyaan besarnya adalah baik mana fokus satu bidang atau banyak bidang / palugada ?
Jawabannya tergantung kondisi bisnis Anda saat ini. Jika saat ini Anda masih pemula, masih merintis bisnis lebih baik fokus pada satu bidang. Karena satu bidang itu nanti pasti banyak pengalaman pahit yang dirasakan. Karena jelas, semua pasti terbatas. Pikiran, tenaga, sdm , semuanya pasti masih terbatas.
Jika memaksakan untuk bisnis banyak bidang, pasti hasilnya nanggung. Iya, dapat income, tapi bisnisnya tidak bertumbuh. Bahkan akan gulung tikar. Sebaiknya, fokus dan all out pada satu bidang yang sesuai dengan passionnya. Jika bisnis satu sudah stabil, operasional lancar dan pertumbuhannya juga baik. Bahkan kita juga sudah bisa punya tabungan dari hasil usaha tersebut. Barulah bisa diversifikasi bisnis pada bidang lainnya.
Ada pertanyaan selanjutnya, kalau saya sudah bisnis di bidang ini puluhan tahun, apakah perlu diversifikasi bisnis ?
Jawabannya sangat bisa untuk melakukan diversifikasi bisnis. Contoh saat ini bisnis Anda adalah bengkel mobil. Pada saat ini bisnis sudah stabil dan sudah banyak menghasilkan profit. Akhirnya Anda mendirikan bisnis toko Ban mobil dan motor. Ini sangat bisa dilakukan.
Tetapi kembali lagi, ambil peran atau posisi yang kita itu ahli dan bisa di bagian tersebut. Misal kita ahli dalam membuat strategi, ahli dalam membuat konsep konten marketing. Tetapi untuk masalah finance, sdm, sales, desain, manajemen gudang dan lainnya kita sangat lemah. Nah, dari sini kita harus bisa bekerjasama atau merekrut tim untuk masuk pada bagian-bagian tersebut.
Kenapa itu harus dilakukan ? karena tentu seseorang itu pasti memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Kita memaksimalkan kelebihan yang kita miliki untuk bisnis yang kita bangun, sisanya ajak teman atau relasi kita yang bisa melakukan hal tersebut.
Menarik Untuk Ditonton : INI DIA CARA JUALAN DI STORY WHATSAPP AGAR LARIS MANIS
Kalau dalam bisnis yang pertama, kita mungkin bisa tahu semuanya, tapi pasti ada beberapa kelemahan yang dalam hal tertentu kita tidak menguasainya dengan baik.
Meskipun misal kita sebagai owner tidak terlalu menguasai hal-hal tersebut, kita wajib tahu secara umum dan terus belajar. Agar kita juga paham alur dan konsepnya. Karena ketika kita faham, ada konflik dengan mitra kita bisa menyelesaikan masalahnya secara mudah dan tepat.
Point atau kesimpulannya disini adalah fokuslah dulu dalam satu bidang usaha. Dalami sedalam-dalamnya usaha tersebut. Dari hulu hingga hilir kita harus bisa menguasai, atau minimal kita paham. Pelajari kesalah-kesalahan internal yang mungkin bisa merugikan usaha. Lebih-lebih kesalahan di sdm, misal kita sudah punya karyawan atau tim. Jika sudah punya tim, maka kontrol dengan baik setiap pekerjaan mereka. Buatlah suasana kantor, atau pekerjaan senyaman mungkin untuk mereka. Karena sdm ini nantilah yang akan menumbuhkan usaha yang kita punya.
Ketika kita membuka bisnis lain, dan kita sukses dalam mengatur atau memanajemen sdm maka ini akan bisa diduplikasi atau ditiru pada bisnis yang baru. Begitu dengan bagian-bagian yang lain yang bisa diaplikasikan.
Oleh sebab itu tadi di awal, bisnis atau usaha yang pertama harus benar-benar ditekuni dan dipelajari sedalam-dalamnya. Ketika sudah baik pertumbuhannya dan stabil. Maka pasti kita juga sudah punya banyak relasi. Dari situlah modal utamanya. Pengalaman dan relasi untuk membuka bisnis di bidang baru lagi.
Sekarang pertanyaannya adalah, sudah sampai mana bisnis Anda berjalan saat ini ?
Salam sukses, salam SATOEASA untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Jualan Cepat Laku Menggunakan Hypnoselling
Mau Konsultasi?