Halo selamat datang di profil kami…..
Perkenalkan kami adalah salah satu UMKM didaerah gunungkidul yang bergerak dibidang fashion jasa dan retail. Haya telah berdiri dari tahun 2017 dengan fokus pada jasa jahit perorangan. Haya merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang manufaktur dan jasa. sebuah home industry dengan karyawan mayoritas wanita bertempat di Patuk Gunungkidul.
Berbekal ilmu tata busana di Universitas Negeri Yogyakarta owner kami Sarah Nurhayati membuka jasa jahit perorangan. Saat itu penjahit kebaya wisuda sulit dijumpai, muncul lah ide untuk membuka jasa jahit kebaya yang dapat disesuaikan dengan budget customer. Kami membuka konsultasi gratis pembuatan busana sebagai Langkah awal kami lebih di kenal oleh customer.
Di sebuah ruang kecil pada tahun 2017, berdirilah HAYA — bukan sekadar brand, tapi awal dari sebuah mimpi besar. HAYA lahir dari sebuah kecintaan yang mendalam terhadap kain, budaya, dan proses kreatif dalam menjahit. Berawal dari sebuah jasa jahit rumahan, kami melayani pelanggan satu per satu, dengan pendekatan personal dan kualitas yang selalu menjadi prioritas. Dari setiap helai benang yang ditenun, kami membangun bukan hanya pakaian, tetapi juga kepercayaan.
Di tahun 2018 owner mengikuti fashion show dari sana lah pesanan produk dan jasa jahit kami membludak dari luar kota maupun di jogja sendiri. Ditahun ini lah owner merekrut partner jahit yang kebetulan teman satu kost nya. Produksi lancar dan hasil sesuai dengan keinginan pelanggan, di akhir tahun owner mengikuti lomba fashion show batik dan mendapatkan juara 1. Hasil dari juara fashion show ini dan tabungan yang dimiliki dikumpulkan untuk menyewa toko di dekat kost yaitu di plaza UNY lantai 2.
Banyak kejadian dan situasi yang kami lalui diperjalanan ini, mulai dari pengalaman yang tidak mengenakan sampai dengan pengalaman yang membuat kita lebih semangat menjalaninya. Haya ditahun 2019 mulai dikenal oleh beberapa mahasiswa dijogja seperti UMY,UGM,UIN,UII,AMIKOM, STIK panti rapih, UKDW dan sekitarnya untuk membuat busana wisuda. Dengan banyak nya orderan busana wisuda ini kami juga berkesempatan untuk membuat busana pengantin, busana prewedding, hingga busana resepsi yang bisa dikirim ke seluruh kota di Indonesia.
Kenapa kami memilih plaza UNY? Plaza UNY ini tempatnya strategis dikelilingi oleh banyak Universitas ternama. Berada di tengah SCBDnya (senturan,depok,babarsari,demangan) jogja merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan. Dengan sewa yang murah, berAC, parkiran luas, kamar mandi bersih, tempat ada didepan jalan affandi. Pertimbangan pertimbangan diatas juga bertujuan untuk kenyamanan custumer, karyawan dan owner dalam proses kerjanya.
Jika kalian ingin menggunakan jasa jahit kami, kami menggunakan system janji temu agar menghindari penumpukan antrian di jam yang bersamaan. Karena ditoko kami ada beberapa aktifitas setiap harinya seperti fitting busana, konsultasi desain dan pengukuran badan. Pengukuran badan dapat dilakukan di toko atau jemput bola (kami datang ke alamat custumer dengan minimum orderan). Untuk jemput bola minimum orderan yaitu 12pcs dan anda juga dapat datang langsung jika memang sudah menpunyai referensi busana dan tinggal ukur badan.
Di toko kami ada 3 karyawan dengan system 2 shift, karyawan partime kami masih sebagai mahasiswa aktif di universitas. Kenapa kami memperbolehkan mahasiswa bekerja di tempat kami, hal ini tidak jauh dari visi kami sebagai brand yang ingin terjun langsung sebagai sarana belajar bagi mahasiswa yang merupakan salah satu SDM dilingkungan toko.
Rumah produksi jasa jahit dan toko kami bedakan dengan tujuan agar tampilan toko lebih cleardan tidak bising. Rumah produksi bertempat di Ngasemayu rt10/rw03 Salam Patuk Gunungkidul, dengan 2penjahit, 1 fininshing, 1 pattern maker dan 1 sebagai menghias busana (payet ). Karyawan di rumah produksi juga merupakan sumber daya manusia yang beralamatkan di kecamatan yang sama. Siapa yang bisa bergabung dengan tim kami ?
Tim kami merupakan lulusan SMK tata busana dan lulusan LPK tata busana. Tidak sembarang orang bisa masuk di tim kami, tanpa bakat dan keuletan hampir mustahil untuk mendapatkan karya yang berstandar tinggi. Inilah mengapa kami memilih dan menetapkan standar pegawai, agar busana custumer di buat oleh tangan tangan trampil yang kompeten dibidangnya. Di tempat kami karyawan baru akan kami berikan waktu 3 bulan untuk penyesuaian dengan system dan lingkungan tempat produksi. Setelahnya baru kami rekrut sebagai pegawai ditempat kami.
Alur pembuatan busana ditempat kami, pertama rekapan dari admin toko kami rekapan kembali sesuai jadwal pengambilan, lalu bahan dan rekapan masuk ke pettren maker untuk dibuatkan pola dan proses pemotongan kain, setelah dipotong bagian bagian sudut pola di rader untuk menentukan garid pola. Lalu kain diberi nama custumer dan diberikan kepada penjahit. Penjahit lalu menjahit kain mejadi busana dan mengecek Kembali sesuai ukuran serta model yang diberikan. Setelah dijahit masuk ke tahap hiasan busana (jika menggunakan payet atau bunga bunga). Lalu ke tahap finninshing dan busana siap fitting.
Setelah fitting jika ada refisi dikembalikan ke tempat revisian, lalu masuk ke tahap hiasan jika mengunakan hiasan. Yang terakhir adalah Quality control dan pengemasan, setelah barang siap diberikan ke custumer lalu barang di pick up ke toko untuk segera di proses ke custumer. Proses barang ke custumer bisa dilakukan dengan pengambilan barang ketoko atau via ojek online dan dipaketkan. Untuk biaya paket dan ojek online ditanggung oleh custumer, jika permintaan pick up dari custumer dan sebaliknya.
Bab 2: Dari Jasa ke Retail – Transformasi dengan Makna
HAYA bukan sekadar berpindah arah, melainkan bertumbuh. Setelah tujuh tahun membangun kepercayaan melalui jasa jahit, pada 2024 HAYA memperluas langkah ke bidang retail. Tapi kami tahu, kami tidak ingin sekadar menjual pakaian. Kami ingin menjual cerita.
Kala itu, pendiri HAYA merasakan kegelisahan yang semakin menguat: semakin sedikit orang yang menghargai proses di balik sepotong pakaian. Fast fashion merajalela, dan budaya lokal makin tenggelam di tengah arus tren global. Dari kegelisahan itulah, tumbuh tekad untuk menciptakan sesuatu yang berbeda — brand fashion yang tidak hanya memanjakan mata, tapi juga menyentuh hati dan memberi dampak.
Kami mulai mendesain sendiri motif batik, bekerja sama dengan pengrajin lokal, dan memilih material yang tidak hanya nyaman, tapi juga ramah lingkungan. Setiap koleksi HAYA bukan hanya hasil kreativitas, tapi juga hasil kolaborasi dan filosofi. Kami memadukan teknik tradisional dengan sentuhan modern, menciptakan karya yang relevan, elegan, dan sarat makna.
Tahun 2024 kami membuka toko fashion hayaofficial_yk di platform media sosial dan offline di jl affandi santren depok sleman (Plaza UNY lt2). Produk kami berfokus pada busana wanita dengan sentuhan etnic batik dan lurik. Haya diproduksi di patuk gunungkidul, dengan 7 karyawan dan kapasitas produksi hingga 250pcs per bulan. Kami memastikan setiap produk yang keluar dari rumah produksi di cek kualitasnya dengan cermat. karena bagi kami pelanggan harus mendapatkan kulitas produk yang sesuai standar. ditahun 2024 kami memantapkan diri untuk melebarkan sayap ke bidang manufaktur fashion dengan menggunakan kain wastra nusantara yang bertujuan untuk melestarikan kebudayaan indonesia.
Bab 3: Mengenal HAYA Lebih Dalam
HAYA adalah singkatan dari “Harmoni Alam dan Budaya”. Nama ini bukan dipilih secara kebetulan. Ia lahir dari visi kami untuk menyatukan keberlanjutan (sustainability) dengan kekayaan budaya lokal. Perjalanan Panjang kami tidak lepas dari sebuah mimpi yang kami tuangkan dalam visi dan misi perusahaan. Visi dan misi kami adalah
Visi :
Menjadi sebuah brand fashion lokal yang menjadi kiblat fashion dunia dengan mengedepankan nilai nilai kebudayaan wastra nusantara sehingga dapat membuka lapangan kerja untuk lingkungan sekitar dan menerapkan busana slow fashion.
Misi :
> Menghasilkan produk slow fashion yang aman untuk lingkungan
> Memberdayakan SDM di sekitar lingkungan Produksi dan toko
> Menggunakan Produk / bahan wastra nusantara disekitar
> Menjaga kualitas produk dengan jahitan yang rapi dan halus
Kami percaya bahwa pakaian bukan hanya tentang penampilan luar, melainkan ekspresi dari nilai dan identitas. Karena itu, desain kami selalu mengandung cerita: tentang alam yang indah dan harus dijaga, tentang budaya yang kaya dan harus dilestarikan, dan tentang perempuan Indonesia yang kuat, mandiri, dan penuh gaya.
Dapatkan materi dan cerita inkubasi bisnis 2025 disini
Filosofi Haya
Haya dalam islam berarti sifat malu yang positif dan kesopanan, membawa diri kami untuk selalu melakukan perilaku baik dan bermanfaat. Makna yang mengandung harapan untuk haya agar selalu menghadirkan produk yang berkualitas, merangkul mitra pengrajin lokal dan menjadi tempat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Sedangkan filosofi Haya menurut owner, haya tercipta dari mimpi seorang ayah yang ingin anak nya berkembang dan lebih tinggi derajatnya. Jika kata haya dibalik maka akan menjadi kata lain yaitu ayah. Bisnis ini owner dedikasikan kepada ayah nya yang telah memberikan support mental maupun materi dalam setiap langkahnya. Kata kata yang tertanam dalam diri owner “ anak mbarep iku udu ngumbar karep nanging noto karep” yang arti nya anak pertama itu tidak mengumbar keinginan nya namun menata keinginannya. Wejangan ini menjadi tonggak berdirinya Haya sebagai Langkah owner untuk menata masa depan nya dan masa depan beberapa karyawan yang mengikutinya.
Sekarang haya mempunyai 2 sub brand yaitu haya sewing berfokus pada jasa jahit busana dan haya official / sarahhaya berfokus pada pengolahan kain wastra nusantara.
Mengenal sedikit dari kisah owner HAYA
Di sebuah sudut tenang di perbatasan antara Gunungkidul dan Bantul, tumbuh seorang anak perempuan bernama Sarah Nurhayati. Tidak ada yang menyangka bahwa dari desa yang sederhana itu akan lahir sosok yang kelak menjadi salah satu wirausaha perempuan paling gigih dan menginspirasi dalam dunia fashion lokal. Hidupnya tidak dimulai dari kemewahan, bukan pula dari warisan keluarga perancang busana—tapi dari keberanian, nekat, dan cinta terhadap gambar-gambar “ala-ala” yang dulu ia buat di sela-sela waktu belajarnya.
Saat lulus SMP, Sarah memutuskan sesuatu yang bagi sebagian orang mungkin tidak lazim: ia memilih masuk SMK N 4 Yogyakarta, mengambil jurusan Tata Busana. Pilihan ini bukan karena sudah ahli menjahit atau memiliki keterampilan fashion dari keluarga. Modalnya saat itu hanya satu: hobi menggambar baju, meski asal-asalan. Tapi ada satu hal yang tidak asal: tekadnya.
Di SMK, dunianya berubah total. Ia mulai mengenal mesin jahit, pembuatan pola, teknik menjahit dasar, hingga bagaimana sepotong kain bisa disulap menjadi busana yang layak pakai. Semua serba baru. Di saat teman-temannya mungkin belajar teori di kelas-kelas biasa, Sarah harus berurusan dengan gunting kain, benang, pola, dan deadline tugas praktek yang nyata. Tapi ia tidak menyerah.
Justru dari keterbatasan itulah mentalnya terasah. Sarah aktif mengikuti berbagai ekstrakurikuler di sekolah. Dari sanalah ia belajar banyak: komunikasi, manajemen waktu, kepemimpinan, bahkan kerja tim. Perlahan, ia mulai menyukai dunia fashion tidak hanya dari sisi estetik, tetapi juga dari proses panjang di balik sebuah karya.
Setelah lulus SMK, Sarah melanjutkan langkahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mengambil jurusan yang sama: Pendidikan Tata Busana. Tapi perjalanan kuliah bukanlah cerita manis.
Di bangku kuliah, semua serba berat. Tugas menumpuk. Praktek menjahit lebih kompleks. Tidak sedikit malam yang ia lewati dengan tidur hanya 2 jam, bahkan tidak sempat mandi karena deadline tugas jahit yang belum selesai. Kondisi tubuhnya pun sering tak sanggup mengikuti. Ia sering keluar-masuk rumah sakit, infus menjadi teman akrabnya, namun semangatnya tidak pernah padam.
Sarah menjalani kuliah dengan beasiswa prestasi, yang artinya ia dituntut untuk mempertahankan IPK minimal 3.00. Di tengah tekanan akademik dan keterbatasan finansial, ia terus berjuang. Hingga akhirnya, meski lulus telat satu tahun, ia berhasil menyandang gelar Sarjana Pendidikan Tata Busana (S.Pd.) pada tahun 2017—gelar yang ia raih bukan hanya dengan kepintaran, tapi dengan air mata, tekad, dan ketahanan luar biasa.
Selepas lulus, Sarah, seperti kebanyakan lulusan baru, ingin bekerja. Ia membayangkan menjadi seorang desainer di perusahaan besar atau mungkin guru tata busana. Tapi realitas berkata lain. Bukannya mendapatkan pekerjaan, ia malah berada di posisi sebaliknya: harus merekrut orang untuk bekerja padanya.
Dengan modal seadanya, tanpa pengalaman manajemen atau bisnis, Sarah memutuskan untuk mendirikan usahanya sendiri. Ia mengawali HAYA Sewing, sebuah jasa jahit yang pada awalnya sederhana, hanya mengandalkan kemampuannya menjahit dan dukungan dari orang tua serta adiknya. Tak ada kantor, tak ada showroom. Hanya mesin jahit, kain, dan mimpi besar.
Sarah tahu bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman bisnis. Maka, ia mulai aktif mengikuti seminar-seminar dan pelatihan dari dinas. Di sanalah ia mulai dikenal oleh Dinas Koperasi dan UMKM, dan dari sana pula jalannya mulai terbuka. Ia mulai diundang untuk ikut pameran, fashion show, bahkan mendapatkan bantuan pendanaan dan pelatihan dari dinas.
Perjalanan ini mengajarkannya banyak hal: tentang branding, tentang harga, tentang manajemen tim, dan tentang bagaimana membangun usaha dari nol. Ia belajar sambil menjalani, belajar dari salah, dan memperbaikinya perlahan-lahan.
Dari hanya sekadar jasa jahit biasa, bisnis Sarah berkembang menjadi lebih terarah. Ia membagi brand-nya menjadi dua: Sarah HAYA untuk lini fashion siap pakai (retail), dan HAYA Sewing untuk jasa jahit (custom, partai besar, busana pengantin, kebaya wisuda, bridesmaid, hingga kostum panggung).
Dengan keahliannya dan kerja keras tim yang sebagian besar adalah ibu-ibu lokal dari Gunungkidul, Sarah membuktikan bahwa produk lokal bisa tampil berkualitas tinggi. Kliennya datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar Yogyakarta.
Yang istimewa, Sarah selalu menjaga nilai-nilai keberlanjutan dan budaya lokal dalam setiap produknya. Ia menggunakan wastra Nusantara, menonjolkan teknik jahit manual, dan menghargai kerja tangan para pengrajin.
Tahun 2025 menjadi tahun yang sangat penting dalam perjalanan Sarah. Ia mengenal program inkubasi bisnis dari Dinas Koperasi yang bekerja sama dengan Satoeasa, sebuah inkubator bisnis kreatif yang dipimpin oleh para pelaku usaha muda penuh semangat.
Dari sinilah semangat baru muncul. Sarah tidak hanya mendapat pelatihan bisnis, tetapi juga networking, mentoring, dan dukungan komunitas yang membangun. Ia bertemu dengan banyak pelaku bisnis lain yang punya perjuangan serupa. Salah satu sosok yang paling menginspirasi Sarah dalam inkubasi ini adalah Mbak Henti, owner dari Nanababy Career.
Meskipun awalnya Sarah mengira bahwa bisnis orang lain sudah tertata rapi, ternyata di balik layar banyak juga yang masih “acak adul”, sama seperti dirinya. Tapi justru dari ketidaksempurnaan itulah mereka saling belajar. Sarah mulai merapikan sistem bisnisnya, memperbaiki manajemen, menyusun ulang struktur usaha, dan memetakan strategi jangka panjang.
Inkubasi ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga latihan mental. Sarah mengakui bahwa banyak saat-saat melelahkan, begadang lagi, menghadapi revisi proposal, mempresentasikan ide di depan mentor, tapi semua itu ia jalani dengan semangat dan pantang menyerah.
Apa yang membuat Sarah bertahan? Jawabannya ada pada mental baja dan impiannya untuk bisa memberdayakan orang lain. Ia tidak hanya ingin sukses sendiri. Ia ingin ibu-ibu di kampungnya bisa mandiri. Ia ingin anak muda bisa percaya diri berkarya dari daerah. Ia ingin membuktikan bahwa perempuan desa pun bisa mendirikan brand fashion yang berkualitas nasional, bahkan internasional.
Dalam setiap baju yang dijahit, dalam setiap lembar kain yang dipotong, dalam setiap desain yang ia buat — ada cerita perjuangan, ketekunan, dan cinta. HAYA bukan sekadar brand. HAYA adalah cerminan jiwa seorang Sarah Nurhayati yang membuktikan bahwa mimpi bisa dijahit pelan-pelan menjadi kenyataan.
Kisah Sarah Nurhayati belum selesai. Ia masih terus melangkah. Masih banyak yang ingin ia capai: membuka workshop mandiri, memperluas pasar ekspor, membangun sekolah fashion lokal, dan memberdayakan lebih banyak perempuan di desa. Tapi satu hal yang pasti, ia sudah memulai langkah besar dari titik nol — dari gambar “ala-ala”, mesin jahit pertama, hingga panggung fashion dan ruang-ruang inkubasi bisnis.
Dan semua itu berawal dari satu hal: keberanian untuk mencoba dan keteguhan untuk tidak menyerah
Apa itu SARAHHAYA ?
haya official adalah brand fashion yang mengolah kekayaan wastra nusantara dari lembaran kain menjadi produk ready to wear. kami menggunakan bahan batik yang kami desain sendiri dan lurik dari tangan tangan pengrajin dijogja dan sekitarnya.
Menenun Mimpi, Membawa Budaya ke Dunia
Di tengah arus industri fashion yang bergerak cepat, sarahhaya hadir sebagai nafas baru — sebuah brand busana yang tidak hanya peduli pada estetika, tetapi juga menjunjung tinggi keberlanjutan dan nilai-nilai budaya Indonesia. Sarahhaya berdiri bukan semata karena keinginan menciptakan produk pakaian, tetapi karena dorongan kuat dari sang pendiri, Sarah, untuk menjaga lingkungan dan melestarikan budaya leluhur melalui karya busana yang bermakna.
Cinta pada Budaya dan Alam
Sarah, pendiri sarahaya, adalah sosok yang sejak awal memiliki kedekatan emosional dengan lingkungan sekitarnya. Tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi, ia terbiasa melihat kain batik dan lurik tidak hanya sebagai bahan pakaian, tetapi sebagai simbol identitas dan filosofi hidup. Di sisi lain, ia juga semakin prihatin dengan kerusakan lingkungan yang banyak diakibatkan oleh limbah industri, termasuk fashion.
Berangkat dari dua kepedulian besar inilah — lingkungan dan budaya — Sarahhaya dilahirkan. Brand ini ingin menjadi jembatan antara nilai-nilai lama yang kaya makna dengan dunia modern yang dinamis. Sarah percaya bahwa kita bisa tampil modis tanpa harus mengorbankan bumi, dan kita bisa mengenakan karya lokal dengan rasa bangga yang mendalam.
Produk yang Didesain Sendiri, dari Hati
Salah satu kekuatan utama Sarahhaya terletak pada keaslian desainnya. Setiap potong pakaian merupakan hasil desain eksklusif dari sang pendiri sendiri. Tidak ada yang generik atau dibuat massal — semua melalui proses kreatif yang mempertimbangkan nilai estetika, kenyamanan, dan filosofi desain.
Bahan utama yang digunakan dalam koleksi Sarahhaya adalah batik dan lurik. Batik dipilih karena kekuatan simboliknya yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Lurik, kain tradisional dengan motif garis khas, juga dipilih karena kesederhanaannya yang sarat makna. Kedua kain ini tidak hanya cantik dipandang, tetapi juga mengandung nilai sejarah dan kearifan lokal.
Sarah memadukan batik dan lurik dalam bentuk-bentuk busana yang modern dan elegan. Potongan yang longgar namun tegas, warna-warna alam yang tenang namun berkarakter, hingga detail bordir atau lipit yang menyiratkan keanggunan — semua merupakan ciri khas Sarahhaya.
Dikerjakan oleh Ibu-Ibu Sekitar Rumah Produksi
Sarahhaya bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang proses. Sarah percaya bahwa fashion seharusnya memberdayakan, bukan mengeksploitasi. Karena itu, seluruh proses produksi Sarahaya dilakukan oleh para ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar lingkungan rumah produksi.
Para ibu ini sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka diberi pelatihan keterampilan menjahit, membatik, hingga menyusun pola. Sarah ingin mereka tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga merasa memiliki peran penting dalam menciptakan karya. Sarahhaya menjadi tempat di mana para perempuan bisa berkarya, berdaya, dan berkontribusi secara langsung terhadap pelestarian budaya.
Dalam setiap produk HAYA, ada tangan-tangan terampil dan hati yang bekerja. Setiap jahitan, setiap motif, adalah hasil kerja kolektif yang penuh ketekunan dan cinta. Maka dari itu, membeli produk Sarahhaya berarti juga mendukung kehidupan para perempuan tangguh di balik layar.
Pemasaran Offline dan Online
HAYA memasarkan produknya melalui dua kanal utama: offline dan online. Di sisi offline, sarahhaya aktif mengikuti pameran dan kolaborasi dengan galeri atau toko konsep yang mendukung produk lokal. Momen-momen ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk secara langsung ke pelanggan, sekaligus membangun hubungan yang lebih personal.
Sementara secara online, sarah haya membangun kehadiran digital yang kuat melalui media sosial dan platform e-commerce. Instagram menjadi etalase utama, di mana setiap koleksi dipresentasikan dengan visual yang estetik dan narasi yang menginspirasi. Selain itu, sarah haya juga aktif membagikan konten edukatif tentang sustainability, budaya lokal, dan behind-the-scenes proses produksi.
Strategi pemasaran ini dirancang untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, sekaligus memperluas jangkauan brand ke pasar yang lebih luas.
Lebih dari Sekadar Brand
Sarah haya adalah representasi dari semangat baru fashion Indonesia: kreatif, peduli, dan penuh makna. Ini bukan sekadar soal pakaian, tetapi tentang cerita, komunitas, dan kontribusi. Setiap orang yang memakai sarah haya , pada dasarnya menjadi bagian dari gerakan — gerakan untuk mencintai bumi, melestarikan budaya, dan mendukung perempuan.
Dalam setiap helai batik dan lurik sarah haya , ada jejak tradisi dan harapan masa depan. Dalam setiap koleksi, ada upaya menyuarakan bahwa kita bisa tampil cantik tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur. Dan dalam setiap pelanggan, ada mitra yang ikut membawa cerita ini ke dunia yang lebih luas.
Sarah dan tim nya tahu bahwa perjalanan ini tidak selalu mudah. Namun mereka percaya, selama berjalan dengan hati, semua mimpi — termasuk membawa batik ke dunia internasional — bukanlah hal yang mustahil.
Karena bagi sarah haya, fashion bukan hanya tentang apa yang kita kenakan. Ia adalah tentang siapa kita, dan apa yang kita perjuangkan.
Apa itu haya sewing ?
HAYA SEWING: Jasa Jahit Berkualitas, Merangkai Karya dari Tangan-Tangan Terampil
Di balik sepotong pakaian yang indah, ada kisah tentang kerja keras, ketelatenan, dan ketulusan hati. Di situlah Haya Sewing berdiri — sebagai jasa jahit yang tidak hanya menjual hasil, tetapi juga dedikasi. Berlokasi di daerah Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, Haya Sewing telah melayani pelanggan dari seluruh penjuru Indonesia dengan berbagai kebutuhan jahitan, mulai dari busana pengantin, kebaya wisuda, hingga bridesmaid dalam skala kecil hingga besar.
Dari Gunungkidul untuk Indonesia
Gunungkidul dikenal dengan bentang alamnya yang indah dan budaya lokal yang masih kuat dijaga. Di balik keindahan alamnya, tersimpan potensi besar: tangan-tangan terampil perempuan yang memiliki keahlian menjahit yang luar biasa. Haya Sewing lahir dari semangat untuk menggali potensi itu, memberdayakan ibu-ibu di sekitar Patuk, dan memberikan mereka kesempatan untuk berkarya serta mandiri secara ekonomi.
Meski berasal dari daerah yang relatif jauh dari hiruk-pikuk kota besar, kualitas hasil jahitan Haya Sewing mampu bersaing di level nasional. Kami percaya bahwa keterampilan tidak mengenal batas geografis. Dengan komitmen pada detail dan kualitas, kami terus tumbuh sebagai jasa jahit yang dipercaya untuk momen-momen penting dalam hidup para pelanggan.
Layanan yang Lengkap dan Profesional
Haya Sewing menerima berbagai jenis pesanan jahit — baik partai besar seperti seragam atau gaun bridesmaids, maupun pesanan satuan seperti kebaya wisuda atau busana pengantin personal. Kami sangat terbuka untuk kolaborasi dan siap mengakomodasi permintaan desain khusus dari pelanggan.
Jenis Jahitan:
Bahan Pilihan Berkualitas
Untuk mendukung kualitas hasil jahitan, kami menggunakan bahan-bahan premium seperti:
Setiap bahan dipilih dengan hati-hati sesuai kebutuhan pelanggan dan jenis desain yang diminta. Kami selalu memastikan kenyamanan, daya tahan, dan kesan visual dari bahan yang digunakan.
Detail yang Menawan: Payet, Bordir, dan Aplikasi Bunga
Salah satu ciri khas dari Haya Sewing adalah perhatian kami terhadap detail. Kami menawarkan opsi full payet dengan berbagai model dan pola — dari motif klasik hingga desain kontemporer yang mengikuti tren terkini. Semua pengerjaan dilakukan secara manual, bukan mesin, untuk menjaga kualitas dan karakter artistik setiap detailnya.
Selain payet, kami juga mengerjakan:
Tim Kecil, Semangat Besar
Haya Sewing mungkin belum memiliki tim besar, tetapi kami memiliki semangat yang besar dalam setiap pekerjaan yang kami lakukan. Saat ini, tim inti kami terdiri dari:
Kami menjunjung tinggi prinsip kerja sama, saling membantu, dan belajar bersama. Setiap anggota tim adalah bagian penting dari keberhasilan Haya Sewing.
Melayani Pelanggan dari Seluruh Indonesia
Haya Sewing telah mengirimkan hasil jahitannya ke berbagai kota besar di Indonesia — dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar. Kami melayani pemesanan melalui berbagai platform komunikasi: WhatsApp, Instagram, dan marketplace online.
Kami selalu terbuka dengan konsultasi desain. Pelanggan dapat mengirimkan inspirasi desain mereka sendiri, atau mempercayakan seluruh proses kreatif kepada tim kami. Kami akan membantu dari pemilihan bahan, desain detail, hingga ukuran yang sesuai.
Marketing offline dan online HAYA
Strategi Marketing HAYA Sewing dan Sarah HAYA: Menyambung Warisan dengan Inovasi
Sebagai brand fashion yang menjunjung tinggi nilai budaya lokal dan keberlanjutan, HAYA Sewing dan Sarah HAYA memiliki pendekatan pemasaran yang menyeluruh dan strategis, baik secara online maupun offline. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, namun tetap menghargai sentuhan personal dan pengalaman langsung, strategi marketing kami menyatukan kekuatan media sosial modern dengan interaksi tatap muka melalui pameran dan acara fashion. Pendekatan ini tidak hanya membangun brand awareness, tetapi juga menciptakan hubungan yang kuat dan emosional dengan pelanggan, baik dari sisi ritel maupun jasa jahit.
1. Marketing Online: Membangun Eksistensi Digital dan Kedekatan Pelanggan
Strategi pemasaran online HAYA berpusat pada tiga platform utama: Instagram, Facebook, dan TikTok. Kami menyadari bahwa target pasar kami — wanita dewasa berusia 23 tahun ke atas dengan penghasilan menengah ke atas — aktif di platform-platform tersebut. Oleh karena itu, kami merancang konten digital yang relevan, inspiratif, dan mencerminkan nilai-nilai utama brand kami: keindahan wastra Nusantara, keberlanjutan, serta keanggunan perempuan Indonesia.
a. Instagram: Galeri Visual dan Storytelling Brand
Instagram menjadi wajah utama kami di dunia maya. Dengan tampilan visual yang estetik, kami menampilkan hasil karya jahitan baik dari HAYA Sewing (layanan custom dan mass order) maupun koleksi fashion siap pakai dari Sarah HAYA. Setiap postingan dirancang untuk tidak sekadar menjual, tetapi juga bercerita tentang proses kreatif, nilai budaya di balik motif batik, dan tangan-tangan trampil ibu-ibu pengrajin di Patuk, Gunungkidul yang menjadi kekuatan utama kami.
Selain itu, fitur Instagram Story dan Reels kami manfaatkan untuk menampilkan proses kerja, testimoni pelanggan, behind the scene produksi, serta tips fashion dan perawatan kain batik. Engagement pelanggan diperkuat melalui polling, Q&A interaktif, dan highlight yang mengarsipkan informasi penting seperti katalog produk, daftar harga jasa jahit, hingga tutorial mix & match.
b. Facebook: Komunitas Loyal dan Penyebaran Informasi
Walaupun popularitasnya mulai digeser oleh Instagram dan TikTok di kalangan muda, Facebook tetap menjadi kanal penting untuk menjangkau pasar dewasa dan komunitas. Kami menggunakan Facebook untuk mengelola halaman bisnis dan grup pelanggan, serta membagikan informasi yang lebih panjang seperti artikel edukatif tentang kain nusantara, cerita di balik koleksi, dan pengumuman event offline seperti pameran atau promo.
Fitur Facebook Ads juga kami manfaatkan untuk menjangkau audiens baru dengan demografi yang telah disesuaikan, seperti ibu bekerja, calon pengantin, dan komunitas pecinta wastra lokal.
c. TikTok: Edukasi dan Hiburan dalam Format Ringan
TikTok menjadi media terbaru yang kami garap serius untuk menjangkau generasi yang lebih muda dan menampilkan sisi fun serta kreatif dari brand kami. Di TikTok, kami membuat konten seperti:
Format pendek TikTok memungkinkan kami membangun kedekatan secara ringan dan cepat viral, sehingga membantu meningkatkan brand awareness dan memperluas jangkauan audiens.
2. Marketing Offline: Interaksi Nyata dan Penguatan Kredibilitas Brand
Walau kekuatan digital sangat besar, kami percaya bahwa marketing offline tetap penting, terutama dalam industri fashion yang mengandalkan pengalaman fisik dan kepercayaan langsung. Oleh karena itu, kami secara konsisten mengikuti pameran fashion, fashion show, dan sistem konsinyasi untuk memperkenalkan produk dan jasa kami kepada publik secara langsung.
a. Pameran Fashion: Menyentuh Pasar Langsung dan Kolaborasi Lokal
Kami rutin mengikuti pameran fashion dan UMKM, baik di tingkat lokal, nasional, hingga pameran yang diselenggarakan pemerintah atau komunitas kreatif. Dalam pameran ini, kami menampilkan koleksi terbaru dari Sarah HAYA, serta membuka booth khusus untuk memperkenalkan jasa jahit HAYA Sewing.
Pameran memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan calon pelanggan, menunjukkan kualitas jahitan secara nyata, serta menjalin relasi dengan komunitas fashion lain, buyer, dan media. Selain itu, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengedukasi pengunjung tentang pentingnya memilih fashion yang berkelanjutan dan mendukung pengrajin lokal.
b. Fashion Show: Menampilkan Identitas Estetik dan Branding Visual
Partisipasi dalam fashion show menjadi salah satu strategi kuat dalam membentuk citra brand. Dalam peragaan busana, kami bisa menampilkan koleksi secara utuh: dari konsep, warna, gaya, hingga narasi di balik desain.
Setiap fashion show kami anggap sebagai panggung untuk memperkuat identitas Sarah HAYA sebagai brand yang elegan, berakar pada budaya, namun tetap modern. Koleksi yang ditampilkan selalu dirancang dengan mengusung nilai lokal seperti motif batik khas Yogyakarta, teknik bordir tradisional, atau siluet kebaya modern.
Kami juga memanfaatkan momen fashion show untuk mengundang influencer, media lokal, hingga calon klien besar seperti wedding organizer dan event planner, terutama untuk memperkenalkan layanan jahitan dalam jumlah besar seperti bridesmaid, kebaya wisuda, atau kostum panggung.
c. Konsinyasi: Penetrasi Pasar melalui Toko Fisik Partner
Untuk memperluas distribusi dan menjangkau pelanggan yang belum aktif secara digital, kami bekerja sama dengan beberapa butik dan toko offline dalam bentuk sistem konsinyasi. Produk Sarah HAYA tersedia di beberapa galeri UMKM dan concept store yang memiliki kurasi ketat terhadap produk lokal berkualitas.
Sistem ini memungkinkan produk kami berada lebih dekat dengan konsumen yang ingin mencoba langsung bahan dan ukuran. Di sisi lain, kami juga menyuplai contoh jahitan ke toko partner sebagai portofolio jasa HAYA Sewing — membuka peluang pelanggan toko untuk memesan custom melalui kanal yang telah kami siapkan.
3. Sinergi Online dan Offline: Membangun Citra dan Komunitas
Keberhasilan strategi marketing kami terletak pada sinergi antara online dan offline. Kami tidak hanya memisahkan dua dunia ini, tetapi mengintegrasikannya secara strategis. Misalnya, saat kami mengikuti pameran, kami dokumentasikan proses dan suasananya lalu diunggah ke Instagram dan TikTok. Saat ada fashion show, kami tayangkan secara live di media sosial dan mengajak followers untuk voting look favorit.
Begitu juga sebaliknya, saat ada kampanye online atau launching koleksi baru, kami buat mini event offline seperti popup booth atau private viewing untuk pelanggan VIP dan kolega. Pendekatan ini menciptakan pengalaman menyeluruh (omnichannel experience) bagi pelanggan kami — mereka bisa mengenal brand melalui layar, lalu mengalaminya langsung di dunia nyata.
4. Fokus pada Nilai: Bukan Sekadar Produk
Baik di platform online maupun aktivitas offline, strategi marketing HAYA tidak hanya berfokus pada penjualan. Kami membangun narasi tentang siapa kami, mengapa kami membuat produk ini, dan untuk siapa karya ini kami persembahkan.
Setiap konten dan aktivitas kami bermuara pada tiga nilai utama:
Melalui strategi pemasaran yang holistik dan selaras antara dunia digital dan dunia nyata, HAYA Sewing dan Sarah HAYA tidak hanya membangun brand, tetapi juga komunitas, pengalaman, dan nilai. Di tengah tren globalisasi dan produksi massal, kami hadir sebagai pilihan berbeda — brand yang punya cerita, punya akar, dan punya hati.
Segmen pasar yang dijangkau oleh HAYA
1. Demografis
2. Psikografis
3. Perilaku Berbelanja
4. Geografis (opsional)
Proses yang Rapi dan Terjadwal
Untuk pesanan partai besar, kami menerapkan sistem kerja berbasis timeline. Setiap tahapan — dari pengambilan ukuran, pemotongan bahan, pemasangan payet, hingga quality control — kami jadwalkan dengan disiplin. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pesanan selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.
Kami juga memberikan dokumentasi proses (jika diminta), sebagai bentuk transparansi dan bentuk apresiasi terhadap pelanggan yang mempercayakan momen pentingnya kepada kami.
Testimoni dan Kepercayaan
Banyak pelanggan kami datang dari rekomendasi mulut ke mulut. Mereka puas dengan kualitas hasil jahitan, ketepatan waktu, dan komunikasi yang terbuka. Testimoni yang masuk menyebutkan bahwa busana dari Haya Sewing membuat mereka merasa percaya diri, anggun, dan nyaman — kualitas yang kami jadikan standar dalam setiap hasil kerja kami.
Visi Jangka Panjang
Ke depan, Haya Sewing ingin berkembang bukan hanya sebagai jasa jahit, tapi sebagai pusat pemberdayaan perempuan dan pelestarian keterampilan tradisional. Kami ingin melatih lebih banyak ibu rumah tangga di daerah kami agar bisa memiliki keterampilan menjahit, membordir, dan memasang payet secara profesional.
Kami juga ingin membangun sistem produksi yang lebih terstruktur, membuka ruang kerja lebih luas, dan berinvestasi dalam alat-alat produksi yang efisien namun tetap mempertahankan nuansa handmade.
Mengapa Memilih Haya Sewing?
Haya Sewing bukan sekadar tempat menjahit. Ia adalah tempat mimpi dijahit, harapan dirajut, dan keindahan dirangkai. Dengan tangan-tangan ibu hebat dari Patuk, Gunungkidul, kami siap menghadirkan busana terbaik untuk setiap momen penting dalam hidup Anda.
Hubungi kami hari ini, dan biarkan kami menjadi bagian cerita indah Anda.
Bab 4: Filosofi Desain dan Produksi
Setiap koleksi HAYA lahir dari proses yang panjang. Kami tidak menciptakan tren musiman yang cepat berlalu, melainkan karya yang bertahan, baik dari segi kualitas maupun nilai.
Kami menggunakan kain ramah lingkungan, seperti katun organik dan serat alami lainnya. sebagai salah satu Langkah kami untuk mengurangi dan meminimalkan limbah produksi, kami memanfaatkan sisa kain untuk aksesoris atau produk sampingan lainnya. limbah ini kami olah menjadi craft aksesoris rambut seperti pita, jepit lambut dan scrunchi. Ada juga totebag, pouch dan wadah koin.
Desain kami terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia — mulai dari motif batik khas daerah, tenun, hingga simbol-simbol filosofis Nusantara. Namun, semuanya kami hadirkan dalam bentuk yang modern dan versatile, sehingga cocok dikenakan oleh perempuan urban masa kini.
Bab 5: Cerita di Balik Koleksi
Setiap koleksi sarah haya memiliki tema dan narasinya sendiri. Misalnya, koleksi “Rimbawan” terinspirasi dari hutan tropis Indonesia. Motif daun, akar, dan fauna tercetak dalam palet warna bumi yang hangat, mengajak pemakainya untuk kembali terhubung dengan alam. Koleksi rimbawan kita lauching di kemeriahan ulang tahun gunungkidul di goa rancang kencana tahun 2022.
Koleksi segoro dilaunching 2024 mengambil inspirasi dari lautan gunungkidul yang memiliki lautan luas dan kerrang laut yang indah. Dengan potongan yang edgy dan motif yang kuat, koleksi ini dirancang untuk memancarkan aura penyembuhan dan kekokohan sekaligus.
Kami selalu menyertakan catatan kecil di setiap produk kami — sebuah paragraf pendek tentang cerita di balik desain. Karena kami percaya, ketika seseorang mengenakan koleksi sarah haya, ia tidak hanya memakai kain, tapi juga membawa cerita.
Bab 6: Komunitas dan Pelanggan yang Bermakna
Kami tidak menyebut pelanggan kami sekadar pembeli. Mereka adalah bagian dari keluarga besar HAYA. Kami sering mengadakan workshop menjahit, hingga diskusi tentang fashion berkelanjutan. Kami ingin menciptakan ruang di mana perempuan bisa belajar, berbagi, dan tumbuh bersama. Tidak hanya relasi dari komunitas ini kami juga mendapatkan mitra baru.
Komunitas HAYA adalah tempat di mana nilai saling menghargai dan memberdayakan hidup. Kami mendengarkan mereka, kami terinspirasi dari mereka. Banyak ide koleksi kami datang dari cerita para pelanggan — tentang perjuangan, mimpi, dan kehidupan mereka yang penuh warna.
Bab 7: Menatap Masa Depan
Perjalanan HAYA masih panjang. Kami ingin terus berkembang, menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia dan dunia. Kami sedang mengembangkan lini produk baru seperti tas, sepatu, dan perhiasan yang tetap membawa semangat sustainability dan budaya lokal.
Kami juga ingin memperluas kolaborasi dengan lebih banyak pengrajin lokal, sekaligus membuka lapangan kerja yang adil dan berkelanjutan. Karena kami percaya, sebuah brand yang hebat adalah yang tumbuh bersama orang-orang di sekitarnya.
Bab 8: Mengapa Memilih HAYA?
Ketika Anda memilih HAYA, Anda memilih:
Kami percaya bahwa fashion bisa menjadi kekuatan untuk perubahan — perubahan cara berpakaian, cara berpikir, dan cara hidup. Dengan memilih HAYA, Anda menjadi bagian dari perubahan itu.
Bab 9: Akhir yang Baru
HAYA bukan sekadar brand. Ia adalah gerakan, komunitas, dan cerita. Dari lembar kain pertama hingga koleksi yang kini ada di lemari Anda, semuanya ditenun dengan nilai, cinta, dan harapan.
Kami tidak akan berhenti bercerita. Karena di setiap langkah Anda, HAYA ingin menjadi bagian — menemani, menguatkan, dan merayakan Anda.
Terima kasih telah menjadi bagian dari cerita kami.
#BersamaHAYA #HidupDenganMakna
Mau Konsultasi?