Untuk yang belum membaca bisa klik link di bawah ini :
Menarik Untuk Dibaca : Belajar Ilmu Marketing 1.0 sampai 3.0
Sekarang kita akan membahas mengenai marketing 4.0 sampai 6.0 yang ini sangat dibutuhkan untuk usaha kita saat ini. Karena marketing itu terus berkembang menyesuaikan market yang terus berubah dan bergeser.
Ketika berbicara marketing 1.0 hingga 3.0 ini lebih kepada marketing tradisional. Belum ke ranah digital marketing. Jadi lebih membahas rasional, emosional dan spiritual. Sebenarnya ilmu marketing sudah pada tahapan tinggi di 3.0, tapi ternyata tidak. Marketing 4.0 ini juga akan membahas lebih mengenai digital marketing. Pun di Marketing 5.0 dan 6.0
Kita bahas dulu yang marketing 4.0 yaitu basicnya dalam ilmu marketing 4.0. Sebernaya digital marketin gitu awal-awal berkutat pada marketplace, media sosial, website. Awal mulanya dari sini.
Kenapa marketing 4.0 ini juga sebagai penentu sebuah usaha. Pada saat marketing 1.0 samapi 3.0 media yang paling sering di liahat hanyalah TV. Dan TV iru sifatnya tertutup. Nah, dengan adanya internet inilah marketing terbantu. Karena dengan internet akan lebih terbuka. Orang sangat mudah dalam mengetahui suatu hal.
Pada titik marketing 4.0 ini memang banyak diuntungkan para pelaku usaha maupun konsumen. Karena saat ini mereka mendapatkan informasi sangat cepat lewat media sosial. Belanja pun juga bisa menggunakan marketplace. Iklan pun juga terjangkau, tidak perlu iklan di TV yang pasti mahal. Ini kita kontekny adalah kelas UMKM. Beda dengan perusahaan – perusahaan besar yang memang mereka punya budget besar untuk iklan di salah satu stasiun TV. Mereka kelasnya sudah membangun branding bukan mencari konsumen retail.
Saat ini bukan lagi advertaising untuk strategi iklan. Melainkan konten marketing. Bedanya apa. Kalau advertaising itu kan menutup-nutupi kekuranganya. Yang ditonjolkan adalah kelebihannya. Ini teori periklanan.
Tapi sekarang tidak, semakin kita menutupi kekurangan semakin orang banyak yang tidak percaya. Pada akhirnya strateginya adalah konten marketing tadi. Jadi mengalir, apa adanya disampaikan dan dijelaskan. Plus dan minusnya disampaikan. Ini orang akan lebih trust untuk di era saat ini. Karena orang sangat mudah menemukan informasi.
Sekarang orang itu lebih suka diberikan edukasi, hiburan, atau enteraint. Setelah itu monetize nya dibelakang. Bahasanya soft selling lah. Jadi bukan produk yang ditonjolkan, tapi edukasi – edukasi yang itu relevan dengan usaha yang kita bangun. DIsinalah marketing 4.0 masuk.
Sekarang ada yang namanya customer journey. Kan ada 5 prinsip dalam customer journey itu. Pertama kenal dulu, kemudian tertarik, Terus tanya-tanaya, Nah pada tanya-tanya inilah yang paling penting. Karena ketika banyak review yang bagus, maka orang sudah bisa mengambil keputusan untuk membeli atau tidak tanpa kita jawab. Berarti itu adalah keputusan berdasarkan komunity atai komentar-komentar yang ada, bukan keputusan dari konsumen sendiri.
Sekaran kita mengarah ke marketing 5.0 ini akan lebih kepada artificial intelegent atau kecerdasan buatan. Seberannya media sosial, marketplace yang kita pakai itu semua sudah tertanam AI. Silahkan dicek sendiri, ketika kita suka nonton otomotif, pasti yang akan sering keluar konten otomotif. Pun semisal kita ingin belanja A, nanti pasti akan muncul produk yang lain yang sejenis. Nah, itulah AI atau kecerdasan buatan yang ditanamkan pada sebuah platform.
Terus untuk kita sebagai UMKM, strateginya di era 5.0 ini adalah pakai data. Atau Data Sentris. Ketika mengambil keputusan semua harus pakai data. Misal kita punya pelanggan itu tersebar di daerah mana saja, yang paling banyak terletak dimana. Ini bisa dilihat.
Jadi seorang konten creator membuat sebuah konten pasti sesuai dengan kebutuhan followernya. Karena pada media sosial itu kita bisa melihat data atau insightnya.
Sekarang kepada marketing 6.0 yang hal ini lebih kepada kecanggihan sebuah teknologi. Ini marketnya adalah Gen Z. Mereka itu tidak membedakan online dan offline. Contoh aja, anak-anak ketika main game player yang bersama-sama. Mereka itu ketemunya offline, satu tempat. Tapi ngobrolnya lewat digital, lewat game tadi. Nah, dari sini mereka itu tidak mengenal batasan.
Tapi pada marketing 6.0 ini belum banyak brand atau perusahaan yang menerapkannya. Tinggal nunggu waktu saja. Karena pastinya para Gen Z itu akan terus tumbuh dengan kebiasaan-kebiasaan yang mereka bawa. Dari situlah brand harus menangkap atau membuat strategi marketing yang sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan mereka.
Semoga tulisan ini menginspirasi dan kita terus semangat dalam belajar.
Menarik Untuk Ditonton : Masih Muda Punya Banyak Usaha
Mau Konsultasi?