Edukasi Bisnis ~ Pasti teman – teman pernah mendengar istilah kesenjangan ekonomi. Ada banyak penyebab. Salah satunya adalah sistem bisnis yang kapitalis. Yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin.
Nah, social entrepreneurship inilah yang menjadi salah satu solusi. Social entrepreneurship membantu masalah masalah sosial ekonomi yang ada pada masyarakat dengan ekonomi rendah.
Secara definisi social entrepreneurship bisa diartikan sebagai aktivitas kewirausahaan yang dilakukan oleh lembaga, kelompok atau individu yang tujuannya tidak hanya keuntungan. Melainkan juga untuk memberikan solusi atas masalah – masalah sosial yang dihadapi masyarakat dengan ekonomi rendah. Juga sebagai aktivitas membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia.
Sedangkan social entrepreneur adalah seorang pebisnis yang orientasinya adalah sosial. Memiliki kemampuan memandang masalah yang dialami masyarakat. Lalu menciptakan inovasi dan kreasi untuk masa panjang.
Di Dalam aktivitas social entrepreneurship tidak hanya ada aktivitas sosial. Melainkan juga ada aktivitas bisnis.
Jadi apa bedanya sosial, social entrepreneurship dan entrepreneurship.
Jika, sosial contoh seperti organisasi nirlaba. Misal panti asuhan, yayasan dan lainnya. Dan ini murni charity. Uang diperoleh dari publik atau masyarakat untuk diberikan atau didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Jika, entrepreneurship. Adalah murni komersial. Aktivitas bisnis. Keberhasilannya dilihat dari hasil keuangan.
Nah, social entrepreneurship ini terletak di tengah – tengah. Bisnis iya, sosial iya. Tingkat keberhasilannya bukan omzet melainkan, kemanfaatan yang diterima masyarakat kecil dari bisnis yang dilakukan. Lebih ke benefit.
Contoh mudahnya social entrepreneurship adalah seseorang atau lembaga, melakukan pendampingan sebuah desa pada sektor ekonomi. Potensinya adalah pertanian. Mereka melakukan konsep model bisnis yang membantu masyarakat agar penghasilan pertanian desa tersebut bisa tinggi dan menghasilkan keuntungan yang stabil.
Secara konsep teori ada beberapa langkah memang yang harus dilakukan oleh seorang social entrepreneur :
Keempat teori tersebut harus diimplementasikan. Kalau bicara mengenai tantangan. Pasti ada. Mulai dari financing, SDM berkualitas, aspek legal, pemasaran dan lain halnya.
Menarik Untuk Dibaca : Mengenal Desa Preneur Dengan Model Pendekatan Blangkon
Jika Anda memang saat ini sudah menggeluti dunia social entrepreneur. Sebelum menawarkan solusi kepada para calon penerima manfaat, riset pasarnya terlebih dahulu. Kalau bicara mengenai pendampingan ekonomi masyarakat berarti antara pasar, produksi harus berimbang dulu. Setelah itu barulah mencari modal.
Banyak cara mencari modal, mulai dari donasi atau hibah, bantuan dari pemerintah atau yang lainnya.
Contoh yang sukses lagi adalah Muhammad Yusuf yang mendirikan Grameen Bank di Bangladesh. Dia membuat kredit mikro khusus untuk para kaum miskin yang punya usaha, yang mereka tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank umum. Dia mampu meminjamkan 20 M per hari untuk masyarakat miskin yang mereka punya usaha. Dengan tingkat pengembalian bisa mencapai 98 %. Dengan prestasi tersbut beliau mendapatkan penghargaan pada tahun 2006.
Pasti Muhammad Yusuf memiliki konsep yang baik ketika mendirikan bank ini. Karena pasti tidaklah mudah, apalagi yang dipinjami adalah masyarakat miskin, yang secara pengetahuan bisnis hanya terbatas. Yang jelas beliau punya konsep baik untuk membantu mengembangan bisnis mikro di Bangladesh.
Oke, mungkin sekian sharing artikel ini. Semoga bermanfaat. Silahkan teman – teman jika yang memiliki pengetahuan lebih mengenai social entrepreneurship bisa tulis di kolom komentar.
Salam Sukses, Salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Mau Konsultasi?