Tips Pemasaran ~ Negosiasi tidak pernah lepas dari bisnis. Penting bagi pebisnis tahju mengenai mindset – mindset negosiasi. Komunikasi yang baik akan menghasilkan negosiasi yang bagus pula.
Tidak sedikit orang yang sudah sukses dalam bisnis sangat memperhatikan hal ini. Mereka pasti jago dalam negosiasi. Entah itu ke supplier, konsumen atau mitra bisnis yang lainnya. Seperti halnya kita membeli barang. Pasti kita nego atau menawar dulu. Ini salah satu contoh saja agar kita mudah memahaminya.
Jika dalam komunikasi negosiasi kepada mitra atau rekan kerja baik. Insya Allah dapat dipastikan bisnis yang Anda jalankan pasti akan ada perkembangan.
Ada beberapa mindset yang perlu kita pahami mengenai negosiasi. Wajib hukumnya kita fahami dan implementasi.
Pertama, Win Win Solution. Inilah mindset pertama yang harus dimiliki oleh seorang pebisnis dalam negosiasi. Apa maksudnya ? namanya negosiasi harus saling menguntungkan. Simbiosis mutualisme kalau dalam bahasa biologi. Harus sama – sama menang, jangan sampai ada sikap untuk menang dalam negosiasi. Karena inti dari negosiasi adalah kerjasama terhadap bisnis yang sama – sama dijalani. Anda untung, mitra pun juga untung. Jadi posisinya seimbang, tidak berat sebelah
Kedua, Lebih banyak mendengarkan. Jika posisi kita sebagai penawar. Maka kita harus bisa lebih banyak mengeluarkan pertanyaan daripada pernyataan. Kita akan lebih menggali banyak informasi mengenai mitra bisnis yang sedang kita ajak kerjasama.
Ketiga, Matching & Mirroring. Apa maksudnya ? Ini lebih kita menirukan gerak tubuh lawan bicara. Jika lawan bicara duduk dengan mengangkat sebelah kaki, mungkin Anda juga bisa sedikit mengikutinya. Karena ketika teknik ini dilakukan, secara tidak langsung lawan bicara akan lebih nyaman.
Nah, sekarang kita belajar ke teknisnya. Kalau yang diatas tadi adalah mindset kita sebelum melakukan negosiasi.
Menarik Untuk Dibaca : Bisnis Itu Modalnya Tekad, Nekad Atau Bakat
Teknik pertama adalah, usahakan Anda jangan mengeluarkan angka terlebih dahulu. Maksudnya bagaimana ? Posisikan diri Anda pada posisi yang tidak sangat membutuhkan deal dari negosiasi tersebut. Contohnya seperti ini : Sebenarnya anda butuh mobil untuk operasional bisnis. Ketika itu ada yang menawari Anda. Nah, ketika proses transaksi posisikan anda itu seakan – akan tidak butuh. Misal, pihak supplier menawarkan harga 200 juta, Anda minta 195 juta. Jika supplier tetap tidak bisa, Anda juga tetep minta harga sekian. Sedikit contohnya seperti itu. Intinya antara Anda dan suplier sama – sama untung juga. Dengan deal harga 195 juta suplier masih untung, Anda pun juga bisa berhemat untuk kebutuhan yang lain.
Pastikan lawan bicara kita mengeluarkan angka terlebih dahulu. Dan jangan perlihatkan Anda merasa butuh. Perlihatkan Anda itu tidak merasa butuh, walaupun padahal butuh.
Teknik selanjutnya adalah giving value. Apa itu ? Jika seseorang mengajak anda menjadi mitra. Pastinya Anda memiliki sesuatu, yang itu tidak dimiliki banyak orang. Misalnya Anda punya banyak follower di media sosial. Anda punya list database calon konsumen banyak. Pun, memiliki personal brand yang baik. Nah, jika posisi Anda seperti ini, maka prospek deal nya akan lebih tinggi.
Kalau kondisi sebaliknya bagaimana ? Contoh untuk pebisnis pemula. Pasti belum punya personal brand dan follower yang bagus. Caranya adalah buat produk bisnis Anda semakin berkualitas dan Anda bisa dipercaya oleh banyak mitra atau rekanan bisnis. Itulah tahap awal yang harus Anda lakukan.
Oke, semoga artikel ini bermanfaat. Salam sukses, salam Satoeasa untuk Indonesia.
Sumber foto : kawanpendi.files.wordpress.com
Mau Konsultasi?