Tips Mengelola Keuangan dalam Bisnis
20 Juni 2022, Oleh : Reni
Mengatur seluruh aspek dalam keuangan terutama pada bisnis yang sedang dilakukan tidaklah mudah. Kesalahan didalam mengatur keuangan akan berakibat kerugian yang harus di alami dalam suatu bisnis. Selain pandai dalam bidang marketing, produksi barang, promosi, para pelaku bisnis juga harus tepat dan benar dalam mengelola keuangan bisnis yang mereka miliki. Melakukan pengelolaan keuangan sejak dini sangat diperlukan, dimulai dengan pengaturan keuangan bisnis juga pelaku bisnis bisa menjadikannya sebagai acuan untuk perkembangan bisnis kedepannya nanti.
Dalam berbisnis para pelaku usaha harus memperhatikan seluruh biaya pemasukan serta pengeluaran dengan teliti. Tidak hanya itu, pelaku bisnis juga harus memiliki perhitungan yang realistis. Misalnya dengan mengetahui kapan keuntungan dari bisnis tersebut mampu menutupi atau membayar biaya operasional yang dikeluarkan selama bisnis tersebut berjalan. Menurut Budi Raharjo dalam perencanaan keuangan dari OneShildt terdapat 4 hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan dalam sebuah bisnis yaitu penjualan, biaya-biaya penjualan, biaya operasional, serta alokasi laba. Agar ke 4 hal tersebut dapat terkendali ada beberapa langkah yang perlu pelaku bisnis lakukan, yaitu sebagai berikut:
Pisahkan Uang Usaha dengan Uang Pribadi
Hal pertama yang harus dilakukan saat berbisnis adalah dengan memisahkan uang pribadi dan uang bisnis. Pemisahan dana ini sangat penting agar keduanya tidak tercampur yang kemudian akan menyulitkan perhitungan bisnis yang sedang dijalani. Selain itu, jangan sampai pelaku bisnis memakai uang bisnis untuk keperluan pribadi, begitu pula sebaliknya. Karena nantinya akan sangat merepotkan jika pada saat pembukuan bisnis uang yang tersedia tidak sesuai dengan perincian yang ada, kemudian akan mengakibatkan pelaku bisnis harus bertanggung jawab dengan mengganti uang yang sudah di pakai, atau selip.
Dengan memisahkan keuangan ini, pelaku bisnis dapat melihat apakah margin yang didapat sesuai dengan proyeksi keuntungan yang ditargetkan. Selain itu pelaku bisnis juga lebih leluasa mengatur cash flow untuk memastikan seluruh biaya dan tanggung jawab, seperti misalnya upah karyawan yang harus dibayarkan tepat waktu. Untuk mengantisipasi tercampurnya dana pribadi dengan dana bisnis, dapat dengan membuat dua atau lebih akun rekening secara terpisah untuk keperluan masing-masing. Dapat juga dengan menggunakan aplikasi pengelola keuangan yang sekarang ini banyak diciptakan untuk mempermudah dalam mengelola keuangan masyarakat.
Lengkapi Dokumen-Dokumen Pendukung
Terkadang para pelaku bisnis sering mengabaikan dokumen keuangan, misalnya nota penjualan. Padahal nota penjualan sangat berguna dan dapat membantu dalam perekapan laporan keuangan. Nota penjualan juga dapat memberikan informasi mengenai berapa banyak produk yang berhasil terjual. Data ini penting dan bermanfaat bagi pelaku bisnis dalam mengevaluasi kinerja bisnis yang dijalani.
Nota penjualan juga dapat menjadi pengingat agar pelaku bisnis dapat membayar tagihan tepat waktu. Nota penjualan biasanya terdiri dari 2 rangkap, satu rangkap diberikan kepada pembeli, dan satunya lagi disimpan sebagai dokumen pendukung dalam bisnis. Nota penjualan juga efektif dalam meningkatkan kepercayaan pembeli, dimana nota biasanya dapat diartikan bahwa pelaku bisnis serius dalam mengurus bisnis tersebut. Pembeli dari kalangan perusahaan juga akan sangat terbantu jika partner-nya terlihat sebagai bisnis yang layak dan mumpuni. Selain nota penjualan jangan lupa untuk menyimpan dokumen lainnya seperti invoice penjualan, kontrak dagang, buku rekening, dan lain sebagainya.
Memiliki Format Pencatatan
Dalam suatu bisnis harus memerlukan format pencatatan, berikut beberapa format pencatatan yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
Berisikan seluruh transaksi keluar dan masuk dalam bisnis. Buku kas juga dapat membantu memantau status saldo kas terkini. Dengan begitu pelaku bisnis dapat lebih waspada saat menggunakan uang untuk keperluan lain.
Pada bisnis tertentu, tidak semua transaksi di bayar secara langsung. Dengan memiliki catatan piutang, pelaku bisnis dapat selalu mendeteksi piutang yang belum dibayar, sekaligus dapat memonitor karakter konsumen. Gunakan data ini untuk membuat analisis lanjutan saat mengatur kas.
Hal ini tidak kalah penting, jangan sampai pelaku bisnis melihat uang kas bisnis masih terlihat banyak, tetapi ternyata masih ada hutang yang tidak disadari. Karena hutang harus dibayar tepat pada waktunya agar tidak terjadi hilangnya kepercayaan dari berbagai pihak, seperti vendor.
Catatan untuk menghindari modal yang sudah dalam bentuk barang tidak berputar. Catatan stok dapat membantu pelaku bisnis mengetahui barang apa yang terjual dengan cepat dan barang yang lambat terjual. Jadi pelaku bisnis dapat memilah barang yang harus di stok lebih banyak agar dapat bisnis tersebut cepat berkembang.
Sebagai Pelaku Bisnis mau tidak mau harus bisa mengerti keuangan dan pembukuan. Dengan mengikuti berbagai langkah diatas diharapkan mampu memulai merapikan keuangan bisnis yang sedang dijalani. Semakin cepat seluruh langkah tersebut dilakukan, maka akan semakin baik dampaknya untuk bisnis tersebut nantinya.
Mau Konsultasi?