Pertama. Pemnafaatan kontras. Hal ini berhubugan dengan panca indera yaitu mata. Kita lihat, ketika desain yang bagus awalnya pasti akan menarik untuk dilihat. Hal tersebut adala teknik kontras ditonjolkan. Mudahnya adalah ketika orang melihat desain tersebut, mereka penasaran. Jadi kontras ini seperti penekanan pada objek desain yang mau ditunjukkan.
Nah, disini marketing bisa memanfaatkan warna-warna kontras untuk menyampaikan pesannya. Jadi lebih kepada konten tulisannya. Marketing bisa menonjolkan pesan apa yang ingin disampaikan kepada konsumen.
Menarik Untuk Ditonton : Cara Beriklan di WA Bussiness
Kedua. Orang marketing suka design yang dinamis. Karena otak manusia lebih suka yang dinamis. Jadi ketimbang mengenal sebuah konten yang sudah sering dilihat. Jadi orang marketing akan menyesuaikan desain kebutuhan konsumen.
Misal, desainnya sering dirubah sejalan dengan kebutuhan. Karena ini nanti adalah bentuk kreatifitas marketing dan desain. Suatu contoh pada waktu tertentu adalah momen kemerdekaan. Maka marketing dan desain akan menyesuaikan warna. Indonesia warna benderanya merah dan putih. Maka akan banyak warna tersebut yang akan muncul.
Jadi otak itu akan cepat menangkap ketika ada desain yang sudah familiar. Pemberian font yang dinamis juga membuat otak akan mudah menangkap. Pun otak juga senang dengan desain yang mengandung teka-teki.
Ketiga adalah patern. Jadi desain memanfaatkan patern untuk membaut sebuah tampilan desain lebih menarik. Dengan desain yang menarik dan tulisan konten yang menarik, maka besar kemungkinan orang akan penasaran dan cepat melihat desain tersebut.
Karena mata orang itu akan cepat merespon dengan hal yang mungkin baru. Jadi desain dan marketing ini tugasnya adalah bagaimana caranya orang tertarik terlebih dahulu untuk melihat desain tersebut. Setelah itu baru mereka membaca pesan sang disampaikan, dalam hal ini tulisan konten yang termuat.
Seorang marketing dan seorang desainer visual tidak bisa dipisahkan. Terlebih saat ini sudah eranya digitalisasi. Orang tidak butuh hanya desain yang bagus, tapi juga membutuhkan konten pesan yang disampaikan.
Misal ketika jualan bakso. Nah, sama-sama jualan bakso tapi desain yang dibuat biasa dan menarik. Pasti orang akan melihat desain yang menarik dulu. Barulah mereka membaca isi pesannya. Setelah mereka tertarik, maka akan terjadi konversi. Mereka membeli produk bakso tersebut. Jika rasanya cocok maka mereka akan kembali dan merekomendasikannya ke orang lain.
Dan juga tidak kalah menarik adalah warna brand harus konsisten. Jika warna brand nya merah, warna tersebut harus menjadi warnya yang dominan. Karena warna tersebut secara tidak langsung membuat kekuatan branding jangka panjang.
Jadi, ini terutama untuk UMKM, jangan sampai sering merubah warna brand. Jika sudah menentukan satu warna maka juga harus terus konsisten. Semoga sedikit penjelasan ini bisa bermanfaat dan membawa perubahan dan terus berkambang. Salam Sukses, salam Satoeasa Untuk Indonesia.
Menarik Untuk Dibaca : Cara Unik Menanggapi Komplain
Mau Konsultasi?