Oke, pasti kita semua setuju saat ini sudah banyak sekali AMDK di pasaran. Harganya juga bermacam-macam. Tersebar di berbagai supermarket, minimarket, restaurant, warung – warung makan dan toko – toko kelontong yang ada disekitar rumah kita.
Pasti kita tahu siapa pelopor AMDK ini. Iya, betul merek Aqua yang menjadi pelopor di Indonesia sejak tahun 1975. Tentu dengan adanya air mineral dalam kemasan ini menjadi budaya baru di masyarakat. Aqua memberikan jawaban atas problem-problem kebutuhan dan gaya hidup di masyarakat. Akhirnya banyak kompetitor bermunculan dengan bisnis AMDK ini.
Pada tahun 2016 tercatat ada 700 perusahaan dengan 2000 merek AMDK. Menurut Goldman SACHS Aqua menguasai pasar sebanyak 46,7% . Ini sangat menyusut karena pada tahun 2006 Aqua menguasai pasar hingga 92,7 %.
Tentu hal tersebut disebabkan dengan semakin banyaknya pesaing, sehingga pangsa pasarnya menurun. Berikut ini data penguasaan pasar pada tahun 2017 :
Aqua | 46,7 % |
Club | 4 % |
Le Minerale | 3,5 % |
2 Tang | 2,8 % |
Oasis | 1,8 % |
Super O2 | 1,7 % |
Prima | 1,4 % |
Diperebutkan Merk Lain | 38,1 % |
Melihat data diatas. Aqua memang tetap menjadi market leader. Merk – merk selain aqua terus berinovasi untuk memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi air mineral dengan nyaman dan sehat. Tentu pasti aqua juga berinovasi bahkan menciptakan produk air mineral yang sama tetapi harganya berbeda. Jauh lebih murah dibanding Aqua.
Tentu ada tantangan tersendiri untuk bisnis AMDK ini, yaitu isu lingkungan. Karena 7,06 % sampah di Indonesia berasal dari botol plastik bekas air mineral. Tetapi saat ini perusahaan AMDK sudah banyak yang menggunakan botol plastik dengan bahan PET ( Polyethylene Terephthalate ). Bahan ini bisa di daur ulang menjadi dakron untuk pengisi bantal, bahan baju, bio tekstil untuk pengaspalan jalan dan lain sebagainya.
Menarik Untuk Dibaca : Belajar Mengenai Bisnis Plan
Kita biasanya dirumah mengumpulkan bekas-bekas botol air mineral untuk dijual. Para pemilah sampah atau pemulung yang mereka cari juga botol-botol AMDK.
Hasil daur ulang ini kerap menjadi komoditas ekspor. Tentu ini juga menjadi hal yang positif. Selain itu PET juga baik digunakan untuk makanan dan minuman. Ini menurut Muhammad Ghazali seorang ahli kimia Makromolekuler.
Selain menggunakan bahan PET ada juga yang namanya BPA ( Bisfenol-A ) yang biasa digunakan untuk galon isi ulang. Beberapa pakar kesehatan memang mengatakan bahan plastik ini tidak bagus untuk jangka panjang.
Itulah lika – liku bisnis AMDK. Saat ini Le Minerale juga membuat program yang kerjasama dengan stakeholder untuk pengelolaan sampah bekas botol plastik. Ini bertujuan untuk mengurangi sampah botol plastik. Hal ini juga untuk menguatkan brand mereka.
Pelajaran penting apa yang bisa kita ambil untuk bisnis yang sedang kita jalani. Cerita dari Le Minerale bisa menggoyang kedigdayaan market leader yaitu Aqua. Dengan cara berinovasi. Inovasi datang dari masalah-masalah kecil yang terkadang luput dari perhatian orang. Dan ini akan menjadi value untuk sebuah perusahaan. Selalu bisa memberikan inovasi baru sebgai bentuk solusi terhadap masalah yang ada.
Kedua. Kita harus ingat, inovasi itu pasti berbeda dari yang biasanya. Jadi jangan takut untuk terus berinovasi agar usaha semakin berkembang dan bermanfaat.
Ketiga. Ingat juga, ketika inovasi Anda dianggap tidak sesuai dengan publik pada umumnya jangan sampai abai. Apalagi persepsi itu bisa merusak brand anda. Ini harus diwaspadai. Ketika berinovasi harus memprediksi dampak dan harus punya antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan di perusahaan.
Semoga Allah memudahkan bisnis kita. Amiin..
Menarik Untuk Ditonton : Keuntungan Jualan Di WhatsApp
Mau Konsultasi?