Ini dia cara aku manfaatin ChatGPT untuk bisnis! Ini udah tahun 2025. Daripada kita takut sama AI, mendingan kita manfaatin AI untuk bantu ningkatin omset. Misalnya nih, kalau aku upload katalog bisnis aku ke AI, dia bisa kasih saran-saran perbaikan yang insightful banget. Menarik kan? Nah, di video kali ini aku bakal share gimana caranya aku pakai ChatGPT untuk bikin SOP, bikin konten, analisa keuangan, bahkan sampai nyiapin pertanyaan interview. Plus, aku juga bakal spill prompt-prompt yang aku pakai, biar kamu bisa langsung cobain sendiri.
Seperti yang aku bilang tadi, aku suka banget pakai ChatGPT buat bantu review katalog bisnis aku—dalam hal ini, Alien Studio. Biasanya aku pakai prompt seperti ini:
“Bayangkan Anda seorang calon customer yang lagi mencari jasa dekor untuk acara 17-an. Tolong pelajari katalog ini dan berikan saran untuk perbaikan agar bisa meningkatkan sales.”
Dari situ, AI-nya bakal kasih banyak banget masukan. Misalnya, saran untuk menjelaskan perbedaan antara fresh flower dengan artificial flower, atau ide untuk bikin paket bundling. Dua hal itu aja udah sangat membantu, karena sebelumnya aku enggak kepikiran sama sekali. Tapi tentu aja, karena AI belum sempurna, kamu tetap harus menyaring saran-sarannya pakai logika dan pengalaman kamu sebagai business owner.
Aku juga sering banget minta bantuan ChatGPT untuk bikin SOP, terutama untuk struktur atau outline-nya biar nggak mulai dari nol dan buang waktu. Tapi kamu harus tahu dulu kamu mau bikin SOP untuk posisi apa, dan job desc-nya seperti apa. Prompt yang aku pakai biasanya:
“Bayangkan Anda seorang pebisnis berpengalaman. Tolong buatkan draft SOP untuk posisi [misalnya customer service], dengan job description sebagai berikut: 1. …, 2. …, 3. …”
Hasilnya nanti bisa bantu banget untuk nyusun poin-poin penting dalam SOP tersebut. Setelah itu, biasanya aku upload lagi SOP-nya ke ChatGPT untuk minta saran perbaikan atau hal-hal yang mungkin kelupaan. Tapi tetap ya, AI enggak tahu sistem internal bisnismu, jadi kamu yang harus melengkapinya.
Yes, aku juga pakai ChatGPT untuk bantu bikin konten—baik untuk Alien Studio maupun Lady Boss Project. Tapi disclaimer dulu: AI tuh bukan alat sulap yang bisa langsung bikin konten bagus dari nol. Hasilnya bakal terlalu generik. Makanya, biasanya aku pakai ChatGPT untuk:
Cari ide konten
Bikin caption
Revisi script
Misalnya nih, untuk cari ide konten aku pakai prompt:
“Bayangkan Anda seorang social media specialist yang sedang mengelola akun Instagram bisnis jasa dekor pesta, dengan target market anak muda usia 20-an yang suka kumpul cantik. Tolong buatkan 10 ide konten menarik dan variatif untuk mengedukasi, menghibur, dan berjualan.”
Dari situ, ChatGPT bakal ngasih banyak ide. Kalau kamu mau, kamu bisa minta dia buatin script untuk salah satu ide tadi, tapi jujur hasilnya kurang greget. Jadi biasanya aku nulis dulu script-nya, baru aku copy-paste ke ChatGPT dan minta saran perbaikan. Prompt-nya:
“Tolong analisa script di bawah ini dan sarankan beberapa ide untuk perbaikan agar konten ini bisa ramai views-nya.”
Menarik Untuk Dibaca : Marketing di Era Sulit
Makin ke sini, aku makin sering pakai AI buat bantu analisa laporan keuangan. Caranya? Aku tinggal upload file income statement, cash flow statement, dan balance sheet ke ChatGPT, lalu pakai prompt:
“Bayangkan Anda seorang financial analyst. Pelajari laporan keuangan ini dan berikan analisa performa serta kesehatan keuangan bisnis. Mohon juga berikan saran untuk meningkatkan cash flow dan profit.”
Nanti AI-nya bakal kasih insight penting—misalnya perputaran stok yang lambat, atau terlalu banyak piutang yang berisiko macet. Tapi ya, kamu tetap perlu laporan keuangan yang rapi dulu. AI belum bisa bikin laporan dari nol yang akurat. Makanya penting banget sebagai business owner kamu ngerti cara bikin laporan keuangan sederhana. Kalau kamu pengen belajar dari awal, kamu bisa ikut kelas Small Business Finance yang aku bikin. Harganya masih sekitar Rp300.000-an, dan bisa kamu cek di link deskripsi sebelum harganya naik.
Kalau bisnismu udah mulai berkembang, pasti butuh rekrut orang dong—entah karyawan tetap atau freelancer. Nah, ChatGPT juga aku pakai buat bantu nyusun pertanyaan interview. Caranya:
“Bayangkan Anda seorang ahli HRD. Tolong buat daftar pertanyaan interview untuk posisi [misalnya admin customer service], dengan job description sebagai berikut:…”
Habis itu tinggal kamu masukin syarat dan kriteria yang kamu cari. Nanti ChatGPT bakal kasih list pertanyaan, dan kamu tinggal pilih mana yang cocok. Aku juga kadang pakai prompt tambahan:
“Tolong buatkan beberapa pertanyaan untuk menguji kemampuan problem solving.”
Ini penting banget supaya kamu bisa tahu apakah kandidat bisa berpikir kritis dan menyelesaikan masalah.
AI seperti ChatGPT bukan pengganti kita, tapi alat bantu yang sangat powerful. Kalau kita manfaatkan dengan bijak, AI bisa bantu kita lebih produktif, hemat waktu, dan bikin proses bisnis jadi lebih efisien. Tapi tetap ya, keputusan akhir harus tetap datang dari kamu sebagai pemilik bisnis. Jangan takut duluan, coba dulu!
Kalau kamu serius mau grow dan bangun tim, penting juga untuk tahu cara ngatur keuangan bisnis, ngitung budget gaji, dan nyusun sistem kerja yang rapi. Dan buat kamu yang pengin lanjut belajar, kamu bisa join kelas atau komunitas yang aku rekomendasikan di deskripsi.
Semangat terus buat kamu yang sedang bangun bisnis atau karier kreatifmu di era AI ini. Manfaatin teknologi, tapi tetap andalkan naluri bisnismu juga. ✨
Menarik Untuk Ditonton : Cara Membuat Bisnis Plan
Mau Konsultasi?