Setiap manusia memiliki motivasi hidup, dan ada tiga motivasi utama yang dominan: **self-expression**, **achievement**, dan **idealisme**. Walaupun seseorang mungkin memiliki ketiga motivasi ini, biasanya ada satu yang paling menonjol. Misalnya, seseorang yang sangat ekspresif akan masuk kategori motivasi hidup *self-expression*, sementara orang yang mengejar karier lebih cenderung pada motivasi *achievement*. Motivasi ini juga bisa bergeser seiring bertambahnya usia.
Pada umumnya, anak muda, terutama Gen Z dan milenial yang lebih muda, lebih banyak didorong oleh motivasi *self-expression*. Mereka senang menonton konser, traveling, dan mencoba berbagai pengalaman baru untuk mengekspresikan diri. Namun, seiring bertambahnya usia, biasanya motivasi bergeser ke *achievement*, seperti mengejar karier atau status sosial, terutama pada milenial senior dan Gen X. Selanjutnya, pada usia yang lebih matang, seperti Gen X yang lebih tua atau baby boomers, motivasi hidup biasanya mulai beralih ke *idealisme*, seperti memegang teguh prinsip hidup, belajar lebih banyak, atau menjaga lingkungan.
Berdasarkan motivasi hidup tersebut, audiens dapat dibagi ke dalam tiga segmen utama: **experiencers**, **achievers**, dan **thinkers**. **Experiencers** adalah mereka yang termotivasi oleh *self-expression*. Tiga kata kunci untuk segmen ini adalah kesenangan, tren baru, dan aktivitas fisik dan sosial. Mereka selalu mencari pengalaman baru, seperti mencoba restoran baru, traveling ke destinasi unik, atau mengeksplorasi olahraga baru.
Menarik untuk Dibaca : Strategi Sukses Membentuk Tim Digital Marketing
Kegiatan fisik dan sosial bersama teman atau keluarga juga menjadi bagian penting dari hidup mereka. Sebagai contoh, experiencers bisa berupa orang yang menikmati konser, suka menari, dan bersenang-senang bersama teman-temannya. Namun, experiencers tidak selalu tentang kesenangan. Ada juga yang produktif, seperti seseorang yang menekuni hobi memodifikasi motor, yang tetap memberikan kesenangan sekaligus produktivitas.
Segmen kedua adalah **achievers**, yang termotivasi oleh *achievement*. Tiga kata kunci untuk segmen ini adalah status sosial, opini orang lain, dan aspirasi naik kelas. Para achievers berfokus pada pencapaian status sosial yang lebih tinggi dan sangat peduli dengan pandangan orang lain terhadap mereka. Mereka berusaha mendengarkan opini orang lain untuk memastikan bahwa mereka tetap terlihat sukses dan memenuhi standar sosial yang diinginkan.
Definisi status sosial dalam segmen *achiever* adalah pengakuan dari lingkungan sekitar bahwa seseorang telah sukses atau kaya. Para *achiever* sangat memperhatikan pandangan orang lain tentang mereka. Persona *achiever* dapat digambarkan dalam dua ilustrasi. Pertama, seorang anak muda, mungkin mahasiswa atau pelajar, yang sangat giat belajar dan aktif mengejar prestasi. Kedua, ketika ia dewasa, menjadi profesional yang selalu bersemangat mengejar karier, berharap mendapatkan promosi setiap tahun. Ini mencerminkan ciri khas *achievers* yang fokus pada pencapaian dan kenaikan status sosial.
Segmen ketiga adalah *thinkers*. Tiga kata kunci yang menggambarkan mereka adalah kualitas, pengetahuan, dan keluarga/komunitas. *Thinkers* cenderung mencari produk-produk berkualitas, bersikap rasional, dan sangat menghargai nilai-nilai keluarga serta komunitas. Mereka konservatif, peduli terhadap lingkungan, dan senang belajar hal-hal baru. Persona *thinkers* dapat digambarkan dengan dua ilustrasi.
Pertama, seseorang yang menggunakan transportasi publik sambil membaca buku—melambangkan kepedulian terhadap lingkungan dan semangat belajar. Kedua, seseorang yang aktif dalam kegiatan komunitas, seperti kerja bakti atau aktivitas parenting, menunjukkan fokus mereka pada keluarga, komunitas, dan prinsip hidup yang idealis.
Setelah memahami ketiga segmen audiens ini (*experiencers, achievers,* dan *thinkers*), langkah selanjutnya adalah mendesain iklan menggunakan bantuan AI seperti ChatGPT. Misalnya, untuk segmen *experiencers* yang mencari kesenangan, tren baru, dan aktivitas fisik/sosial, prompt pertama yang dibuat adalah: *”Saya adalah pemilik merek produk fashion pria. Buatkan ide iklan media sosial yang ditujukan untuk segmen *experiencers*. Mereka mencari kesenangan, tren baru, dan menyukai aktivitas fisik/sosial.”* ChatGPT merespons dengan empat ide kreatif:
1. **Video Pendek:** Menampilkan pria muda bergaya trendy, aktif dalam berbagai aktivitas seperti bersepeda, bermain basket, atau berpesta. Iklan ini menggunakan adegan cepat dengan copywriting seperti *”Life Moves Fast and So Do You”* dan call-to-action (CTA) untuk langsung belanja.
2. **Trendsetter In Motion:** Format karusel atau slideshow menampilkan koleksi produk dengan copywriting *”Be the Trendsetter Wherever You Go”* dan CTA.
3. **Challenge Accepted:** Tantangan media sosial yang mendorong audiens memposting video pendek gaya mereka dengan copywriting *”Can You Keep Up?”* dan CTA.
4. **Unleash the New You:** Menggunakan format *reels* atau *TikTok* dengan konsep *before-after*, disertai copywriting dan CTA tertentu.
Dari ide pertama, prompt selanjutnya meminta ChatGPT membuat ilustrasi *storyboard* frame-by-frame untuk video pendek tersebut. Storyboard yang dihasilkan menggambarkan adegan dengan detail, sehingga mempermudah proses produksi. Hal serupa dilakukan untuk ide ketiga, di mana *storyboard* dibuat untuk tantangan media sosial, mendorong terciptanya konten yang dihasilkan pengguna (*user-generated content*). Dalam waktu singkat, konsep iklan yang detail, mulai dari ide hingga *storyboard*, sudah tersedia. Dengan pendekatan ini, proses kreatif menjadi lebih efisien dan siap untuk eksekusi.
Sekarang mari kita bandingkan dengan segmen lain, yaitu *achievers*. Setelah sebelumnya membahas segmen *experiencers*, yang fokus pada kesenangan, tren baru, dan aktivitas fisik/sosial, kini kita akan melihat bagaimana pendekatan berbeda digunakan untuk segmen *achievers*. Untuk itu, prompt yang digunakan adalah: *”Saya adalah pemilik merek produk fashion pria. Buatkan ide iklan media sosial untuk segmen *achievers*, yang mengejar status, peduli terhadap opini orang lain tentang mereka, dan ingin naik kelas sosial.”*
ChatGPT memberikan lima ide kreatif berikut:
1. **Dressed for the Future:** Format video pendek yang menampilkan pria ambisius yang memulai kariernya. Visualnya menunjukkan perhatian pada detail penampilan karena itu dianggap mencerminkan kesuksesan. Disertai copywriting yang menonjolkan perjalanan menuju kesuksesan serta *call-to-action* (CTA).
2. **Before and After:** Menampilkan transformasi gaya seseorang sebelum dan sesudah menggunakan produk, dengan penekanan pada peningkatan status sosial. Disertai copywriting yang menggugah dan CTA.
3. **Rise Above the Rest:** Format *reels* atau *TikTok video shorts*, menampilkan lokasi prestisius seperti *rooftop bar*, konferensi, atau acara eksklusif. Gaya visual ini mencerminkan aspirasi untuk menjadi yang terdepan, dengan copywriting dan CTA yang relevan.
4. **Your Status, Your Style:** Format video pendek yang menonjolkan bagaimana produk fashion mencerminkan status sosial seseorang.
5. **Signature of Success:** Gambar *close-up* produk-produk fashion dengan penekanan pada kualitas tinggi yang mengkomunikasikan kesuksesan dan prestise.
Untuk menguji apakah visualisasi segmen ini berbeda dengan segmen *experiencers*, ChatGPT kemudian diminta untuk membuat ilustrasi *storyboard* dari ide pertama, *”Dressed for the Future.”* Storyboard yang dihasilkan menggambarkan pria yang ambisius, berfokus pada karier, dan selalu memperhatikan penampilannya. Perbedaan mencolok terlihat jika dibandingkan dengan visualisasi segmen *experiencers*, di mana video pendeknya menonjolkan aktivitas fisik seperti bermain basket atau mencari kesenangan bersama teman-teman. Di segmen *achievers*, visualisasinya lebih formal dan berorientasi pada prestasi, menampilkan perjalanan karier yang sukses dan gaya hidup elegan.
Dari sini, kita dapat melihat bahwa setiap segmen memiliki karakteristik dan gaya komunikasi iklan yang berbeda. Untuk menciptakan iklan yang efektif, langkah pertama adalah memahami audiens dan memilih target segmen yang sesuai. Setelah itu, konsep iklan dapat disesuaikan dengan motivasi utama dan preferensi gaya hidup segmen tersebut.
Menarik untuk Ditonton : Cara Jualan Di WA Bussiness
Mau Konsultasi?